8 Penyebab Rambut Rontok pada Anak dan Cara Mengatasinya

Penyebab rambut rontok pada anak bisa menjadi tanda penyakit.

oleh Husnul Abdi diperbarui 27 Jun 2023, 11:10 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 11:10 WIB
Penyebab Rambut Rontok pada Anak
Penyebab Rambut Rontok pada Anak (Ilustrasi: Mail Online)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab rambut rontok pada anak dan cara mengatasinya perlu benar-benar diperhatikan. Walaupun pada umumnya tidak menimbulkan bahaya, namun rambut rontok pada anak tidak boleh disepelekan, karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Untuk mengatasi masalah rambut rontok pada anak ini, kamu perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Umumnya rambut rontok pada anak dapat disebabkan oleh infeksi atau masalah pada kulit kepala.

Penyebab rambut rontok pada anak bisa menjadi tanda penyakit. Rambut rontok pada anak sekitar 100 helai per hari masih tergolong normal. Namun, jika mencapai 300 helai per hari kamu harus segera menanganinya. Kamu bisa langsung memeriksakan anak ke dokter.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/3/2020) penyebab rambut rontok pada anak dan cara mengatasinya yang wajib orangtua tahu.

Tinea Capitis dan Alopecia Areata

Penyebab Rambut Rontok pada Anak
Penyebab Rambut Rontok pada Anak (Sumber: Pixabay)

Infeksi Jamur pada Kulit Kepala (tinea capitis)

Penyebab rambut rontok pada anak yang pertama dikenal dengan infeksi kulit kepala atau Tinea Capitis. Biasanya infeksi kulit ini kerap disebabkan karena jamur. Masalah ini dapat menyebar ketika anak-anak sering berbagi barang-barang pribadi dengan orang lain, seperti sisir dan topi.

Anak-anak yang terkena tinea capitis mengalami bercak bekas rambut rontok, berbentuk titik-titik hitam. Kulit mereka bisa berubah merah, bersisik, dan bergelombang. Masalah ini bisa ditandai dengan demam dan kelenjar bengkak. Jika masalah ini hanya didiamkan saja, bisa-bisa dokter akan mengikis kulit anakmu yang terinfeksi.

Jika mengalami berbagai gejala tersebut segera periksakan anakmu ke dokter untuk mendapatkan perawatan. Untuk pengobatan awalnya, kamu bisa menggunakan obat antijamur yang diminum selama sekitar delapan minggu. Menggunakan sampo antijamur dicampur dengan obat oral (obat dalam) juga bisa membantu mencegah anakmu menyebarkan virus ke anak-anak lain.

Kebotakan (alopecia areata)

Alopecia areata atau kebotakan pada bagian tertentu merupakan penyakit autoimun yang menjadi salah satu penyebab rambut rontok pada anak. Sistem kekebalan tubuh anakmu dapat menyerang folikel tempat rambut tumbuh.

Sekitar 1 dari setiap 1.000 anak memiliki versi lokal yang disebut alopecia areata. Bentuk kerontokan rambut yang terjadi karena masalah ini bisa beragam variasi. Bisa membuat botak secara keseluruhan, semua rambut di kulit kepala rontok, bahkan lebih parahnya anak-anak bisa kehilangan rambut lain di tubuh mereka.

Kebotakan umumnya terjadi secara tiba-tiba tanpa ada gejala yang mengawalinya. Kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakan salep yang diberikan oleh dokter.

Trikotilomania dan Telogen Efflovium

Ilustrasi Rambut Anak
Ilustrasi Rambut Anak (Sumber: Pixabay)

Kebiasaan Menarik Rambut (trikotilomania)

Penyebab rambut rontok pada anak selanjutnya adalah Trikotilomania atau kebiasaan menarik rambut. Trikotilomania adalah kelainan di mana anak-anak secara paksa mencabut rambut mereka. Para ahli mengkategorikannya sebagai bentuk gangguan obsesif-kompulsif. Anak menarik rambut mereka sendiri dengan sengaja.

Trikotilomania biasanya disebabkan oleh rasa cemas dan stres berlebihan yang dirasakan oleh anak. Konseling dengan psikolog adalah cara tepat yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini.

Akibat ulah anak ini, membuat kondisi rambut mereka rontok dan rusak. Ada juga kasus di mana anak-anak senang memakan rambut yang telah mereka tarik itu. Meskipun rambut akan kembali tumbuh seiring waktu, namun perilaku buruk anak ini harus segera dihentikan.

Stres atau Trauma Berat (telogen efflovium)

Stres atau trauma berat juga dapat menjadi salah satu penyebab rambut rontok pada anak. Masalah ini dikenal juga dengan telogen efflovium. Telogen efflovium biasanya disebabkan oleh stres, demam tinggi, luka di kepala, operasi, atau trauma berat, misalnya akibat kehilangan orang terdekat. 

Kondisi ini menyebabkan rambut rontok dan berhenti tumbuh sementara. Tidak diperlukan penanganan khusus, karena sekitar 6 bulan – 1 tahun rambut anak akan kembali tumbuh seperti biasa, setelah anak melewati masa berat tersebut.

Kekurangan Nutrisi dan Gangguan Endokrin

Ilustrasi Rambut Anak
Ilustrasi Rambut Anak (Sumber: Pixabay)

Kekurangan Nutrisi atau Gizi

Penyebab rambut rontok pada anak yang juga tidak bisa diabaikan adalah kekurangan nutrisi atau gizi. Kekurangan zinc, zat besi, atau vitamin B3 dapat menjadi penyebab rambut rontok pada anak.

Selain itu, kelebihan vitamin A juga bisa menjadi salah satu pemicunya. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mencukupi nutrisi yang dibutuhkan anak sesuai dengan usianya.

Gangguan Endokrin

Penyebab rambut rontok pada anak lainnya adalah hipotiroidisme, yaitu suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak aktif yang mengakibatkan metabolisme jadi tidak teratur.

Diagnosis hipotiroidisme bisa dilakukan dengan tes darah atau pemeriksaan kelenjar tiroid secara rutin (skrining). Dokter mungkin meresepkan obat tertentu yang berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup.

Pengeringan Rambut dan Kebiasaan Buruk

rambut anak
rambut anak/copyright: pexels.com/singkham

Pengeringan Rambut

Kulit kepala anak-anak masih membutuhkan banyak nutrisi. Jangan membuat rambut mereka cepat kering dengan pengering rambut. Panas yang berlebih akibat pengeringan atau pelurusan bisa menjadi penyebab rambut rontok pada anak. Bahkan rambut juga menjadi rusak.

Saat mengeringkan rambut anak, gunakan pengaturan suhu panas rendah. Jangan pula mengeringkan rambut anak setiap hari dengan alat ini.

Kebiasaan Buruk

Penyebab rambut rontok pada anak juga bisa disebabkan oleh kebiasaan buruk, seperti sering mengikat rambut terlalu kencang, menggunakan alat pengering rambut, atau menggunakan produk perawatan rambut dengan bahan kimia yang keras. Hindari hal-hal tersebut untuk mencegah kerontokan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya