Jenis-jenis Inflasi, Penyebab, dan Cara Menanganinya yang Perlu Diketahui

Jenis-jenis inflasi dibagi menurut sifat, asal, dan penyebabnya

oleh Husnul Abdi diperbarui 26 Jun 2023, 23:30 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 23:30 WIB
Inflasi
Ilustrasi Inflasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Jenis-jenis inflasi dibagi ke dalam beberapa pembagian. Inflasi sendiri merupakan suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.

Kenaikan harga yang sifatnya hanya sementara dan tidak berlanjut tidak termasuk ke dalam inflasi. Contoh mudahnya adalah kenaikan harga-harga barang saat hari raya idul fitri bukanlah termasuk inflasi.

Jenis-jenis inflasi dibagi menurut sifat, asal, dan penyebabnya. Biasanya, inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak mungkin dihilangkan secara tuntas. Upaya yang bisa dilakukan hanya sebatas mengontrolnya atau mengendalikannya saja.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/9/2019) tentang jenis-jenis inflasi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Inflasi

Ilustrasi Inflasi
Ilustrasi Inflasi (Sumber: Pixabay)

Inflasi tentunya disebabkan oleh berbagai faktor. Secara umum, penyebab inflasi adalah karena terjadinya kenaikan permintaan dan biaya produksi. Berikut beberapa penyebab inflasi:

Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)

Penyebab inflasi ini terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan untuk jenis barang/ jasa tertentu. Dalam hal ini, peningkatan permintaan jenis barang/ jasa tersebut terjadi secara agregat (agregat demand).

Faktor yang bisa menyebabkan terjadinya inflasi ini diantaranya adalah, meningkatnya belanja pemerintah, meningkatnya permintaan barang untuk diekspor, meningkatnya permintaan barang untuk swasta.

Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)

Penyebab inflasi ini terjadi karena meningkatnya biaya produksi. Adapun peningkatan biaya produksi disebabkan oleh kenaikan harga bahan-bahan baku seperti harga bahan bakar naik, hingga upah buruh naik.

Tingginya Peredaran Uang

Penyebab inflasi ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100%.

Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit, dimana kekurangan anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru. Namun hal ini malah membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin bertambah dan mengakibatkan inflasi.


Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Jenis-jenis inflasi berdasarkan sifatnya ini terbagi ke dalam 4 macam, yaitu:

Inflasi ringan/merayap (creeping inflation)

Jenis-jenis inflasi ini ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang rendah. Biasanya, kurang dari 10% setahun. Ciri dari inflasi ini adalah kenaikan harga yang relatif lambat dan berlangsung dengan lambat.

Inflasi sedang (galloping inflation)

Jenis-jenis inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan. Lajunya berkisar antara 10-30% per tahun. Jenis inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu yang singkat.

Inflasi berat (high inflation)

Sesuai dengan namanya, jenis-jenis inflasi ini adalah yang tergolong berat. Mencakup laju mulai dari 30-100% setahun. Pada tingkat ini, harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.

Inflasi sangat berat (hyperinflation)

Jenis-jenis inflasi ini sangat dirasakan karena terjadi secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100% setahun. Indonesia pun pernah mengalami hiperinflasi ini. Bahkan mencapai 600% di tahun 1998. Penyebabnya, karena terjadinya pencetakan uang secara besar-besaran demi menutup defisit anggaran pada waktu itu.


Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya

Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis Inflasi (Sumber: Pixabay)

Domestic inflation

Jenis-jenis inflasi satu ini berasal dari dalam negeri. Inflasi jenis ini biasanya diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika pemerintah memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan pencetakan uang baru, maka akan meningkatkan jumlah uang yang beredar. Meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akan cenderung meningkatkan harga-harga kebutuhan. Akhirnya, timbul inflasi dalam negeri.

Adapun hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi dalam negeri adalah meningkatnya biaya produksi dalam negeri, dan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang sementara kenaikan penawaran tidak bisa mengimbanginya.

Imported inflation

Jenis-jenis inflasi ini berasal dari luar negeri. Inflasi ini timbul karena naiknya harga-harga kebutuhan di luar negeri atau di negara-negara mitra dagang. Karena harga kebutuhan di luar negeri meningkat, otomatis harga barang tersebut pada saat dijual kembali di Indonesia juga akan menjadi tinggi.


Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Sebabnya

Jenis-jenis inflasi berdasarkan sebabnya terbagi menjadi 3 macam, yaitu demand pull inflation cost pull inflation, dan bottle neck inflation.

Demand Pull Inflation

Jenis-jenis inflasi ini merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya sebuah permintaan (demand) yang tidak imbang dengan peningkatan jumlah penawaran produksi. Hal tersebut mengakibatkan kenaikan harga barang sesuai dengan hukum permintaan yakni apabila permintaan tinggi sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.

Cost Push Inflation

Jenis-jenis inflasi ini merupakan inflasi yang penyebabnya adalah kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi.

Bottle Neck Inflation

Sedangkan Bottle Neck Inflasi merupakan inflasi yang penyebabnya adalah faktor permintaan atau faktor penawaran.


Cara Menangani Inflasi oleh Pemerintah

Ilustrasi-Inflasi-iStock
Ilustrasi Inflasi (iStockphoto)

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran pemerintah, meningkatkan tarif pajak, serta melakukan pinjaman.

Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal

Selain kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah juga dapat dengan meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum, serta melakukan pengawasan dan distribusi barang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya