Liputan6.com, Jakarta Jelaskan jenis-jenis lembaga sosial! Lembaga sosial merujuk pada struktur atau sistem yang ada dalam masyarakat yang mengatur perilaku dan interaksi antarindividu. Lembaga sosial terdiri dari berbagai norma, aturan, dan nilai-nilai yang diterima dan diikuti oleh anggota masyarakat.
Jelaskan jenis-jenis lembaga sosial! Lembaga sosial dibentuk melalui adat istiadat dan dapat disesuaikan dengan kondisi setiap daerah. Lembaga sosial juga berfungsi sebagai penyedia sarana sosialisasi, di mana individu mempelajari norma, nilai, dan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Melalui lembaga sosial, individu memperoleh identitas sosial, belajar mengenai budaya, dan menanamkan nilai-nilai yang dianggap penting dalam suatu masyarakat.
Jelaskan jenis-jenis lembaga sosial! Tujuan utama lembaga sosial adalah menciptakan hubungan bermasyarakat yang terorganisir dan memiliki visi serta misi yang sama. Anggota lembaga sosial diharapkan mematuhi seluruh aturan yang berlaku di dalam lembaga tersebut. Berikut ulasan tentang jenis-jenis lembaga sosial beserta ciri dan fungsinya yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/6/2023).
Advertisement
Lembaga Keluarga dan Fungsinya
Keluarga adalah kebutuhan universal dan menjadi pusat terpenting dalam kehidupan individu. Keluarga merupakan lembaga sosial terkecil yang terbentuk melalui perkawinan dan hubungan darah. Keluarga juga dapat digolongkan sebagai lembaga primer karena anggotanya saling mengandalkan kontak langsung dan memiliki hubungan keintiman.Â
Anggota keluarga memiliki visi dan misi yang sama, seperti hidup bahagia, hidup sejahtera, memiliki keturunan, dan tujuan lainnya. Keluarga dianggap sebagai lembaga sosial terkecil dan mendasar karena merupakan proses penyatuan individu-individu dan keluarga yang berbeda satu sama lain.
Lembaga Agama dan Fungsinya
Agama merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri dari kepercayaan dan praktik yang berkaitan dengan hal suci. Lembaga agama ini mempersatukan individu-individu yang beriman menjadi satu komunitas moral yang disebut umat. Lembaga agama berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia dalam konteks agama. Mereka menetapkan sistem keyakinan, nilai-nilai, dan praktik keagamaan yang dijalankan dalam masyarakat. Lembaga agama membantu mengatur ritual ibadah, perayaan keagamaan, dan memberikan pedoman moral kepada umat.
Agama pada dasarnya merupakan aktivitas manusia dalam berhubungan dengan Tuhan atau yang dianggap suci. Agama memiliki peran penting dalam menyeimbangkan kehidupan manusia antara urusan dunia dan akhirat. Melalui agama, individu dapat memperoleh panduan etika dan moral yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang bermakna.
Lembaga agama juga berperan dalam memberikan bimbingan spiritual, memberikan pemahaman mengenai eksistensi, tujuan hidup, dan memberikan dukungan sosial kepada pemeluknya. Agama membantu menciptakan nilai-nilai terpuji dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan rasa komunitas dan persatuan di antara pemeluknya.
Advertisement
Lembaga Pendidikan dan Fungsinya
Lembaga pendidikan adalah lembaga sosial yang lebih besar daripada lembaga keluarga. Lembaga pendidikan berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang meliputi pendidikan akhlak, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan utamanya adalah agar individu yang mengenyam pendidikan memiliki tingkah laku yang baik.
Lembaga pendidikan dapat dibagi menjadi tiga kategori berikut.
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang dilakukan di sekolah dengan sistematis, teratur, dan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Contohnya adalah pendidikan umum, kejuruan, vokasi, profesi, keagamaan, dan khusus. Pendidikan formal mencakup jenjang pendidikan dari pra sekolah hingga pendidikan tinggi.
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dengan tujuan mendukung pendidikan sepanjang hayat. Contohnya adalah lembaga kursus, kelompok belajar, lembaga pelatihan, pusat kegiatan belajar, majelis taklim, dan satuan pendidikan serupa.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal merupakan pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama yang ditemui oleh individu. Pendidikan informal dapat diperoleh melalui pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh keluarga atau kerabat.
Kebutuhan akan pengetahuan dan pendidikan bervariasi dalam setiap masyarakat. Pada masyarakat sederhana, pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh melalui keluarga atau kerabat. Namun, seiring perkembangan zaman dan kompleksitas kebutuhan manusia, lembaga pendidikan formal dibentuk sebagai pelengkap lembaga pendidikan non-formal. Hal ini disebabkan oleh adanya pembagian kerja yang menuntut keahlian khusus dalam berbagai proses produksi, yang mendorong masyarakat untuk memperdalam pengetahuan mereka.
Lembaga Ekonomi dan Fungsinya
Lembaga ekonomi dapat dijelaskan sebagai sarana yang distandarisasi untuk memelihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang serta jasa. Lembaga ekonomi terdiri dari sekelompok status sosial, norma umum, dan peran relatif stabil yang saling berhubungan dalam pengumpulan sumber daya produksi, distribusi barang, dan jasa.Â
Fungsi utama lembaga ekonomi adalah mengatur hubungan antara pelaku ekonomi dan meningkatkan produktivitas ekonomi secara optimal. Lembaga ekonomi juga bertanggung jawab dalam mengatur distribusi serta pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.
Lembaga ekonomi merupakan jenis lembaga sosial yang berfokus pada kegiatan di bidang ekonomi. Contohnya adalah pasar, di mana pengelolaan pasar melibatkan tempat, aturan, dan peraturan yang mengikat para pedagang dan masyarakat yang berbelanja di dalamnya. Tujuan dari pasar adalah menghimpun kegiatan ekonomi untuk memberikan manfaat ekonomi bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Sebagai salah satu lembaga sosial, lembaga ekonomi berperan dalam mengatur hubungan antarmanusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Hal ini mencakup aspek produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Lembaga ekonomi memberikan kerangka kerja yang mengatur berbagai interaksi ekonomi dalam masyarakat, sehingga menciptakan ketertiban dan efisiensi dalam proses ekonomi.
Lembaga Politik
Lembaga politik dapat dijelaskan sebagai bentuk kegiatan dalam suatu kelompok masyarakat di mana proses pembentukan dan pembagian kekuasaan ditentukan oleh kelompok masyarakat itu sendiri sebagai keputusan untuk menguasai suatu kedudukan demi kepentingan masyarakat pada umumnya. Lembaga politik dapat berbentuk pemerintahan dan memiliki peran dalam memelihara ketertiban, keamanan, serta melayani dan melindungi masyarakat di suatu negara. Lembaga politik berperan dalam kegiatan politik dan terkait erat dengan bidang politik itu sendiri.
Lembaga politik juga dapat disebut sebagai lembaga pemerintahan, negara, atau asosiasi politik. Istilah ini mencakup konsep kekuasaan, kebijakan, dan pemerintahan yang terkait dengan pengaturan kehidupan bersama dalam suatu masyarakat. Aristoteles menggambarkan lembaga politik sebagai polis atau asosiasi politik yang memiliki kedaulatan dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Advertisement
Lembaga Budaya
Lembaga budaya dapat dijelaskan sebagai lembaga publik yang berperan dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, seni, lingkungan, dan pendidikan di suatu masyarakat dalam suatu daerah atau negara. Lembaga budaya ini dapat berbentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), sanggar, atau paguyuban yang juga ikut berperan dalam pelestarian seni dan budaya.
Lembaga budaya adalah lembaga sosial yang memiliki sifat publik dan berfokus pada pengembangan aspek budaya dalam masyarakat. Fungsi utamanya adalah mempromosikan dan mengembangkan budaya, termasuk aspek seni, ilmu pengetahuan, dan lingkungan di suatu daerah atau negara. Lembaga budaya dapat mencakup berbagai jenis institusi atau organisasi, seperti lembaga pemerintah yang menangani kebijakan budaya, museum, perpustakaan, galeri seni, pusat penelitian budaya, dan lembaga pendidikan budaya.
Lembaga budaya juga dapat melibatkan LSM, sanggar, atau paguyuban yang merupakan elemen masyarakat yang ikut berperan serta dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya. Mereka dapat melakukan kegiatan seperti pertunjukan seni, pelatihan, workshop, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya serta mengembangkan apresiasi terhadap seni dan budaya di masyarakat.
Ciri-ciri Lembaga Sosial
1. Berumur Panjang
Lembaga sosial memiliki umur panjang dan dikenal luas oleh masyarakat dari generasi ke generasi. Keberadaannya sudah ada sejak dulu sampai sekarang, dan sering kali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, seperti lembaga sosial di bidang pendidikan (misalnya TK) dan agama (misalnya KUA).
2. Punya Tujuan Khusus
Setiap lembaga sosial memiliki tujuan khusus sesuai dengan bidangnya masing-masing. Misalnya, lembaga sosial di bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan IPTEK di Indonesia.
3. Terstruktur
Lembaga sosial memiliki beragam aturan yang mengikat seluruh anggota dan masyarakat luas. Terdapat prosedur yang harus dilewati dalam kegiatan operasional lembaga, dan adanya keteraturan dan disiplin menjadi ciri khas dalam menjalankan aktivitas lembaga sosial.
4. Memiliki Sejumlah Perangkat
Lembaga sosial memiliki identitas yang terdiri dari sejumlah perangkat, seperti bendera, lambang, logo, dan lain sebagainya. Perangkat ini berfungsi sebagai identitas lembaga serta sarana untuk menyampaikan tujuan dan identitas lembaga.
5. Memiliki Norma
Lembaga sosial memiliki norma yang terbentuk melalui proses panjang. Norma-norma ini awalnya diberlakukan di dalam lingkungan lembaga dan kemudian meluas ke masyarakat luas. Norma-norma ini diakui dan diterapkan oleh anggota lembaga serta masyarakat yang terlibat.
6. Memiliki Sanksi yang Mengikat
Anggota atau bagian dari lembaga sosial terikat oleh aturan lembaga, dan pelanggaran aturan tersebut dikenakan sanksi atau hukuman yang memiliki kekuatan mengikat. Contohnya, dalam konteks pendidikan, pelanggaran oleh siswa di perguruan tinggi dapat mengakibatkan sanksi berupa skorsing atau keputusan DO (Drop Out).
7. Memiliki Sejumlah Aturan
Lembaga sosial memiliki aturan-aturan yang beberapa di antaranya merupakan norma yang mempengaruhi masyarakat luas. Aturan yang dimiliki oleh lembaga sosial dapat beragam, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Â
Advertisement