Liputan6.com, Jakarta Penyebab jet lag dan cara mengatasinya yang efektif perlu diketahui oleh orang-orang yang sering bepergian melewati zona waktu yang berbeda. Gejala utama yang terjadi pada jet lag adalah gangguan tidur berupa rasa kantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari.
Jet lag umumnya terjadi karena jam biologis tubuh sulit beradaptasi dengan zona waktu yang baru. Semakin banyak zona waktu yang dilewati, semakin mungkin pula kamu mengalami kondisi ini sesampainya di tempat tujuan.
Advertisement
Baca Juga
Saat bepergian ke daerah yang berbeda zona waktu, tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan waktu setempat, sehingga terjadilah jet lag. Jet lag bukanlah kondisi kronis yang berkelanjutan dan hanya berlangsung sementara, tapi dapat sangat melelahkan dan mengganggu aktivitas kamu.
Berikut Liputan6.com rangkum tentang penyebab jet lag dan cara mengatasinya dari berbagai sumber, Jumat (8/11/2019).
Gejala Jet Lag
Beberapa gejala yang terjadi akibat jet lag, meliputi:
- Mengalami gangguan tidur, seperti insomnia, bangun terlalu awal atau mengantuk berlebihan
- Kelelahan pada siang hari
- Sembelit, gangguan pencernaan, atau diare
- Merasa gelisah
- Sakit kepala
- Dehidrasi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Daya ingat menurun
- Tidak enak badan
- Perubahan mood
- Berkurangnya nafsu makan
Advertisement
Penyebab Jet Lag
Berikut beberapa hal yang dapat memicu terjadinya jet lag:
Terganggunya Jam Biologis
Penyebab Jet lag yang pertama adalah terganggunya jam biologis. Manusia memiliki jam biologis atau ritme sirkadian yang memengaruhi siklus tidur. Apabila kamu melewati berbagai zona waktu, jam biologis dalam tubuh kamu yang masih mengikuti zona waktu asli akan terganggu.
Perubahan Tekanan Udara
Perubahan tekanan udara dan ketinggian pesawat juga merupakan salah satu penyabab utama terjadinya Jet Lag. Terdapat beberapa studi yang menunjukkan bahwa tekanan udara dan ketinggian pesawat dapat memicu gejala-gejala jet lag.
Apabila pesawat yang kamu tumpangi terbang semakin tinggi, terutama jika melebihi ketinggian 3.900 meter, maka kemungkinan waktu tidur kamu terganggu semakin besar. Selain itu, tingkat kelembaban udara di pesawat sangat rendah. Tubuh akan rentan mengalami dehidrasi jika kurang minum air, yang dapat berpengaruh pada munculnya gejala jet lag.
Tidak Mendapatkan Sinar Matahari
Penyebab Jet Lag selanjutnya adalah tubuh tudak mendapatkan sinar matahari yang cukup. Beberapa peneliti menyatakan bahwa jet lag dapat dipengaruhi oleh sinar matahari. Pasalnya, sinar matahari akan memengaruhi tubuh dalam memproduksi melatonin yang mengatur rasa kantuk dan jam tidur seseorang.
Jika kamu melintasi zona waktu yang banyak dan tidak mendapat paparan sinar matahari secara normal, maka jam tidur Anda akan terganggu.
Arah Bepergian
Selain itu, arah bepergian juga menjadi salah satu faktor penyebab Jet Lag. Tingkat keparahan Jet Lag juga bisa ditentukan oleh arah yang dituju saat perjalanan. Dalam penerbangan menuju arah utara dan selatan, biasanya kamu tidak akan mengalami gejala jet lag yang parah karena pergantian zona waktu yang tidak berbeda jauh.
Namun, apabila kamu bepergian ke arah timur, tubuh kamu harus menyesuaikan dengan pergantian waktu beberapa jam lebih cepat, sehingga waktu kamu akan berkurang dan kamu terpaksa tidur lebih cepat. Umumnya, tubuh lebih mudah beradaptasi dengan hari yang lebih panjang dibanding hari yang singkat.
Faktor Risiko Penyebab Jet Lag
Jet lag dapat menyerang siapa saja dan semua orang dari berbagai golongan usia. Namun, ada beberapa faktor risiko yang menyebab kamu lebih mudah terkena Jet Lag, yaitu:
- Jumlah zona waktu yang dilewati
- Terbang ke tempat di mana waktu akan berkurang
- Pilot, pramugari, dan pelancong bisnis yang sering bepergian
- Berusia lanjut
- Tidak banyak bergerak saat bepergian
- Konsumsi alkohol
Advertisement
Cara Mengatasi Jet Lag
Kamu bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk mengatasi atau mencegah jet lag:
- Mengantisipasi perubahan zona waktu, dengan cara tidur dan bangun lebih cepat atau lebih lama dari biasanya, beberapa hari sebelum penerbangan.
- Pilih penerbangan yang tiba di tujuan pada siang menjelang sore, lalu usahakan untuk tidak tidur hingga pukul 22:00 waktu setempat.
- Jangan lupa untuk mengubah jam sesuai dengan waktu di tempat tujuan, agar dapat menyesuaikan aktivitas dengan waktu setempat.
- Minum air putih secukupnya, baik selama penerbangan maupun setelah tiba di tujuan, untuk mencegah dehidrasi yang dapat memperparah gejala jet lag.
- Hindari konsumsi alkohol dan kafein, 3-4 jam sebelum waktu tidur. Kedua minuman tersebut dapat membuat susah tidur.
- Hindari konsumsi makanan berat sesaat sebelum pesawat mendarat.
- Pastikan Anda terpapar sinar matahari ketika sampai tempat tujuan, sebab berdiam diri di dalam ruangan dapat memperparah gejala jet lag.
- Gunakan penyumbat kuping dan penutup mata untuk mengurangi suara dan paparan cahaya selama tidur di pesawat.
Biasanya tidak dibutuhkan pengobatan khusus untuk mengobati jet lag, dan gejalanya akan membaik setelah beberapa hari. Akan tetapi bila jet lag tidak kunjung membaik, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.