Liputan6.com, Jakarta Sholawat jibril muthowwif binnuur adalah salah satu bentuk doa, yang dilakukan untuk mendapatkan salam dan sambutan para malaikat saat ajal menjelang. Untuk pengamalannya, dibaca setelah salat fardhu minimal 3x.
Baca Juga
Advertisement
Sholawat jibril muthowwif binnuur adalah salam dan kebahagiaan bagi Rasulullah SAW di alam barzah yang artinya sekat, antara alam dunia dan alam akhirat. Sholawat Jibril juga dikenal mustajab, untuk membuka pintu rezeki. Oleh karena itu, Anda dapat mengamalkannya di waktu-waktu luang, atau setelah salat fardhu.
Dengan membaca sholawat jibril muthowwif binnuur, diharapkan doa-doa yang kita panjatkan diijabah oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Perlu diketahui juga, bahwa membaca sholawat jibril sebanyak 12 ribu kali selama 40 malam berturut-turut, maka Allah akan mengabulkan hajat seseorang di saat mendesak.
Berikut ini penjelasan tentang sholawat jibril muthowwif binnuur, yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/8/2023).
Sholawat Jibril Muthawwif Binnur
Inilah bacaan sholawat jibril muthowwif binnur arab :
اللهمّ صلّ على سيّدنا محمّدٍ نور الكاملِ وعلى سيّدنا جبريل المطوّفِ باالنورِ رسولِ ربِّ العالمينَ يا قريبُ يا مجيبُ يا سميعُ الدّعاء يا لطيفا بما يشاءُ نوّر علينا قلوبنا وقبورنا وأبصارنا وبصائرنا برحمةٍ منكَ يا أرحمَ الرّاحمين
Bacaan latin:
"Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammadin nuril kaamili wa 'ala sayyidina jibril al muthowwif binnur rasuli rabbil 'alamin. yaa qarib, yaa mujib ya samiud du'a yaa lathifan bima yasya. nawwir 'alaina qulubana wa quburana waabshorona wa bashoirina birahmatin minka ya arhamar rahimin''
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama pun bersabda, “Jika demikian, kesedihanmu akan sirna dan dosa-dosamu akan terampuni.” (HR. At-Tirmidzi no. 2457)
Begitu pun, Allah ‘Azza Wajalla berfirman,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab: 56)
Selain bacaan sholawat jibril muthawwif binnur, beberapa orang juga mencari bacaan sholawat arsyis tawa dan manfaatnya.
اللهمّ صلّ على سيدنا محمّد وعلى آل سيّدنا محمّد عرش استوائى تجلّيتك و كنه هويّة تنزّلتك النّور الأزهر وسرّ الأبصار والفرض الجميع والوتر الواسع صلاة أشاهد بها عجائب الملكوت وأستجلي بها عرائ اللجبروت واستمطر بها غيوث الرحمة وارتضوا بها عن إلقة نسوط البهموت يالحوت كلّ نسوط يا الله
Latin : "Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala ali sayyidina muhammadin arsyis tiwa'i tajalliyatika wakunhi huwiyyatin tanazzulatikan nuril azhari wa sirril abshari wal fardhil jami'i wal witril wasi'i sholatan usyahidu biha 'ajaibil malakuti wa astajliya biha 'araisyal jabaruti wa astamthiru biha ghuyutsar rahmati war tadhu biha 'ini ilaqati nasuthil bahamuti ya lahuta kulli nasuthi ya Allah."
Manfaat shalawat fatah (Arsyis tawa) diantaranya :
- Bagi yang senang membaca sholawat syaikhul akhbar Sayyidi Muhyiddin Ibnul Arabi RA, ini sama dengan ia telah mengimbangi bacaan kitab Dalailul Khairat, dan Insya Allah berkah sholawat ini pengamalnya akan sampai titik kemuliaan pangkat ahli makrifat.
- Terbuka hijab antara dirinya dan rasulullah, sehingga memungkinkan fana bersama Rasulullah SAW sebelum ia merasakan fana terhadap Allah SWT.
- Bagi para pengamal shalawat ini, Insaya Allah akan memperoleh kedekatan bersama dalam berjumpa dengan Rasulullah SAW setiap saat.
Advertisement
Keutamaan Sholawat
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut. Karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, dan pengampunan serta pahala yang berlipatganda dari Allah Ta’ala.
Setiap umat muslim yang bershalawat kepada Nabi Muhammad, maka beliau sendiri akan menyambut dengan bershalawat untuknya. Bukan hanya itu, orang yang bershalawat untuk nabi juga akan dicatat sebagai 10 kebaikan. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Thabrani dari Sahabat Anas bin Malik dikatakan,
“Siapa yang bershalawat untukku maka shalawat itu akan sampai padaku dan aku akan bershalawat untuknya, dan baginya akan dicatat 10 kebaikan.”
Dalam hadis riwayat Imam Thabrani, Imam An-Nasai, dan Imam Al-Bazzar dari Abu Burdah bin Nayar, Rasulullah bersabda,
“Siapa yang bershalawat kepadaku dari umatku shalawat secara ikhlas dari hatinya, Allah swt akan bershalawat untuknya 10 kali shalawat, menaikkan derajatnya 10 kali, mencatat untuknya 10 kali kebaikan, dan menghapuskan untuknya 10 keburukan.”
Hukum dan Waktu Sholawat
Menurut madzhab Hanbaliy, shalawat dalam tasyahhud akhir itu adalah termasuk di antara rukun-rukun shalat.
Al-Qodhi Abu Bakar bin Bakir berkata: “Allah subhaanhu wa ta’aala telah mewajibkan makhluk-Nya untuk bershalawat dan salam untuk nabi-Nya, dan tidak menjadikan itu dalam waktu tertentu saja. Jadi yang wajib adalah hendaklah seseorang memperbanyak shalawat dan salam untuk beliau dan tidak melalaikannya.”
Waktu-waktu yang Disunnahkan ketika ingin membaca Shalawat dan Salam Untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Sebelum berdoa
Fadhalah bin ‘Abid berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bershalawat untuk nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa” Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang lainnya:
((إذَا صَلَّى أحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيهِ ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ ، ثُمَّ لِيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ))
“Bila salah seorang di antara kalian shalat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bershalawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.” [H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Hakim]
Dalam salah satu hadits disebutkan:
((الدُّعَاءُ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّيَ الدَّاعِي عَلَى النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم ))
“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bershalawat untuk nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [H.R. Thabarani]
Ketika menyebut, mendengar dan menulis nama beliau
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((رَغَمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ))
“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bershalawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan Hakim]
Memperbanyak shalawat untuknya pada hari Jum’at
Dari ‘Aus bin ‘Aus berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((إنَّ أفْضَلَ أيَّامِكُمْ يَوُمُ الجُمْعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ …))
“Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdhal adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku……” [H. R. Abu Daud, Ahmad dan Hakim]
Shalawat untuk nabi ketika menulis surat dan apa yang ditulis setelah Basmalah
Al-Qodhi ‘Iyadh berkata
“Inilah saat-saat yang tepat untuk bershalawat yang telah banyak dilakukan oleh umat ini tanpa ada yang menentang dan mengingkarinya. Dan tidak pula pada periode-periode awal. Lalu terjadi penambahan pada masa pemerintahan Bani Hasyim -Daulah ‘Abbasiah- lalu diamalkan oleh umat manusia di seluruh dunia.”
Advertisement