BPS Catat Inflasi Juli 2019 Sebesar 0,31 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama Juli 2019 sebesar 0,31 persen, lebih rendah dibanding Juni 2019 yang sebesar 0,55 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2019, 11:32 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 11:32 WIB
20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama bulan Juli 2019 sebesar 0,31 persen, angka ini lebih rendah dibanding Juni 2019 di 0,55 persen. Sementara Untuk inflasi tahun kalender Januari-Juli 2019 mencapai 2,36 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,32 persen.

"Kalau kita liat perkemabangan harga berbagai komoditas menunjukan adanya kenaikan dari pemantauan BPS di 82 kota. Inflasi pada Juli 2019 terjadi inflasi sebesar 0,31 persen," kata Kepala BPS, Suhariyantodia di Kantornya Jakarta, Kamis (1/8).

Dia mengungkapkan, dari 82 kota IHK yang dilakukan pemantauan, sebanyak 55 kota mengalami inflasi. Sedangkan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami di Sibolga sebesar 1,88 persen, sedangkan terendah yaitu Makasar sebesar 0,01 persen.

Sementara untuk deflasi tertinggi dialami Tual sebesar -1,55 persen dan deflasi terendah di Gorontalo -0,02 persen. "Dengan perhatikan inflasi ini masih berada di bawah target pemerintah. Ini termasuk kendali karena berbagai program yang dilakukan pemerintah," pungkasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi selama Juli 2019 akan mencapai 0,23 persen secara bulanan (mtm) dan 3,23 persen secara tahunan (yoy). Hal ini berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang rutin dilakukan oleh BI.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan inflasi bulan ini lebih disebabkan oleh tingginya harga cabai rawit di pasaran. Adapun total andil cabai rawit ke inflasi mencapai 0,12 persen.

"Inflasi berdasarkan SPH minggu keempat kita perkirakan Juli ini inflasi 0,23 (mtm), kalau dihitung 3,23 persen (yoy). Komoditasnya bulan ini cabai rawit 0,12 persen," kata dia, di Mesjid Komplek Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/7).

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Di Hadapan JK, Menko Darmin Beberkan Capaian Inflasi 2018

20150910-Darmin Nasution
Menko Perekonomian Darmian Nasution saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Koodinator Perekonomian, Darmin Nasution, melaporkan hasil evaluasi Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tahun 2018. Di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan seluruh pemerintah daerah, Menko Darmin menyampaikan pemerintah bersama Bank Indonedia (BI) berhasil menjaga inflasi di kisaran 3 persen.

"Ada hal yang ingin kami laporkan. Pertama evaluasi atas pengendalian inflasi tahun 2018. Realisasi inflasi pada 4 tahun terakhir dapat dijaga sedikit di atas 3 persen dengan laju inflasi 2018 3,13 persen year on year (yoy)," katanya dalam rapat koordinasi nasional, di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (25/7).

Menko Darmin mengatakan, pencapaian tersebut masih dalam rentang sasaran nasional sebesar 3,5 persen dengan deviasi 1 persen. Di mana, secara komponen pembentukannya inflasi pada harga barang-barang bergejolak, terutama pangan volatile food di tahun 2018 sebesar 3,39 persen yoy.

"Pada Juni 2019, sedikit meningkat jadi 4,91 persen yoy. Sementara itu inflasi inti masih terjaga dengan laju sebesar 3,07 persen pada tahun 2018 dan 3,25 persen yoy pada bulan Juni 2019," jelasnya.

"Sebaliknya, inflasi harga yang diatur pemerintah menurun signifikan pada 2018 dari sebesar 3,36 persen menjadi 1,89 persen yoy pada Juni 2019," ucapnya.

Meski secara keseluruhan inflasi 2018 masih terjaga, secara spasial terdapat beberapa daerah yang relasiasi inflasinya di luar atau di atas sasaran inflasi nasional. Di mana pada tingkat provinsi, terdapat lima provinsi berada di atas sasaran. Sementara di tingkat kabupaten kota terdapat delapan yang berada di atas sasaran.

"Terjaganya realisasi inflasi 2018 tentu tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan Pemda dan BI melalui implementasi strategis 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif," jelasnya.

Menko Darmin yang juga sebagai Ketua TPIP menambahkan, ke depan apa yang sudah dilakukan pemerintah melalui srategi 4K akan terus dilanjutkan untukk menjaga capaian inflasi tahun pada 2019 ini.

"Ke depan, pemerintah daerah diharapkan semakin berperan aktif mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang telah dibangun serta melakukan inovasi pengendalian inflasi," pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya