Apa Manfaat Energi bagi Tubuh? Pahami Proses Produksinya

Pemahaman tentang apa manfaat energi bagi tubuh penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 08 Jun 2023, 11:20 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 11:20 WIB
6 Aktivitas Menyenangkan untuk Isi Liburan Sekolah Anak di Rumah
Pemahaman tentang apa manfaat energi bagi tubuh penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. (dok Monstera/pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Apa manfaat energi bagi tubuh? Dalam konteks manusia, energi dapat diartikan sebagai kapasitas atau kemampuan untuk melakukan pekerjaan atau menjalankan fungsi-fungsi tubuh. Energi ini digunakan oleh tubuh manusia dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk untuk mempertahankan fungsi-fungsi vital seperti pernapasan, sirkulasi darah, pemeliharaan suhu tubuh, dan fungsi-fungsi organ internal. 

Energi dihasilkan melalui proses metabolisme. Proses ini melibatkan pemecahan molekul makanan yang kompleks menjadi bentuk energi yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Apa manfaat energi bagi tubuh dihasilkan dengan mengubah nutrisi yang dikonsumsi menjadi molekul adenosin trifosfat, yang merupakan sumber utama energi dalam tubuh.

Pemahaman tentang apa manfaat energi bagi tubuh penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Memastikan asupan energi yang cukup dan menjaga pola makan yang sehat, dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal. Berikut apa manfaat energi bagi tubuh yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (8/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Menjaga Kelangsungan Hidup

Ilustrasi berjalan bersama, romantis, pasangan
Ilustrasi beraktivitas. (Photo by Arina Krasnikova from Pexels)

Energi merupakan elemen penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia. Energi menjadi bahan bakar yang diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk mempertahankan fungsi-fungsi vital. Tubuh menggunakan energi untuk memelihara organ-organ internal seperti jantung, paru-paru, otak, dan ginjal agar tetap bekerja dengan baik.

2. Mendukung Aktivitas Fisik

Apa manfaat energi bagi tubuh berperan sebagai bahan bakar yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas fisik. Ketika bergerak, tubuh menggunakan energi untuk menggerakkan otot-otot kita. Energi juga digunakan untuk mempertahankan postur tubuh yang baik, menjaga keseimbangan, dan melakukan gerakan-gerakan kompleks seperti berjalan, berlari, atau angkat beban. Semakin intensitas dan durasi aktivitas fisik, semakin banyak energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

3. Menjalankan Sistem Metabolisme

Energi diperlukan untuk menjaga metabolisme tubuh berjalan secara optimal. Metabolisme adalah proses kompleks di dalam tubuh yang melibatkan pemecahan makanan menjadi energi yang digunakan oleh sel-sel. Tubuh membutuhkan energi untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan mengubahnya menjadi bahan bakar yang dapat digunakan oleh tubuh. Energi juga digunakan untuk menjaga suhu tubuh yang stabil dan menjalankan fungsi-fungsi organ internal seperti detoksifikasi, sintesis protein, dan pertumbuhan sel.


4. Mendukung Proses Pertumbuhan

5 Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak yang Bisa Dilatih Lewat Permainan
Ilustrasi anak bermain dengan orangtua. (dok. Paddle Pop)

Apa manfaat energi bagi tubuh sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dan remaja. Selama periode pertumbuhan, tubuh membutuhkan energi yang cukup untuk membangun dan memperbaiki jaringan, termasuk tulang, otot, dan organ-organ tubuh lainnya. Energi juga diperlukan untuk proses perkembangan seperti pembentukan sistem saraf dan hormonal yang sehat. Kekurangan energi pada masa pertumbuhan dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan yang optimal.

5. Mendukung Fungsi Kognitif

Otak merupakan organ yang sangat bergantung pada energi. Energi yang cukup diperlukan untuk menjaga fungsi kognitif yang baik, termasuk daya ingat, konsentrasi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang efektif. Ketika energi yang cukup tersedia, otak dapat beroperasi dengan baik, mengirim dan menerima sinyal saraf, serta memproses informasi dengan efisiensi. Kekurangan energi dapat menyebabkan penurunan fokus, kelelahan mental, dan kesulitan dalam berpikir secara jernih.

6. Memperkuat Sistem Kekebalan

Sistem kekebalan tubuh memerlukan energi yang cukup untuk melawan infeksi dan penyakit. Energi digunakan untuk memproduksi sel-sel kekebalan, seperti sel darah putih, yang bertanggung jawab dalam melawan patogen, virus, dan bakteri. Selain itu, energi juga diperlukan untuk proses penyembuhan dan pemulihan setelah terjadi cedera atau penyakit. Dengan energi yang cukup, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja dengan optimal dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.


Bagaimana Energi Diproduksi dalam Tubuh

Memberikan Anak Makanan yang Gampang Dicerna
Ilustrasi Merawat Anak Sakit Credit: pexels.com/Gerald

Energi diproduksi di dalam tubuh melalui proses metabolisme. Produksi energi dalam tubuh melibatkan serangkaian reaksi kimia kompleks yang terjadi dalam mitokondria. Proses produksi enargi dimulai dengan glikolisis, yang terjadi di sitoplasma sel. Dalam glikolisis, molekul glukosa (karbohidrat) dipecah menjadi dua molekul piruvat. Proses ini menghasilkan sedikit energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat) dan juga NADH (nikotinamida adenin dinukleotida tereduksi).

Setelah glikolisis, piruvat masuk ke dalam mitokondria, di mana ia mengalami dekarboksilasi menjadi asetil-KoA. Asetil-KoA kemudian terlibat dalam siklus asam sitrat, juga dikenal sebagai siklus Krebs. Dalam siklus ini, asetil-KoA bereaksi dengan oksaloasetat membentuk citrat. Melalui serangkaian reaksi kimia, energi dilepaskan dalam bentuk ATP, NADH, dan FADH2 (flavin adenin dinukleotida tereduksi).

NADH dan FADH2 yang dihasilkan selama glikolisis dan siklus asam sitrat masuk ke rantai transpor elektron. Rantai ini terletak di dalam membran mitokondria dalam. NADH dan FADH2 menyalurkan elektron ke dalam rantai transpor, yang menyebabkan terbentuknya gradien elektrokimia melintasi membran mitokondria. Gradien ini digunakan untuk menghasilkan ATP melalui fosforilasi oksidatif. Proses ini menghasilkan sejumlah besar ATP.

Proses ini menjadi jalur utama produksi energi dalam tubuh yang menggunakan glukosa sebagai bahan bakar. Namun, tubuh juga dapat menggunakan lemak dan protein sebagai sumber energi alternatif melalui proses metabolisme yang kompleks. Selama situasi seperti puasa atau aktivitas fisik yang intens, tubuh dapat beralih menggunakan cadangan lemak untuk menghasilkan energi.


Sumber Energi Manusia

Ilustrasi
Ilustrasi makanan pendamping di kuliner Korea Selatan. (dok. pexels/Vicky Tran)

Tubuh manusia memiliki kapasitas terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk glukosa dan lemak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan asupan energi dengan kebutuhan tubuh dan mengadopsi pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik yang tepat guna. Berikut beberapa sumber energi bagi manusia.

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama dalam makanan manusia. Karbohidrat kompleks seperti roti, pasta, nasi, sereal, dan kentang, serta karbohidrat sederhana seperti gula, memberikan glukosa yang diubah menjadi energi oleh tubuh.

2. Lemak

Lemak adalah sumber energi yang lebih padat, menyediakan lebih banyak kalori per gram dibandingkan dengan karbohidrat. Lemak yang sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berkontribusi pada penyediaan energi dalam tubuh.

3. Protein

Protein adalah sumber energi sekunder yang digunakan oleh tubuh jika pasokan karbohidrat dan lemak terbatas. Protein ditemukan dalam daging, ikan, unggas, produk susu, dan sumber nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.

4. Serat

Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dicerna oleh tubuh manusia, tetapi memiliki manfaat lain seperti menjaga kesehatan pencernaan dan mengatur kadar gula darah. Meskipun serat sendiri tidak memberikan energi, beberapa jenis serat dapat berfermentasi menjadi asam lemak rantai pendek yang dapat digunakan sebagai sumber energi oleh sel-sel usus.

5. Air

Meskipun air bukan sumber energi langsung, hidrasi yang memadai penting untuk menjaga kinerja tubuh secara optimal. Kekurangan cairan dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya