Mengapa Perlu Energi Alternatif? Simak Bedanya dengan Energi yang Dapat Diperbaharui

Alasan mengapa perlu energi alternatif adalah untuk mengantisipasi jumlah energi konvensional yang semakin langka dan mahal.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 15 Jun 2023, 16:15 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2023, 16:15 WIB
Migas
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan pertumbuhan produksi migas sebesar 7 persen berbanding tahun lalu serta laba bersih sebesar USD 4,67 miliar sepanjang 2022. Dok Pertamina

Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan manusia terhadap sumber energi sudah tidak terelakkan lagi. Namun di sisi lain, jumlah sumber energi konvensional seperti bahan bakar minyak (BBM) lambat laun akan semakin berkurang. Bahkan saat ini jumlahnya semakin langka dan harganya semakin mahal. Itulah alasan mengapa perlu energi alternatif.

Alasan mengapa perlu energi alternatif adalah untuk mengantisipasi kelangkaan dan harga sumber energi konvensional yang semakin hari, semakin mahal. Dengan adanya sumber energi alternatif, kita bisa memenuhi kebutuhan terhadap energi, baik itu untuk menyalakan perangkat elektronik maupun kendaraan bermotor, dengan sumber energi alternatif.

Selain dapat untuk mengantisipasi kelangkaan dan harga sumber energi konvensional yang semakin mahal, alasan mengapa perlu energi alternatif karena penggunaan energi alternatif dianggap lebih ramah lingkungan. Sebab, pemanfaatan beberapa sumber energi alternatif seperti tenaga surya dinilai memiliki emisi yang lebih baik.

Untuk lebih mengetahui alasan mengapa perlu energi alternatif, simak penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari bebrbagai sumber, Kamis (15/6/2023).

Pentingnya Mengapa Perlu Energi Alternatif

Alasan mengapa perlu energi alternatif karena hampir di setiap aktivitas kita membutuhkan sumber energi. Mulai dari mengoperasikan ponsel, mesin cuci, menyalakan televisi, mengendarai kendaraan bermotor, dan sebagainya, semuanya membutuhkan energi.

Dalam pengoperasian alat-alat tersebut, manusia membutuhkan energi listri. Sementara ini, energi listrik yang digunakan berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Berdasarkan data pada tahun 2021, sumber listrik yang disediakan PLN sebagian besar masih berasal dari 5.258 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, Pembangkit Tenaga Listrik Uap (PLTU) merupakan penyumbang terbesar energi listrik di Indonesia. PLTU telah menjadi pemasok utama energi listrik di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi yang relatif rendah namun efektif dalam menghasilkan energi untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah yang luas.

PLTU menggunakan batu bara dan minyak bakar (MFO) sebagai bahan bakar dalam tahap pembakaran awal. Di sisi lain, Pembangkit Tenaga Listrik Diesel (PLTD) menggunakan minyak solar atau diesel sebagai bahan bakar.

Dengan kata lain, PLN masih mengandalkan bahan bakar fosil seperti minyak solar dan batubara untuk memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat. Namun, penting untuk dicatat bahwa bahan bakar fosil merupakan sumber daya yang semakin terbatas dan akan habis seiring berjalannya waktu. Itulah alasan mengapa perlu energi alternatif.

Di Indonesia, berbagai jenis pembangkit listrik dengan sumber energi alternatif telah dikembangkan. Contohnya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).

Apa itu energi alternatif?

Pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island
Pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island (United States Department of Energy)

Mengapa energi nuklir, surya, air, dan angin disebut sebagai energi alternatif? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), alternatif merujuk pada pilihan di antara beberapa kemungkinan. Dengan kata lain, energi alternatif merupakan pilihan lain yang tersedia selain sumber energi yang telah digunakan sebelumnya.

Menurut National Geographic, sumber energi seperti nuklir, surya, air, dan angin disebut sebagai energi alternatif karena dapat menjadi pilihan pengganti sumber energi fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam. Sumber energi fosil ini telah menjadi sumber energi utama yang digunakan sejak Revolusi Industri.

Berdasarkan penjelasan tersebut, energi alternatif dapat dipahami sebagai sumber energi baru yang dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil yang sudah lama digunakan seperti gas alam, batubara, dan minyak bumi.

Beberapa jenis energi alternatif seperti tenaga surya, tenaga air, dan tenaga angin mungkin termasuk dalam kategori sumber energi yang dapat diperbaharui. Namun, tidak semua energi alternatif dapat dikategorikan sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui. Energi alternatif merujuk pada sumber energi yang baru ditemukan atau belum lama dikenal, berbeda dengan sumber energi fosil yang telah digunakan sejak Revolusi Industri pada periode antara tahun 1760-1850.

Contoh energi alternatif yang tidak termasuk dalam kategori sumber energi yang dapat diperbaharui adalah nuklir. Sumber energi nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakar, yang juga berasal dari tambang, dan jumlahnya terbatas.

Manfaat Menggunakan energi Alternatif

Medco Energi.
Medco Power Solar Sumbawa dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PV skala captive terbesar (26 MWp) di Indonesia untuk operasi penambangan. Terletak di Pertambangan Kelas Dunia Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia

Selain untuk mengantisipasi kelangkaan dari sumber energi konvensional yang jumlahnya semakin terbatas dan bisa habis, alasan mengapa perlu energi alternatif karena energi alternatif memiliki manfaat dan kelebihan yang tidak dimiliki sumber energi konvensional seperti BBM. Berikut adalah sejumlah kelebihan dan manfaat dan kelebihan yang menjadi alasan mengapa perlu energi alternatif:

  1. Lebih ramah lingkungan karena beberapa sumber energi alternatif tidak menghasilkan polusi.
  2. Memberi kesempatan untuk menggunakan bahan bakar berbasis nabati.
  3. Energi alternatif bekerja dengan keselarasan infrastruktur saat ini.
  4. Tidak menghadapi ancaman kepunahan sumber daya yang sama dengan energi alternatif.
  5. Energi alternatif membantu menstabilkan ekonomi.
  6. Energi alternatif adalah pencipta pekerjaan yang masif.
  7. Memiliki opsi untuk memproduksi stasiun mikro dengan sumber daya ini.

Contoh energi Alternatif

FOTO: Melihat Sumber Energi Ramah Lingkungan di Weining China
Foto yang diabadikan dari udara menunjukkan instalasi tenaga angin di wilayah Weining, Provinsi Guizhou, China, 27 April 2020. (Xinhua/Tao Liang)

Setelah memahami manfaat dan kelebihan energi alternatif dibandingkan dengan energi konvensional, penting bagi kita untuk mengetahui juga contoh-contoh sumber energi alternatif. Berikut adalah sejumlah contoh sumber energi alternatif yang bisa dikembangkan untuk mengantisipasi kelangkaan sumber energi konvensional:

1. Tenaga Surya

Energi surya adalah contoh energi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Mengingat mayoritas pasokan listrik berasal dari bahan bakar fosil, energi surya menjadi opsi menarik karena tidak mencemari lingkungan dan memiliki sumber energi yang tak terbatas.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan energi surya sebagai pembangkit listrik melibatkan penggunaan panel surya. Panel surya berfungsi untuk menyerap panas matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.

2. Panas Bumi (Geothermal)

Energi geothermal atau panas bumi adalah sumber energi yang berasal dari dalam bumi. Inti bumi terdiri dari logam dan batuan cair dengan suhu yang tinggi.

Energi geothermal banyak dimanfaatkan di daerah pegunungan. Mengingat Indonesia memiliki banyak sumber panas bumi, energi geothermal menjadi opsi menarik untuk menggantikan bahan bakar fosil.

3. Tenaga Angin

Tenaga angin adalah contoh energi alternatif lainnya. Penggunaan tenaga angin melibatkan penggunaan kincir angin yang menggerakkan generator untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.

4. Tenaga Air

Tenaga air atau hidroenergi adalah contoh energi alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Prinsip kerjanya mirip dengan tenaga angin, yaitu mengarahkan aliran air ke turbin untuk menggerakkan generator dan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.

5. Tenaga Laut

Pemanfaatan energi laut melibatkan pemanfaatan energi kinetik untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik.

Energi laut dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu energi gelombang (wave energy), energi pasang surut (tidal energy), dan konversi energi panas laut (ocean thermal energy conversion).

6. Biogas

Biogas adalah campuran gas metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan gas lainnya yang dihasilkan dari penguraian material organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, dan tumbuhan oleh bakteri pengurai metanogen dalam biodigester.

7. Biomassa

Biomassa adalah bahan organik yang digunakan untuk menghasilkan energi melalui proses pembakaran, misalnya sisa-sisa pertanian atau limbah organik.

Biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar tidak selalu berupa sampah, tetapi juga tanaman cepat tumbuh seperti angsana dan akasia yang dapat dimanfaatkan secara ekonomis sebagai sumber energi yang murah. Biomassa merupakan contoh energi alternatif menarik yang mudah dimanfaatkan.

8. Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar cair yang dirancang khusus untuk mesin diesel dan terbuat dari minyak nabati (bio-oil).

9. Nuklir

Tenaga nuklir melibatkan penggunaan reaksi nuklir yang terkendali untuk menghasilkan energi panas, yang kemudian digunakan dalam pembangkit listrik. Pemanfaatan tenaga nuklir saat ini terbatas pada reaksi fisi nuklir dan peluruhan radioaktif untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan kata lain, tenaga nuklir masih memiliki banyak potensi untuk memenuhi kebutuhan energi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya