Liputan6.com, Jakarta Penyebab alergi kulit bisa dipicu oleh berbagai macam faktor. Munculnya alergi sendiri bisa disebabkan oleh interaksi seseorang dengan alergen atau unsur asing yang secara keliru dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh. Sehingga jika terpapar akan menimbulkan reaksi alergi.
Baca Juga
Alergi kulit atau yang disebut juga dengan dermatitis kontak alergi dalam bahasa kedokteran dapat berkembang dalam beberapa menit atau beberapa jam setelah kamu terpapar alergen. Walaupun kebanyakan reaksinya ringan, namun kamu bisa juga terkena reaksi alergi yang serius secara tiba-tiba.
Advertisement
Penyebab alergi kulit dipengaruhi oleh pemakaian perawatan kulit ataupun benda alergen lainnya. Untuk menangani alergi kulit ini, kamu harus terlebih dahulu mengenali penyebabnya. Dengan begitu kamu bisa menghindari penyebab terjadinya reaksi alergi tersebut.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/3/2020) tentang penyebab alergi kulit
Penyebab Alergi Kulit
Penyebab alergi kulit dikaitkan dengan berbagai produk perawatan kulit, obat-obatan, aksesoris yang digunakan, hingga berbagai benda yang berperan sebagai alergen lainnya. Tentunya dengan mengenali penyebab alergi kulit yang kamu alami, kamu jadi bisa menghindari alergen tersebut.
Berikut beberapa penyebab alergi kulit yang perlu kamu kenali dan hindari:
- Produk kosmetik, misalnya perias wajah, losion, deodoran, sabun, sampo, serta pewarna rambut.
- Semprotan serangga.
- Parfum.
- Produk pembersih, seperti pembersih lantai, sabun cuci, desinfektan dan deterjen.
- Salep atau Obat-obatan yang dioleskan pada kulit, seperti krim antigatal atau antibiotik.
- Aksesoris yang terbuat dari logam, misalnya nikel atau emas.
- Tanaman, yang dapat mencakup daun, batang, atau serbuk sari.
- Lateks, yaitu bahan yang digunakan untuk sarung tangan karet, kondom dan balon.
Memiliki faktor risiko seperti eksim juga dapat membuat lebih rentan menjadi penyebab alergi kulit. Kamu juga berisiko lebih besar terkena alergi kulit jika memiliki suatu kondisi kulit seperti terjadi peradangan pada tungkai bagian bawah akibat sirkulasi darah yang terganggu, atau gatal-gatal pada area intim.
Advertisement
Reaksi Alergi Kulit
Setelah mengenali berbagai penyebab alergi kulit tersebut, kamu juga harus memahami berbagai reaksi alergi yang ditunjukkan. Biasanya, reaksi alergi tidak langsung muncul ketika pertama kali tubuh terpapar dengan alergen.
Pada paparan pertama, sistem kekebalan tubuh hanya akan mengingatnya kemudian membuat antibodi sebagai reaksi. Jika tubuh terpapar zat pemicu alergi berikutnya, baru akan terjadi reaksi alergi.
Proses pembentukan reaksi kekebalan terhadap alergen ini memerlukan waktu paling tidak 10 hari.
Jika sudah memiliki alergi, dalam hitungan menit saja, kamu bisa langsung mengalami gejala alergi kulit ketika bersentuhan dengan alergen. Namun, bisa juga gejala baru timbul 1-2 hari setelah terpapar alergen. Pada beberapa kasus, alergi dapat menimbulkan reaksi yang fatal yang disebut anafilaksis.
Walau jarang terjadi, kamu tetap perlu waspada terhadap reaksi alergi berupa anafilaksis. Selain kulit memerah, anafilaksis dapat menyebabkan sesak napas, kram perut, lemas secara tiba-tiba, bengkak pada tenggorokan dan mulut, dan kehilangan kesadaran. Jika tidak segera ditangani, anafilaksis dapat menyebabkan kematian.
Karena itulah, penting sekali untuk mengenali berbagai penyebab alergi kulit, agar kamu bisa menghindarinya dan mencegah timbulnya alergi.
Cara Menangani Alergi Kulit
Jika kamu telah mengetahui bahwa kamu memiliki alergi kulit, segera periksa penyebab alergi kulit yang kamu alami. Sebisa mungkin hindari bersentuhan dengan alergen tersebut. Berikut beberapa tips atau cara menangani risiko alergi kulit:
Meamakai pakaian yang longgar dan lembut. Pakaian yang ketat dapat memperburuk ruam pada kulit. Karena itu, saat tubuh mengalami gatal-gatal pada alergi kulit, pakailah pakaian yang nyaman dan longgar.
Mandi air dingin, jangan mandi dengan air hangat. Cara ini berguna untuk mengurangi ruam pada kulit atau bisa juga menggunakan kompres air dingin. Setelah itu, keringkan kulit dengan handuk bersih kemudian gunakan pelembap. Hindari mandi atau berendam dengan air panas, karena dapat memperparah gejala alergi kulit.
Tes alergi. Untuk mengetahui kamu memiliki alergi terhadap benda atau makanan tertentu, perlu dilakukan tes alergi. Tes alergi kulit ini biasanya dilakukan jika penderita memiliki kondisi medis khusus, seperti jika terdapat eksim.
Kondisi lainnya adalah jika merasa gatal-gatal atau bengkak dan mengalami biduran atau dermatitis yang tidak kunjung membaik walau telah mendapat pengobatan. Selain itu, tes alergi juga bisa dilakukan jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap makanan, serbuk sari, dan obat-obatan.
Gunakan losion calamine atau krim hidrokortison. Kedua jenis krim ini berfungsi untuk mengurangi gatal. Namun penggunaan obat-obatan seperti krim hidrokortison perlu mengikuti rekomendasi dokter.
Itulah beberapa penyebab alergi kulit, reaksinya, hingga cara penanganannya yang bisa kamu lakukan. Sebaiknya segera hubungi dokter jika kamu mengalami berbagai masalah kulit. Dengan begitu, tentunya kamu akan merasa lebih aman dan akan cepat sembuh.
Advertisement