Doa adalah Bentuk Permohonan, Ketahui Bentuknya dalam Tiap Agama

Dalam agama apapun, doa adalah inti dari ibadah.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 08 Okt 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 11:30 WIB
Niat dan Sholat Malam
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Doa adalah bentuk permohonan yang dilakuan setiap waktu oleh manusia. Dalam agama apapun, doa adalah inti dari ibadah. Doa adalah bentuk komunikasi manusia dengan Tuhannya.

Dalam beribadah, doa adalah satu upaya membersihkadn diri dari hal-hal buruk. Doa adalah dorongan yang bisa membantu segala sesuatu yang ada di luar jangkauan. Terkadang, doa adalah upaya terakhir yang dilakukan setelah berusaha.

Doa adalah wujud penyadaran diri manusia tentang keberadaan penciptanya. Memanjatkan doa adalah satu bentuk keimanan seseorang. Berikut pengertian tentang doa dan pelaksanannya dalam berbagai agama, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(08/10/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal doa

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa. (Photo by RODNAE Productions from Pexels)

Menurut KBBI, secara etimologi doa adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab du‘ā’ yang berarti 'permohonan' dari. Ini juga mengacu pada da‘ā yang berarti memohon; mengajak; memanggil. Dalam arti sempit, istilah ini mengacu pada tindakan permohonan atau syafaat.

Doa adalah permohonan yang dilakukan manusia kepada penciptanya. Doa adalah cara berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan orang-orang di sekitar. Saat berdoa, seseorang harus membuka hati, pikiran, dan jiwa kepada Tuhan.

Sama seperti meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dicintai, demikian juga dalam meluangkan waktu untuk berdoa, manusia berusaha untuk bertumbuh dalam hubungan dengan Yang Maha Kuasa.


Doa dalam Islam

Ilustrasi bacaan doa sebelum dan sesudah makan
Ilustrasi bacaan doa sebelum dan sesudah makan. (Photo by rawpixel.com on Freepik)

Dalam Islam, doa adalah ibadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut." (QS al-A'raf (7): 55). Dalam Islam ada dua jenis doa, doa ibadah dan permintaan.

Doa ibadah merujuk pada pengertian bahwa segala bentuk ibadah adalah doa. Berdoa adalah ibadah utama dalam Islam. Hampir setiap ibadah dalam agama Islam selalu disertai doa. Bahkan, sebelum melakukan berbagai aktivitas umat muslim juga dianjurkan untuk berdoa terlebih dahulu.

Sementara doa permintaan didefinisikan ketika seseorang berdoa kepada Allah Ta’ala dengan ucapan lisannya, meminta kepada Allah Ta’ala agar mendapatkan kebaikan yang dia inginkan atau agar terhindar dari suatu keburukan. Salah satu bentuk doa yang wajib dilakukan adalah salat lima waktu. Selain itu, ada ibadah lain yang bisa dilakukan seperti zakat, sedekah, haji, membaca Al Quran, dan lainnya.


Doa dalam Kristen

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa. (Photo by Thirdman from Pexels)

Doa dalam Kristen merujuk pada doa bagi umat Kristen Protestan dan Katolik. Doa merupakan kegiatan yang penting dalam agama Kristen. Doa dapat benar-benar spontan, atau dibaca seluruhnya dari teks, seperti Buku Doa Umum Gereja Anglikan.

Doa yang paling umum dalam Kristen adalah "Doa Bapa Kami", yang menurut catatan Kitab Injil (misalnya Matius 6:9-13) adalah cara Yesus mengajar murid - murid-nya untuk berdoa. "Doa Bapa Kami" adalah sebuah model untuk doa penyembahan, pengakuan dan permohonan dalam Kekristenan.

Ada dua pengaturan dasar untuk doa Kristen: berjemaat (atau publik) dan pribadi. Doa berjemaat ini termasuk doa bersama dalam lingkup ibadah atau tempat umum lainnya. Doa-doa ini dapat berupa formal tertulis atau informal extemporaneous. Doa pribadi adalah ketika sesosok individu berdoa baik diam-diam atau dengan suara keras dalam lingkup pribadi.

Doa dalam konteks ibadah yang berbeda dapat berstruktur berbeda. Konteks ini termasuk konteks liturgis, Non - Liturgis, dan karismatik.


Doa dalam Buddha

FOTO: Berbagi Sedekah untuk Biksu Selama Festival Kematian di Kamboja
Warga memberikan makanan dan sedekah kepada biksu Buddha saat Festival Pchum Ben (Festival Kematian) di luar pagoda di Phnom Penh, Kamboja, 24 September 2021. Pihak berwenang menghentikan perayaan Festival Kematian karena pandemi COVID-19. (TANG CHHIN Sothy/AFP)

Melansir student-activity.binus, dalam Agama Buddha, konsep berdoa lebih menekankan konsep hukum karma daripada meminta. Karena jika doa diartikan sebagai meminta dan apa yang diminta tidak terwujud, maka akan menimbulkan rasa kecewa.

Buddhisme tidak memiliki doa-doa “utama” seperti agama lainnya, tetapi berdoa pada agama ini adalah dialog spiritual yang akan membantu untuk memusatkan diri secara mental dan emosi.

Jadi cara berdoa dalam Agama Buddha adalah dengan membuat doa tersebut menjadi tiga bagian. Yang pertama diawali dengan pujian, dilanjutkan dengan kalimat perenungan, dan ditutup dengan harapan untuk semua makhluk.


Doa dalam Hindu

Hormati Tumbuhan, Umat Hindu Bali Gelar Ritual Tumpek Wariga
Umat Hindu membawa sesajen untuk persembahyangan di Pura Desa Gede, Peliatan, Ubud, Bali. (Antara/Nyoman Budhiana)

Dalam agama Hindu, berdoa dilakukan dengan sembahyang. Doa dalam istilah Hindu disebut dengan mantra atau stava yang berarti pujian atau pujaan yang ditujukan pada Tuhan.

Dalam Hindu terdapat berbagai macam persembahyangan, doa, atau puja. Dilakukan berdasarkan beberapa hari suci dalam agama Hindu atau pemujaan pada dewa atau arwah yang dihormati. Persembahyangan dapat dilakukan dalam kuil keluarga maupun pura di lingkungannya.

Ritual terkadang melibatkan api atau air sebagai lambang kesucian. Pembacaan suatu bait mantra terus menerus dengan notasi dan waktu tertentu, atau juga meditasi dalam yang diarahkan pada dewa yang dituju.


Doa dalam Konghucu

Sembahyang Imlek di Vihara Tertua di Kota Bogor
Warga melakukan sembahyang Imlek di Vihara Dhanagun, Bogor, Selasa (5/2). Vihara yang juga dikenal sebagai Vihara Hok Tek Bio menjadi pusat kegiatan keagamaan 3 kepercayaan, yaitu Taoisme, Konghucu, serta Buddha. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Melansir laman Kemenag, dalam agama Konghucu, sembahyang dan doa adalah dua kegiatan yang berbeda. Sembahyang biasanya dilakukan mendahului doa. Dalam sembahyang disiapkan perlengkapan dan sajian. Setelah persembahyangan dilakukan dengan segala tata caranya berdasarkan tata susila dan kesungguhan hati yang meraga dalam gerak berirama, doa dipanjatkan untuk menyatakan harapan, keluhan, dan prasetya. Teks doa dituliskan dalam Biao Wen (surat doa), setelah dibacakan, Biao Wen disempurnakan dengan cara dibakar.

Umat Konghucu di Indonesia mempunyai standar tertentu dalam kata dan kalimat doa yang bersumber dari Sishu Wujing. Salah satu kalimat standar ialah “Dijauhkanlah hati kami dari keluh gerutu ke hadapan Tian, sesal penyalahan terhadap sesama manusia”. Salah satu kalimat ini adalah kalimat harapan dan prasetya dalam kalimat “negatif” yang bertujuan baik. Dalam hampir setiap doa yang dipanjatkan, kalimat ini menjadi kalimat “sakti”.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya