Liputan6.com, Jakarta Doa Aku Percaya atau Pengakuan Iman Rasuli adalah doa dasar dalam ajaran Katolik, yang merangkum keyakinan inti dari iman Katolik. Ini adalah pernyataan iman yang ringkas yang telah diwariskan dari generasi ke generasi sebagai deklarasi doktrin dasar Gereja Katolik.
Baca Juga
Advertisement
Doa Aku Percaya adalah ekspresi yang kuat dari iman Katolik, menegaskan kepercayaan kepada Allah Tritunggal, keilahian Yesus Kristus, peran Perawan Maria, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal.
Berakar pada Konsili Nicea dan Constantinopolitan Gereja mula-mula, Doa Aku Percaya berasal dari abad ke-4 Masehi. Ini adalah pengakuan iman yang mengungkapkan ajaran Gereja Katolik, berdasarkan Kitab Suci, ajaran Bapa Gereja, dan Magisterium Gereja Katolik yang berwenang. Sebagai doa sentral dalam ibadah Katolik, Doa Aku Percaya dibacakan atau dinyanyikan dalam berbagai suasana liturgi, seperti pada perayaan Misa Kudus, sakramen, dan devosi Katolik lainnya.
Doa Aku Percaya berfungsi sebagai ringkasan singkat dari iman Katolik, menegaskan kepercayaan kepada Allah Tritunggal sebagai Bapa, Putra, dan Roh Kudus, keilahian Yesus Kristus sebagai Putra Tunggal Allah, dan peran Roh Kudus.
Roh sebagai Penyuci dan Pembimbing. Itu juga mengakui peran khusus Perawan Maria sebagai Bunda Allah dan perantara, dan kepercayaan akan pengampunan dosa melalui sakramen dan kebangkitan tubuh di akhir zaman.
Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (25/4/2023), doa Aku Percaya versi panjang dan pendek, beserta dengan sumber dan maknanya.
Doa Aku Percaya Katolik Versi Panjang
Doa Aku Percaya adalah salah satu doa dasar dalam ajaran Gereja Katolik yang dikenal sebagai Pengakuan Iman atau Credo. Berikut adalah versi panjang dari doa Aku Percaya dalam bahasa Inggris, yang juga sering disebut sebagai Credo Nicea-Konstantinopel:
"Aku Percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi,
Dan kepada Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari Maria Perawan,
Menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dimakamkan,
Turun ke neraka, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati,
Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa,
Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku Percaya kepada Roh Kudus,
Kudus Katolik, persekutuan para kudus,
Pengampunan dosa,
Kebangkitan tubuh,
Dan hidup yang kekal.
Amin."
Advertisement
Doa Aku Percaya Katolik Versi Pendek
Berikut adalah versi pendek dari doa Aku Percaya dalam ajaran Katolik:
"Aku Percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi,
dan kepada Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari Maria Perawan,
menderita, disalibkan, mati dan dimakamkan,
naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa,
dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku Percaya kepada Roh Kudus,
Kudus Katolik, persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan tubuh,
dan hidup yang kekal.
Amin."
Doa Aku Percaya ini merupakan suatu ringkasan dari keyakinan dasar umat Katolik tentang Allah, Tritunggal Mahakudus (Bapa, Putera, dan Roh Kudus), Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat, peran Maria Perawan, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal. Doa ini dianggap sebagai suatu pengakuan iman umat Katolik yang menyatakan keyakinan mereka dalam ajaran Katolik yang diwariskan melalui generasi.
Sumber Doa Aku Percaya
Doa Aku Percaya adalah suatu doa dasar dalam ajaran Gereja Katolik yang juga dikenal sebagai Credo Nicea-Konstantinopel. Doa ini adalah suatu ringkasan dari keyakinan dasar umat Katolik tentang Allah, Tritunggal Mahakudus (Bapa, Putera, dan Roh Kudus), Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat, peran Maria Perawan, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal.
Doa Aku Percaya dianggap sebagai suatu pengakuan iman yang menyatakan keyakinan umat Katolik dalam ajaran Katolik yang diwariskan melalui generasi. Ada versi panjang dan versi pendek dari doa Aku Percaya dalam ajaran Katolik, namun keduanya mengandung inti keyakinan dasar umat Katolik.
Doa Aku Percaya dalam ajaran Katolik didasarkan pada Credo Nicea-Konstantinopel, yang merupakan suatu pengakuan iman yang ditetapkan pada konsili-konsili Gereja perdana pada abad ke-4. Credo Nicea-Konstantinopel dipercaya berasal dari Konsili Gereja di Nicea pada tahun 325 Masehi dan Konsili Gereja di Konstantinopel pada tahun 381 Masehi.
Sumber utama dari doa Aku Percaya adalah ajaran iman Katolik yang diwariskan melalui Tradisi Gereja Katolik, yang mencakup ajaran Alkitab, pengajaran para Bapa Gereja, serta ajaran Magisterium (otoritas pengajaran Gereja) yang dikembangkan selama berabad-abad. Credo Nicea-Konstantinopel telah menjadi salah satu pengakuan iman utama dalam Gereja Katolik dan digunakan dalam ibadah liturgi Katolik sebagai suatu pengakuan iman bersama oleh umat Katolik di seluruh dunia.
Sumber-sumber resmi yang merujuk pada doa Aku Percaya dalam ajaran Katolik antara lain Katekismus Gereja Katolik (Katekismus Gereja Katolik, paragraf 185-197) serta Ritus Romawi dalam Misa Katolik, di mana doa ini digunakan sebagai pengakuan iman bersama oleh umat Katolik dalam ibadah liturgi.
Advertisement
Makna Doa Aku Percaya
Bagi penganut Katolik, doa Aku Percaya memiliki makna yang sangat penting dan bermakna dalam dalam kehidupan iman mereka. Berikut adalah beberapa makna doa Aku Percaya bagi penganut Katolik:
1. Pengakuan Iman
Doa Aku Percaya merupakan pengakuan iman yang menyatakan keyakinan penganut Katolik terhadap ajaran dasar iman Katolik. Dengan mengucapkan doa ini, penganut Katolik menyatakan keyakinan mereka dalam keyakinan dasar seperti keberadaan Allah, Tritunggal Mahakudus (Bapa, Putera, dan Roh Kudus), inkarnasi Yesus Kristus, peran Maria Perawan, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal.
2. Penguatan Iman
Doa Aku Percaya juga merupakan suatu bentuk penguatan iman bagi penganut Katolik. Dalam menghadapi tantangan atau keraguan iman, mengucapkan doa ini dapat menjadi suatu sumber penguatan dan kepastian akan keyakinan mereka sebagai umat Katolik.
3. Bersama-sama dalam Iman
Doa Aku Percaya juga menjadi pengakuan iman bersama bagi umat Katolik dalam ibadah liturgi. Dalam mengucapkan doa ini bersama-sama dalam ibadah, penganut Katolik merasa terhubung dengan seluruh umat Katolik di seluruh dunia dan merayakan keyakinan mereka sebagai komunitas yang bersatu.
4. Identitas Katolik
Doa Aku Percaya juga menjadi suatu ciri identitas bagi penganut Katolik. Dalam mengucapkan doa ini, penganut Katolik mengenali diri mereka sebagai bagian dari Gereja Katolik yang memiliki keyakinan dan ajaran yang khas.
5. Panduan Hidup
Doa Aku Percaya juga menjadi suatu panduan hidup bagi penganut Katolik. Isi dari doa ini mengingatkan mereka akan nilai-nilai dasar iman Katolik, yang dapat menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari.
6. Hubungan Pribadi dengan Allah
Doa Aku Percaya juga mengingatkan penganut Katolik akan hubungan pribadi mereka dengan Allah sebagai Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Doa ini mengajak penganut Katolik untuk mengakui, mengenal, dan mengasihi Allah sebagai sumber dan tujuan akhir iman mereka.
Bagi umat Katolik, Doa Aku Percaya bukan sekadar pelafalan kata-kata belaka, melainkan pernyataan mendalam akan iman dan komitmen mereka terhadap ajaran Gereja Katolik. Itu adalah sumber inspirasi, kenyamanan, dan kekuatan di saat-saat penuh tantangan dan pengingat akan kekayaan warisan dan tradisi iman Katolik.
Doa Aku Percaya terus menjadi bagian yang disayangi dan tak terpisahkan dari ibadah dan spiritualitas Katolik, yang mencerminkan iman yang mengakar dalam komunitas Katolik di seluruh dunia.