Sering Disalahartikan, Ini Beda Kurang Darah dan Darah Rendah

Jangan salah menyebut darah rendah dan kurang darah

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 11 Jun 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi lelah dan pusing
Ilustrasi lelah dan pusing bisa jadi tanda kurang darah dan darah rendah(iStock)

Liputan6.com, Jakarta Sekilas jika mendengar istilah darah rendah dan kurang darah, keduanya tampak serupa. Gejala kedua kondisi ini memang mirip, seperti pusing, lemah, hingga mual dan muntah. Tak jarang banyak orang yang menganggap bahwa ini adalah kondisi yang sama. 

Namun, darah rendah dan kurang darah adalah penyakit yang berbeda. Kondisi yang mendasari penyakit ini berbeda satu sama lain. Dalam istilah medis, darah rendah disebut juga hipotensi atau tekanan darah rendah. Sementara kurang darah memiliki istilah medis anemia.

Baik darah rendah dan kurang darah memiliki diagnosis dan tolak ukur yang berbeda. Penyebab darah rendah dan kurang darah juga berbeda. Nah, agar tak salah sebut lagi, berikut perbedaan darah rendah dan kurang darah yang berhasil liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/10/2019).

Mengenal darah rendah

Ilustrasi Hipertensi, Tekanan Darah, Tekanan Darah Tinggi (iStockphoto)
Mengenal darah rendah (iStockphoto)

Darah rendah atau hipotensi merupakan kondisi yang memengaruhi tekanan darah. Jantung memompa darah kaya oksigen ini ke seluruh tubuh untuk memasok otot dan sel. Pemompaan darah menghasilkan tekanan darah.

Sementara tekanan darah rendah mungkin tampak seperti hal yang baik untuk dimiliki, tekanan darah seseorang kadang-kadang bisa terlalu rendah dan menyebabkan masalah.

Tekanan darah rendah yang tidak normal (hipotensi) dapat menyebabkan pusing dan pingsan. Dalam kasus yang parah, tekanan darah rendah dapat mengancam jiwa.

Penyebab darah rendah

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah sekitar 120/80 mmHg. Sementara tekanan darah rendah terjadi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Tekanan darah rendahatau hipotensi terjadi ketika tekanan sistolik atau diastolik turun secara tiba-tiba.

Ini dapat menyebabkan pusing dan pingsan. Pada akhirnya kerusakan jantung dan otak dapat terjadi karena tidak cukup darah yang mengalir ke otak. Gejala lain dapat muncul sebagai penglihatan kabur, mual, kelelahan, dan depresi.

Penyebab hipotensi dapat mencakup kehamilan, masalah atau kegagalan katup jantung, dehidrasi atau kekurangan vitamin B-12 dan folat yang menyebabkan tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah.

Penanganan darah rendah

Mengukur tekanan darah
Mengukur tekanan darah (iStockphoto)

Perawatan darah rendah akan tergantung pada penyebabnya. Perawatan dapat termasuk obat-obatan untuk penyakit jantung, diabetes, atau infeksi. Minum banyak air untuk menghindari hipotensi akibat dehidrasi, terutama jika muntah atau diare. Tetap terhidrasi juga dapat membantu mengobati dan mencegah gejala hipotensi yang dipicu oleh saraf.

Jika mengalami tekanan darah rendah ketika berdiri dalam waktu lama, pastikan untuk beristirahat untuk duduk. Coba mengurangi tingkat stres untuk menghindari trauma emosional. Hipotensi yang diinduksi oleh syok adalah bentuk kondisi paling serius. Hipotensi berat harus segera diobati.

Mengenal kurang darah

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Kurang darah atau dalam istilah medisnya anemia merupakan suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Ini adalah kelainan darah yang paling umum pada populasi umum. Gejalanya dapat berupa sakit kepala, nyeri dada, dan kulit pucat.

Ada banyak bentuk anemia, masing-masing dengan penyebabnya sendiri. Anemia bisa bersifat sementara atau jangka panjang, dan bisa berkisar dari ringan hingga berat.

Penyebab kurang darah

Ilustrasi anemia (iStock)
Ilustrasi anemia (iStock)

Anemia terjadi ketika ada penurunan jumlah sel darah merah yang bersirkulasi dalam tubuh. Sel darah merah membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, sehingga jumlah sel darah merah yang rendah menunjukkan bahwa jumlah oksigen dalam darah lebih rendah dari yang seharusnya.

Anemia terjadi ketika darah tidak memiliki cukup sel darah merah. Setiap proses yang memiliki efek negatif pada keseimbangan antara produksi dan penghancuran sel darah merah dapat menyebabkan anemia.

Ini dapat terjadi jika tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah, Pendarahan menyebabkan kehilangan sel darah, atau Tubuh menghancurkan sel darah merah. Zat besi, vitamin B-12, dan folat sangat penting bagi sel darah merah untuk matang dalam tubuh. Kekurangan nutrisi ini juga dapat menyebabkan kondisi kurang darah.

Penanganan kurang darah

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Mengobati anemia tergantung pada apa yang menyebabkannya. Anemia yang disebabkan oleh jumlah zat besi, vitamin B-12, dan folat yang tidak terpenuhi diobati dengan suplemen nutrisi. Dalam beberapa kasus, suntikan B-12 diperlukan karena tidak diserap dengan baik dari saluran pencernaan.

Pola makan yang tepat dapat membantu mencegah anemia jenis ini berulang. Anemia yang disebabkan penyakit lain seperti Thalassemia perawatannya termasuk suplementasi asam folat, pengangkatan limpa, dan, kadang-kadang, transfusi darah dan transplantasi sumsum tulang.

Perbedaan mendasar darah rendah dan kurang darah

Ilustrasi Kepala Pusing (iStockphoto)
Perbedaan mendasar darah rendah dan kurang darah (Ilustrasi/iStockphoto)

Kurang darah diukur berdasarkan jumlah hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Sementara darah rendah diukur berdasarkan tekanan darah. Pengukuran hemoglobin ini dilakukan menggunakan Hb meter.

Kurang darah disebabkan oleh jumlah hemoglobin yang rendah pada darah. Sedangkan darah rendah disebabkan oleh tekanan darah yang memompa ke jantung terlalu rendah. Tekanan darah dapat diukur menggunakan tensi meter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya