Alquran Berisi Tiga Komponen Dasar Hukum Yaitu I'tiqadiah, Amaliah dan Khuluqiyah

Simak penjelasan mengenai Alquran berisi tiga komponen dasar hukum yaitu i'tiqadiah, amaliah, dan khuluqiyah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 24 Mei 2023, 11:15 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 11:15 WIB
Alquran Berisi Tiga Komponen Dasar Hukum Yaitu I'tiqadiah, Amaliah dan Khuluqiyah
Asmaul Husna (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Alquran berisi tiga komponen dasar hukum yaitu i'tiqadiah, amaliah, dan khuluqiyah. Kitab Al-Qur’an merupakan kitab suci utama dalam agama Islam, dan dipercayai sebagai kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan mengetahui Alquran berisi tiga komponen dasar hukum yaitu i'tiqadiah, amaliah, dan khuluqiyah, maka anda akan lebih memahmi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat beragama Islam.

Al-Qur’an adalah kitab yang tidak pernah memandang golongan, suku dan ras dan berlaku sepanjang masa. Alquran berisi tiga komponen dasar hukum yaitu termasuk hukum yang mengatur hubungan manusa dengan Allah SWT secara lahiriah.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai Alquran berisi tiga komponen dasar hukum yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/5/2023).

Alquran Berisi Tiga Komponen Dasar Hukum Yaitu

Alquran Berisi Tiga Komponen Dasar Hukum Yaitu I'tiqadiah, Amaliah dan Khuluqiyah
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-gadis-duduk-dalam-ruangan-8164742/)

Dalam buku berjudul Pendidikan Agama Islam Era Modern (2019) oleh Dr. Hasbi, menjelaskan bahwa Alquran berisi tiga komponen dasar hukum yaitu i'tiqadiah, amaliah, dan khuluqiyah. Berikut ini penjelasannya:

a. Hukum i'tiqadiah

Hukum i'tiqadiah adalah hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah atau keimanan. Hukum ini tecermin dalam rukun iman, ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu tauhid, ilmu ushuluddin, atau ilmu kalam.

b. Hukum Amaliah

Hukum amaliah yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia dengan sang pencipta semesta Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tecermin dalam rukun islam dan disebut hukum syara' atau syariat, adapun ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu fikih.

c. Hukum Khuluqiyah

Hukum khuluqiyah yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum ini tecermin dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu akhlak atau tasawuf.

Isi Al-Qur’an

Alquran Berisi Tiga Komponen Dasar Hukum Yaitu I'tiqadiah, Amaliah dan Khuluqiyah
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Setelah mengetahui Alquran berisi tiga komponen dasar hukum yaitu i'tiqadiah, amaliah, dan khuluqiyah, anda juga perlu mengetahui isi dari Al-Qur’an itu sendiri adalah sebagai berikut ini:

  1. Tauhid, yaitu kepercayaan terhadap ke-Esa-an Allah dan semua kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya.
  2. Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran tauhid.
  3. Janji dan ancaman (al wa'd wal wa'iid), yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan mau mengamalkan isi Alquran dan ancaman siksa bagi orang yang mengingkarinya.
  4. Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiarkan risalah Allah maupun kisah orang- orang saleh ataupun orang yang mengingkari kebenaran Al-Qur'an agar dapat dijadikan pembelajaran bagi umat setelahnya.
  5. Berita tentang zaman yang akan datang, yakni zaman kehidupan akhir manusia yang disebut kehidupan akhirat.
  6. Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, yakni informasi-informasi tentang manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, langit, bumi, matahari, dan lain sebagainya.

Tujuan dan Fungsi Al-Qur’an

Alquran Berisi Tiga Komponen Dasar Hukum Yaitu I'tiqadiah, Amaliah dan Khuluqiyah
ilustrasi al-quran/pexels

Dikutip dari Buku Siswa Al-Qur’an Hadis: Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 terbitan Kemenag, ada beberapa tujuan dan fungsi diturunkannya Al-Qur’an oleh Allah SWT, yakni:

a. Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia

Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad saw melalui perantaraan malaikat Jibril as sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan mengikuti petunjuk Al-Qur’an tersebut, manusia akan mempunyai arah dan tujuan hidup yang jelas dalam menjalani hidup dan kehidupannya.  Banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang fungsi al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, salah satunya pada surat Al-Baqarah ayat 2, yang artinya:

“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” (QS. al-Baqarah [2]:2)

Dengan begitu, fungsi terpenting al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi manusia. Petunjuk-petunjuk al-Qur’an itu secara garis besar meliputi petunjuk tentang bagaimana hubungan manusia dengan Allah Swt., manusia dengan sesama manusia dan bahkan manusia dengan alam sekitarnya. Manusia yang mau mengikuti petunjuk al-Qur’an, niscaya akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

b. Al-Qur’an sebagai sumber pokok ajaran islam

Salah satu fungsi penting al-Qur’an lainnya adalah sebagai sumber pokok ajaran Islam. Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa al-Qur’anlah yang mula-mula menjelaskan ajaran yang lengkap dan menyeluruh yang diberikan oleh Allah SWT. Ajaran-ajaran tersebut ada yang bersifat mujmal, yakni hanya memberikan prinsip-prinsip umumnya saja, dan ada juga yang bersifat tafshil yakni ajaran yang terperinci dan khusus.

Ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an mutlak kebenarannya dan ajaran yang paling sempurna. Ajaran al-Qur’an di samping membenarkan ajaran-ajaran kitab suci sebelumnya, juga menyempurnakan ajaran kitab-kitab sebelumnya tersebut. Al-Qur’an berisi tentang pokok-pokok atau dasar-dasar ajaran Islam yang berkenaan dengan masalah ketauhidan, ibadah, akhlak, hukum, dan segala hal yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya.

c. Al-Qur’an sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia

Sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya adalah al-Qur’an merupakan kitab suci dengan konsep ajaran yang salah satu ajarannya adalah berupa sejarah atau kisah umat terdahulu. Dalam kisah-kisah itu dijelaskan bahwa ada di antara umat manusia sebagian orang-orang yang beriman, taat dan soleh, namun ada pula sebagian yang lain orang-orang yang kafir maupun maksiat. Kepada mereka yang soleh, Allah SWT menjanjikan kebaikan di dunia dan pahala (surga) di akhirat karena ridha-Nya, sebaliknya kepada mereka yang kafir, durhaka dan tidak shalih, Allah SWT mengancam dengan ancaman hukuman dan azab baik di dunia maupun di akhirat. Dan dalam banyak ayat, Allah SWT membuktikan janji dan ancamannya tersebut.

Bagi kita, apa yang dijelaskan dalam kisah umat terdahulu tersebut, dapat kita ambil pelajaran dan sekaligus peringatan bagi kita untuk pandai mengambil pelajaran dan meneladani yang baik dan menjauhi yang buruk untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak.  Allah Swt. berfirman:

"Dan ini (al-Qur’an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (al-Qur’an), dan mereka selalu memelihara salatnya." (QS. al-An’am [6]: 92)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya