Perbedaan Pilek Karena Infeksi dan Alergi Serta Cara Pencegahannya

Perbedaan pilek karena infeksi dan alergi perlu diketahui agar bisa mengambil tindakan yang tepat.

oleh Husnul Abdi diperbarui 31 Jan 2020, 10:50 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 10:50 WIB
Perbedaan Pilek Karena Infeksi dan Alergi
Perbedaan Pilek Karena Infeksi dan Alergi (Foto: popsugar.com)

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan pilek karena infeksi dan alergi perlu diketahui agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Apalagi, pilek mungkin merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami setiap orang, dan hampir semua orang pernah mengalaminya.

Pilek atau dalam istilah medis disebut rinitis, merupakan tanda adanya peradangan pada hidung. Proses peradangan ini berfungsi untuk melawan organisme, seperti bakteri dan virus atau benda asing, seperti debu, bulu hewan, dan asap rokok.

Perbedaan pilek karena infeksi dan alergi harus dikenali untuk melakukan pengobatan yang efektif. Apalagi, pengobatan karena infeksi dan alergi ini juga berbeda. Tentunya akan berbahaya bila kamu memilih pengobatan yang salah terhadap pilek yang kamu alami.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang perbedaan pilek karena infeksi dan alergi dari berbagai sumber, Jumat (31/1/2020).

Perbedaan Pilek Karena Infeksi dan Alergi

Pilek
Pilek (Klikdokter)

Perbedaan pilek karena infeksi dan alergi yang pertama tentunya bisa dilihat dari faktor penyebabnya. Pilek karena infeksi biasanya terjadi karena virus. Sedangkan pada pilek karena alergi terjadi karena seseorang mengalami reaksi alergi terhadap zat pemicu alergi atau alergen, seperti debu, bulu, jamur, kutu, parfum, asap rokok dan kendaraan, hingga cuaca dingin.

Di samping penyebab, perbedaan pilek karena infeksi dan alergi juga bisa dilihat dari beberapa kondisi berikut:

- Gejala pilek infeksi baru akan muncul beberapa hari setelah terinfeksi virus atau bakteri. Sedangkan sejala pilek alergi bisa langsung muncul segera setelah penderitanya terpapar alergen.

- Pilek infeksi lebih sering terjadi saat musim hujan dan musim pancaroba, meskipun bisa juga terjadi di luar musim tersebut. Sedangkan, Pilek alergi bisa terjadi kapan saja.

- Meskipun sama-sama bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan, gejala pilek alergi akan terus berlangsung selama seseorang masih terpapar zat pemicu alergi. Sedangkan gejala pilek infeksi umumnya berlangsung selama 3-14 hari.

Perbedaan Pilek Karena Infeksi dan Alergi Dilihat dari Gejalanya

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Selain penyebabnya, perbedaan pilek karena infeksi dan alergi bisa juga dilihat dari gejalanya. Berikut gejala pilek karena infeksi:

- Hidung tersumbat.

- Sakit kepala.

- Nyeri tenggorokan.

- Batuk.

- Demam atau meriang.

- Nyeri otot di seluruh tubuh.

- Hidung berair dengan warna ingus keputihan jika disebabkan oleh virus, atau kekuningan dan hijau jika disebabkan oleh bakteri.

Seseorang dapat terkena pilek karena infeksi bila berdekatan dengan orang yang sedang menderita kondisi ini. Gejala pada pilek infeksi biasanya akan muncul dalam waktu beberapa hari setelah virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh.

Sedangkan gejala pilek karena alergi bisa berupa:

- Hidung tersumbat.

- Hidung berair (meler) dengan warna lendir jernih atau keputihan.

- Bersin-bersin.

- Mata merah, berair, dan gatal.

Gejala pada pilek alergi akan muncul sesaat atau beberapa waktu setelah tubuh terpapar zat pemicu alergi.

Perbedaan Pilek Karena Infeksi dan Alergi Dilihat dari Pengobatan

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Untuk mengobati pilek karena virus, kamu hanya perlu beristirahat yang cukup. Pilek jenis ini biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari hingga 1-2 minggu.

Jika disertai demam, kamu dapat mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol. Antibiotik hanya diperlukan jika pilek disebabkan oleh infeksi bakteri, dan penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter.

Sedangkan pengobatan pilek karena alergi adalah dengan menghindari paparan faktor pemicu alergi atau alergen. Setelah pemicunya dihindari, gejala biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Apabila gejala pilek alergi dirasakan sangat mengganggu, pemberian obat-obatan dapat membantu mengurangi gejalanya. Obat untuk mengurangi gejala pilek alergi bisa berupa antihistamin (antialergi) dan dekongestan (pelega hidung tersumbat). Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul yang diminum, dan dalam bentuk semprot hidung, baik yang dapat dibeli bebas atau harus dengan resep dokter.

Cara Mencegah Pilek Karena Infeksi dan Alergi

Pilek Karena Infeksi dan Alergi
Pilek Karena Infeksi dan Alergi (Foto: DIYhealth.com)

Berikut beberapa cara mencegah pilek karena infeksi dan alergi secara umum:

- Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun.

- Menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kualitas udara agar selalu bersih.

- Mengenakan masker saat bepergian atau saat ada orang yang sedang sakit di rumah atau kantor.

- Beristirahat dengan cukup.

- Menjauhi asap rokok.

- Mengetahui faktor pemicu alergi dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan alergen tersebut.

- Jangan mengucek-ucek hidung karena berisiko menimbulkan luka dan infeksi.

Untuk mencegah pilek karena infeksi dan alergi, kamu bisa menerapkan cara-cara tersebut. Namun, jika pilek sering kambuh dan menimbulkan berbagai gejala parah lain, sebaiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya