Liputan6.com, Jakarta - Melahirkan dengan operasi caesar adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk membantu bayi lahir melalui sayatan di dinding perut dan rahim ibu. Operasi caesar dapat direkomendasikan jika terdapat indikasi medis atau ciri tertentu yang meningkatkan risiko persalinan normal. Keputusan untuk melahirkan dengan operasi caesar didasarkan pada ciri-ciri akan melahirkan caesar sesuai kondisi ibu dan janin.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Prosedur operasi caesar dimulai dengan membuat sayatan di dinding perut dekat garis rambut area kemaluan, dan dokter juga dapat membuat sayatan vertikal di bawah pusar hingga di atas tulang kemaluan, tergantung pada posisi janin. Proses persalinan dengan operasi caesar membutuhkan waktu sekitar 40 hingga 60 menit, dan tim medis akan melakukan semua langkah yang diperlukan untuk memastikan kelahiran bayi yang aman.
Ciri-ciri akan melahirkan caesar umumnya direkomendasikan jika terdapat kondisi medis seperti infeksi, kegagalan persalinan normal dengan perdarahan hebat, kehamilan kembar, plasenta previa, preeklamsia, riwayat operasi caesar sebelumnya. Atau ciri-ciri pada bayi seperti pertumbuhan terhambat, terlilitnya tali pusar, makrosomia, detak jantung yang tidak normal, malpresentasi janin, atau kepala janin yang lebih besar.
Keputusan untuk melahirkan dengan operasi caesar harus didasarkan pada evaluasi medis menyeluruh dan komunikasi yang baik antara ibu hamil dan dokter yang merawatnya. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang ciri-ciri akan melahirkan caesar, Kamis (29/6/2023).
Rata-Rata Berusia 25-35 Tahun
Prosedur operasi caesar, juga dikenal sebagai c-section, melibatkan sayatan di dinding perut dan rahim untuk memfasilitasi kelahiran bayi. Dalam jurnal penelitian yang berjudul "The Characteristics of Pregnant Women with Section Caesarean Delivery at Bali Royal Hospital, Denpasar General Hospital, Indonesia" oleh N.W.S. Wulandari dan D.A.A.A.S. Astini, terdapat beberapa ciri-ciri akan melahirkan melalui operasi caesar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Royal Bali RS Denpasar, ciri-ciri akan melahirkan caesar adalah mereka rata-rata berusia antara 20 hingga 35 tahun. Mayoritas dari mereka memiliki indikasi medis untuk melakukan operasi caesar, mencakup 85% dari total partisipan penelitian. Beberapa di antaranya memiliki riwayat seksio sebelumnya (42,19%), sementara yang lain adalah Nullipara (belum pernah melahirkan sebelumnya) sebanyak 54 orang (54%).
Selain itu, Siloam Hospital juga menjelaskan beberapa ciri-ciri yang menunjukkan kemungkinan melahirkan dengan operasi caesar pada ibu. Beberapa ciri-ciri akan melahirkan caesar tersebut meliputi adanya infeksi, seperti infeksi HIV atau herpes genital, kegagalan persalinan normal dengan perdarahan yang hebat, kehamilan kembar, plasenta previa (posisi plasenta terlalu rendah), preeklamsia (tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine), serta riwayat operasi caesar pada kehamilan sebelumnya.
Prosedur operasi caesar umumnya membutuhkan waktu sekitar 40 hingga 60 menit. Prosedur ini dimulai dengan sayatan di dinding perut dekat garis rambut area kemaluan dalam bentuk sayatan horizontal. Dokter juga dapat membuat sayatan vertikal di bawah pusar hingga di atas tulang kemaluan, tergantung pada posisi terakhir janin dalam kandungan. Penentuan jenis sayatan biasanya disesuaikan dengan kondisi dan posisi janin di dalam rahim.
Advertisement
1. Infeksi HIV
Salah satu ciri akan melahirkan caesar yang menjadi pertimbangan adalah adanya infeksi seperti infeksi HIV atau herpes genital pada ibu. Infeksi ini dapat menimbulkan risiko bagi bayi yang akan dilahirkan secara normal, sehingga dokter mungkin akan menyarankan operasi caesar untuk meminimalkan risiko penularan infeksi kepada bayi.
2. Gagal Persalinan Normal
Kegagalan persalinan normal dengan perdarahan yang hebat juga menjadi ciri lain yang menandakan kemungkinan melahirkan dengan operasi caesar. Jika persalinan normal tidak berjalan dengan baik dan disertai dengan perdarahan yang berlebihan, operasi caesar mungkin diperlukan untuk menghindari komplikasi yang lebih serius bagi ibu dan bayi.
3. Hamil Kembar
Kehamilan kembar juga menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan untuk melakukan operasi caesar atau ciri akan melahirkan caesar. Dalam kasus kehamilan kembar, terdapat risiko yang lebih tinggi terhadap kesulitan dalam proses persalinan normal, seperti perubahan posisi bayi atau kesulitan melewati jalan lahir. Oleh karena itu, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi caesar sebagai metode yang lebih aman untuk melahirkan kedua bayi tersebut.
4. Plasenta Previa
Selanjutnya, plasenta previa juga menjadi ciri yang menunjukkan kemungkinan melahirkan dengan operasi caesar. Plasenta previa terjadi ketika plasenta berada dalam posisi yang terlalu rendah di dalam rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat selama persalinan normal, sehingga operasi caesar sering kali menjadi pilihan yang lebih aman untuk melahirkan bayi.
5. Preeklamsia
Preeklamsia, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan adanya protein dalam urine, juga menjadi ciri yang dapat menunjukkan kemungkinan melahirkan dengan operasi caesar. Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan bayi, seperti gangguan aliran darah dan kekurangan oksigen. Untuk mengurangi risiko tersebut, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi caesar sebagai metode persalinan yang lebih aman.
6. Riwayat Operasi Caesar
Selain itu, riwayat operasi caesar pada kehamilan sebelumnya juga menjadi pertimbangan penting dalam menentukan metode persalinan pada kehamilan saat ini. Jika ibu telah menjalani operasi caesar sebelumnya, kemungkinan besar operasi caesar akan direkomendasikan lagi untuk kehamilan berikutnya. Hal ini dikarenakan adanya risiko ruptur uterus yang meningkat pada persalinan normal setelah operasi caesar sebelumnya.
Cirinya pada Bayi
Selain ciri-ciri yang menunjukkan kemungkinan ibu melahirkan dengan operasi caesar, terdapat pula beberapa ciri-ciri akan melahirkan caesar sesuai kondisi bayi. Faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam menentukan apakah operasi caesar akan menjadi pilihan terbaik untuk kelahiran bayi tersebut. Masih melansir dari sumber yang sama, ini penjelasannya:
1. Pertumbuhan Janin Terhambat
Pertumbuhan janin yang terhambat adalah salah satu ciri-ciri akan melahirkan caesar sesuai kondisi bayi . Jika janin tidak tumbuh dengan tingkat yang diharapkan atau mengalami keterlambatan pertumbuhan intrauterin, ada risiko lebih tinggi terhadap komplikasi selama persalinan normal.
Operasi caesar bisa menjadi alternatif yang lebih aman untuk melahirkan bayi dengan pertumbuhan terhambat, karena prosedur ini memungkinkan bayi untuk segera dikeluarkan dan menerima perawatan yang tepat.
2. Terlilit Tali Pusar
Terlilitnya tali pusar juga merupakan ciri yang mempengaruhi keputusan untuk melakukan operasi caesar. Jika tali pusar melilit leher atau tubuh bayi dengan kuat, persalinan normal dapat menimbulkan risiko komplikasi serius, seperti gangguan aliran darah dan oksigenasi. Dalam kasus seperti ini, operasi caesar dapat menjadi pilihan yang lebih aman untuk melahirkan bayi tanpa risiko tambahan.
3. Makrosomia
Makrosomia, yang mengacu pada berat badan bayi baru lahir yang melebihi 4 kg, juga menjadi ciri yang mungkin mempengaruhi keputusan untuk melakukan operasi caesar. Bayi dengan makrosomia memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari rata-rata, yang dapat menyulitkan proses persalinan normal. Operasi caesar dapat menjadi opsi yang lebih aman untuk melahirkan bayi dengan makrosomia, karena memungkinkan kelahiran yang lebih terkontrol dan mengurangi risiko cedera saat melalui jalan lahir.
4. Detak Jantung Tidak Normal
Detak jantung yang tidak normal pada bayi juga dapat menjadi ciri-ciri akan melahirkan caesar sesuai kondisi bayi. Jika detak jantung bayi menunjukkan kelainan atau ketidakstabilan selama persalinan, operasi caesar mungkin diperlukan untuk segera menyelamatkan nyawa bayi. Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa bayi menerima perawatan medis yang diperlukan sesegera mungkin.
5. Malpresentasi Janin
Malpresentasi janin, seperti letak lintang atau sungsang, juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan untuk melakukan operasi caesar. Jika bayi tidak berada dalam posisi kepala di bawah atau terletak dengan benar dalam rahim, persalinan normal mungkin lebih sulit dan berisiko tinggi. Operasi caesar dapat memberikan jalur kelahiran yang lebih aman dan mengurangi risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat malpresentasi janin.
6. Kepala Bayi Lebih Besar
Selain itu, jika kepala janin diperkirakan lebih besar dari ukuran yang normal, misalnya karena diabetes ibu, operasi caesar juga dapat dipertimbangkan. Kepala janin yang lebih besar dapat menyulitkan kelahiran melalui jalan lahir secara normal. Operasi caesar dapat memberikan ruang yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan kepala yang lebih besar, sehingga mengurangi risiko cedera pada ibu dan bayi.
Â
Advertisement