Liputan6.com, Jakarta Hipotesis adalah bagian dari kerangka berpikir. Tujuan hipotesis adalah untuk menemukan jawaban atas suatu pertanyaan. Hipotesis biasanya digunakan untuk memulai sebuah penelitian ilmiah.
Baca Juga
Advertisement
Hipotesis adalah asumsi atau anggapan yang biasanya diutarakan pada awal penelitian. Sebagai bagian dari penelitian, hipotesis adalah bagian yang mewakili apa yang menurut peneliti akan terjadi dalam eksperimen. Hipotesis adalah penjelasan untuk serangkaian pengamatan.
Hipotesis adalah prediksi, tetapi melibatkan lebih dari sekadar tebakan. Hipotesis adalah anggapan yang tidak harus benar, karena penelitian akan menentukan apakah tebakan ini benar atau salah. Berikut pengertian hipotesis dan cara membuatnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(1/3/2022).
Apa itu hipotesis?
Menurut KBBI, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Hipotesis adalah sesuatu yang lebih dari sekadar tebakan liar tetapi kurang dari teori yang mapan.
Menurut Ensiklopedia Britannica, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap atau diterima begitu saja, dengan tujuan mengikuti konsekuensinya. Hipotesis adalah asumsi yang dibuat berdasarkan beberapa bukti. Ini adalah titik awal dari setiap penyelidikan yang menerjemahkan pertanyaan penelitian menjadi prediksi. Hipotesis adalah prediksi, tetapi melibatkan lebih dari sekadar tebakan.
Advertisement
Penggunaan hipotesis
Dalam sains, hipotesis adalah ide atau penjelasan yang kemudian diuji melalui studi dan eksperimen. Hipotesis perlu melalui banyak pengujian sebelum diberi label teori. Hipotesis biasanya diungkapkan di awal penelitian.
Di luar ilmu pengetahuan, teori atau tebakan bisa juga disebut hipotesis. Di dunia non-ilmiah, hipotesis digunakan jauh lebih longgar. Seorang detektif mungkin memiliki hipotesis tentang kejahatan, dan seorang ibu mungkin memiliki hipotesis tentang siapa yang menumpahkan jus di karpet. Siapa pun yang menggunakan kata hipotesis sedang menebak-nebak.
Hipotesis dalam penelitian ilmiah
Penggunaan hipotesis modern yang paling penting adalah dalam kaitannya dengan penyelidikan ilmiah. Menurut Ensiklopedia Britannica, seorang ilmuwan tidak hanya peduli untuk mengumpulkan fakta-fakta seperti yang dapat ditemukan melalui observasi. Mereka harus menemukan keterkaitan untuk menghubungkan fakta-fakta tersebut.
Teka-teki atau masalah awal memberikan dorongan. Tetapi, petunjuk harus digunakan untuk memastikan fakta mana yang akan membantu menghasilkan solusi. Melansir Verywellmind, hipotesis dimulai dengan pertanyaan yang kemudian dieksplorasi melalui penelitian latar belakang. Hanya pada titik inilah para peneliti mulai mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
Dalam sebuah penelitian yang mengeksplorasi efek obat tertentu, misalnya. Hipotesisnya mungkin bahwa peneliti mengharapkan obat tersebut memiliki beberapa jenis efek pada gejala penyakit tertentu. Peneliti mungkin menarik hipotesis dari teori tertentu atau membangun penelitian sebelumnya.
Sebuah hipotesis ilmiah harus tentang sesuatu yang dapat dibuktikan atau disangkal melalui eksperimen atau pengamatan dan dengan demikian memerlukan penelitian yang luas serta mengendalikan variabel dependen dan independen. Dalam banyak kasus, peneliti mungkin menemukan bahwa hasil eksperimen tidak mendukung hipotesis awal. Saat menulis hasil ini, para peneliti mungkin menyarankan opsi lain yang harus dieksplorasi dalam studi masa depan.
Advertisement
Cara membuat hipotesis yang kuat
Sebuah hipotesis bukan hanya tebakan — itu harus didasarkan pada teori dan pengetahuan yang ada. Hipotesis juga harus dapat diuji. Ini sebabnya, cara membuat hipotesis tak boleh sembarangan. Melansir Scribbr, berikut cara membuat hipotesis yang kuat:
Ajukan pertanyaan
Menulis hipotesis adalah langkah yang dimulai dengan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab. Pertanyaannya harus terfokus, spesifik, dan dapat diteliti dalam batasan proyek. Jawaban awal untuk pertanyaan harus didasarkan pada apa yang sudah diketahui tentang topik tersebut.
Lakukan riset pendahuluan
Carilah teori dan penelitian sebelumnya untuk membantu membentuk asumsi tentang apa yang akan ditemukan oleh penelitian. Pada tahap ini, kamu mungkin membangun kerangka kerja konseptual untuk mengidentifikasi variabel mana yang akan dpelajari dan menurutmu apa hubungan di antara variabel tersebut.
Cara membuat hipotesis yang kuat
Rumuskan hipotesis
Sekarang, kamu harus memiliki beberapa gagasan tentang apa yang kamu harapkan untuk ditemukan. Tulis jawaban awal untuk pertanyaan dalam kalimat yang jelas dan ringkas.
Sempurnakan hipotesis
Kamu perlu memastikan hipotesis spesifik dan dapat diuji. Ada berbagai cara untuk mengungkapkan hipotesis, tetapi semua istilah yang kamu gunakan harus memiliki definisi yang jelas. Hipotesis harus berisi variabel yang relevan, kelompok tertentu yang sedang dipelajari, dan hasil yang diprediksi dari eksperimen atau analisis.
Advertisement
Cara membuat hipotesis yang kuat
Ungkapkan hipotesis
Untuk mengidentifikasi variabel, kamu dapat menulis prediksi sederhana dalam bentuk jika-maka. Bagian pertama kalimat menyatakan variabel bebas dan bagian kedua menyatakan variabel terikat. Dalam penelitian akademis, hipotesis lebih sering diungkapkan dalam hal korelasi atau efek, di mana kamu secara langsung menyatakan hubungan yang diprediksi antara variabel. Jika membandingkan dua kelompok, hipotesis dapat menyatakan perbedaan apa yang kamu harapkan untuk ditemukan di antara mereka.
Tulis hipotesis nol
Jika penelitian melibatkan pengujian hipotesis statistik, kamu juga harus menulis hipotesis nol. Hipotesis nol adalah posisi default bahwa tidak ada hubungan antara variabel. Hipotesis nol ditulis sebagai H 0, sedangkan hipotesis alternatifnya adalah H1 atau Ha.