Penyebab Kram Kaki, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya yang Tepat

Penyebab kram kaki dipengaruhi oleh kegiatan sehari-hari atau kondisi medis seseorang.

oleh Husnul Abdi diperbarui 19 Mei 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 19:00 WIB
Penyebab Kram Kaki
Penyebab Kram Kaki (Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kram kaki tentunya membuat penasaran saat kamu mengalaminya. Kram sendiri adalah sesnsasi nyeri dan tegang yang menyakitkan. Kram Kaki ini biasanya terjadi pada betis hingga otot paha, dan kerap muncul secara tiba-tiba.

Kram kaki biasanya dapat menimbulkan rasa sakit menusuk yang tajam pada betis. Hal ini tentunya dapat melemahkan dan memengaruhi aktivitas sehari-hari kamu. Kondisi kram kaki ini biasanya hanya terasa beberapa detik atau menit, namun rasa nyerinya bisa membuat kamu tidak nyaman.

Penyebab kram kaki dipengaruhi oleh kegiatan sehari-hari atau kondisi medis seseorang. Kram yang presisten dan parah bisa terkait dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau penyakit arteri perifer. Jadi, jika kram kaki semakin menyakitkan dan terus terjadi, kamu harus segera menemui dokter.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/3/2022) tentang penyebab kram kaki.

Penyebab Kram Kaki

Penyebab Kram Kaki
Penyebab Kram Kaki

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab kram kaki disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kegiatan sehari-hari hingga kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, kamu harus menghindari berbagai penyebab kram kaki berikut ini:

- Dehidrasi. Dehidrasi merupakan salah satu penyebab kram kaki yang umum. Ini terutama sering terjadi saat cuaca panas dan tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi memicu penipisan cairan yang menyebabkan ujung saraf menjadi peka. Ini bisa memicu kontraksi di ruang sekitar saraf dan meningkatkan tekanan pada ujung saraf motorik.

- Kekurangan mineral. Selain dehidrasi, kekurangan mineral juga bisa menjadi penyebab kram kaki. Jika tubuh kekurangan elektrolit dan mineral tertentu, ketidakseimbangan tersebut dapat memicu kram spontan. Ketidakseimbangan natrium, kalsium, magnesium, atau kalium dapat menyebabkan kram kaki.

- Kehamilan. Kehamilan meningkatkan risiko wanita mengalami penyebab kram kaki, terutama selama trimester kedua dan ketiga. Ini bisa terjadi karena selama kehamilan, wanita bisa kekurangan magnesium dan kalium lebih tinggi.

- Olahraga berlebihan. Olahraga berlebihan dapat menjadi penyebab kram kaki tiba-tiba. Ini bisa terjadi ketika saraf yang mengalir dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot menjadi terlalu bersemangat. Akibatnya, kamu sering berakhir dengan kram yang tidak disengaja. Istirahat dan peregangan sangat penting dalam situasi ini. Otot juga tidak bekerja dan merespons dengan cara yang sama saat jogging dan sprint, misalnya, jadi setiap peningkatan volume atau in

- Kelelahan. Saat kelelahan, seseorang mungkin lebih rentan mengalami kram. Ketika otot lelah, ia tidak sinkron dalam menggunakan nutrisi. Ini membuat otot kehilangan lebih banyak nutrisi daripada yang digunakannya. Akibatnya kram di betis kaki sering terjadi di malam hari atau saat istirahat.

- Duduk atau berdiri terlalu lama. Kebiasaan kurang gerak bisa menjadi penyebab kram kaki berikutnya. Otot dibuat untuk bergerak, berkontraksi, dan istirahat. Jika ia melakukan sesuatu yang tidak biasa seperti duduk sepanjang hari atau berdiri dalam waktu yang lama, ini dapat menyebabkan kram. Berdiri dalam waktu lama dapat menyebabkan kelelahan otot, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kram. Sementara itu duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan otot mengalami kerusakan. Sebaiknya selingi aktivitas lain saat duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.

- Konsumsi obat tertentu. Beberapa obat bisa menjadi penyebab kram kaki atau ketegangan otot. Obat diuretik dapat memicu kram karena menghabiskan cairan dan garam dalam tubuh. Obat lain yang dapat menyebabkan kram kaki termasuk obat-obatan osteoporosis seperti raloxifene dan teriparatide; sukrosa besi intravena (digunakan untuk mengobati anemia); obat-obatan seperti albuterol; estrogen terkonjugasi (digunakan untuk mengobati gejala menopause); dan obat nyeri seperti naproxen dan pregabalin.

- Pengapuran. Sama seperti saraf yang terlalu bersemangat dapat menyebabkan kram kaki yang berhubungan dengan penggunaan berlebihan, saraf yang tidak berfungsi karena alasan lain juga dapat menjadi penyebab kram kaki. Pengapuran atau osteoarthtritis merupakan jenis artritis yang paling umum. Orang dengan osteoarthtritis juga mungkin mengalami kejang otot dan kram kaki. Kram kaki ini biasanya terkait dengan osteoartritis tulang belakang, yang, bila parah, dapat menyebabkan saraf terjepit atau kerusakan saraf lainnya.

- Penyakit tertentu. Penyakit tertentu seperti arteri perifer, multiple sclerosis, neuropati perifer diabetik, dan hipotiroidisme juga bisa menjadi penyebab kram kaki terjadi.

Cara Mengatasi Kram Kaki

Cara Mengatasi Kram Kaki
Cara Mengatasi Kram Kaki

Saat kamu mengalamu kram kaki, kamu tidak perlu panik. Kamu bisa mengatasinya dengan beberapa cara sederhana. Berikut beberapa cara menangani kram kaki dengan baik:

- Menghentikan aktivitas, kemudian lemaskan otot.

- Minum Air Putih.

- Mandi air hangat atau rendam betis yang kram dengan air.

- Memijat otot yang kaku dengan tangan atau mengompres dingin dengan es.

- Konsumsi makanan kaya magnesium.

Selain itu, kamu tentunya juga bisa menggunakan obat pereda sakit seperti paracetamol atau gel penghilang nyeri untuk mengatasi kram kaki. Gunakan obat tersebut sesuai petunjuk penggunaannya.

Cara Mencegah Kaki Kram

Cara Mencegah Kaki Kram
Cara Mencegah Kaki Kram Credit: unsplash.com/Kris

Sebelum itu, kamu tentunya bisa saja mencegah terjadinya kram kaki ini. Tentunya dengan mengubah pola hidup yang tidak sehat. Berikut beberapa cara mencegah terjadinya kram kaki:

- Pakai sepatu yang pas dan nyaman saat beraktivitas.

- Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi, setidaknya 8 gelas per hari.

- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin B seperti ikan, pisang, dan sayuran hijau

- Lakukan peregangan ringan untuk melemaskan otot kaki selama beberapa menit sebelum pergi tidur.

- Olahraga secara rutin, tapi jangan memaksakan tubuh berolahraga terlalu berat dalam jangka waktu lama. Selalu lakukan pemanasan saat memulai olahraga dan pendinginan setelahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya