Liputan6.com, Jakarta - Gambar cerita adalah representasi visual yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa tertentu. Dalam buku "Tips Nggambar KARIKATUR: Panduan Menggambar" (2020) karya Setiawan G Sasongko, diuraikan ciri-ciri yang membentuk inti dari gambar cerita yang efektif dan memikat.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum membahas ciri-ciri karya gambar cerita, pahami bahwa dalam buku "Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2" oleh Nidaul Janah, gambar cerita diposisikan sebagai bentuk seni terapan yang dapat ditemui dalam berbagai media, seperti buku cerita, majalah anak, komik, buku perjalanan, poster, atau brosur.
Fungsi gambar cerita sangat beragam, termasuk mempermudah pemahaman cerita dengan visual yang kuat, meningkatkan daya tarik secara visual, dan menjalin koneksi emosional antara pembaca dan cerita yang disampaikan. Ini menjadikan gambar cerita alat yang kuat dalam komunikasi visual dan naratif.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang ciri-ciri karya gambar cerita sebagaimana diuraikan oleh Setiawan, Jumat (13/10/2023).
1. Memiliki Unsur Intrinsik yang Kompleks
Ciri-ciri karya gambar cerita yang baik harus memiliki unsur-unsur intrinsik seperti alur cerita yang baik, latar belakang yang kuat, karakter-karakter yang terdefinisi dengan baik, sudut pandang yang sesuai, serta penggambaran watak yang jelas.
Selain itu, pesan moral yang disajikan dalam karya ini juga penting. Ketika semua elemen ini disatukan dalam satu gambar cerita, hasilnya adalah karya yang menarik dan memiliki kedalaman yang mendalam.
2. Bahasa Percakapan Sehari-hari
Bahasa yang digunakan dalam karya gambar cerita harus mudah dimengerti oleh pembaca. Dalam hal ini, menggunakan bahasa percakapan sehari-hari adalah kunci. Ini memungkinkan pembaca, tanpa kesulitan, terlibat sepenuhnya dalam cerita yang disampaikan oleh gambar. Penggunaan bahasa yang umum digunakan juga membuat karya ini lebih dapat diakses oleh beragam lapisan masyarakat.
3. Proporsionalitas dalam Gambar
Ciri-ciri karya gambar cerita penting untuk mempertahankan proporsionalitas yang baik. Ini berarti elemen-elemen visual seperti karakter, latar belakang, dan objek-objek lain harus seimbang dan harmonis. Ketika semuanya berada dalam proporsi yang tepat, pembaca akan lebih mudah terhanyut secara emosional dalam cerita. Proporsionalitas yang baik memberikan tampilan visual yang menarik dan mudah dinikmati.
Â
Â
Â
Advertisement
4. Penggunaan Tipografi untuk Ekspresi Emosi
Tipografi adalah seni merancang teks dan huruf. Penggunaan tipografi yang cerdas dapat memberikan dimensi ekstra dalam karya gambar cerita. Misalnya, penggunaan huruf kapital secara menyeluruh pada sebuah kalimat dapat mengungkapkan perasaan marah atau terkejut. Ini menambahkan nuansa emosional yang dalam pada cerita dan memungkinkan pembaca merasakan intensitasnya.
5. Tema Kisah Kepahlawanan
Ciri-ciri karya gambar cerita cenderung menceritakan kisah kepahlawanan. Kisah-kisah ini sering kali memberikan inspirasi dan memiliki daya tarik universal. Mereka menggambarkan perjuangan, pengorbanan, dan kebaikan yang menjadi bahan refleksi bagi pembaca.
6. Balon Kata yang Memadai
Balon kata adalah tempat percakapan antar karakter diungkapkan. Mereka dapat memiliki berbagai bentuk, seperti kotak, lingkaran bergelombang, dan sebagainya. Ciri-ciri karya gambar cerita yang baik, penting untuk memiliki balon kata yang cukup untuk memfasilitasi dialog dan membantu pembaca memahami interaksi antar karakter.
7. Mengandung Humor Ringan
Selain itu, ciri-ciri karya gambar cerita yang baik sering kali mengandung humor ringan. Humor yang disampaikan dalam bahasa yang sederhana dapat membuat cerita lebih menarik dan mampu menghadirkan tawa. Ini adalah cara yang efektif untuk mencairkan emosi pembaca dan membuat karya lebih dinikmati.
Cara Membuatnya
Cara membuat karya gambar cerita adalah suatu proses yang melibatkan berbagai tahapan. Berdasarkan informasi yang diambil dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atau Kemdikbud RI, berikut adalah cara membuat karya gambar cerita yang dimaksudkan:
1. Persiapkan Alat dan Bahan
Sebelum memulai pembuatan gambar cerita, langkah awal yang perlu diambil adalah persiapan alat dan bahan yang sesuai dengan teknik yang akan digunakan. Beberapa teknik yang bisa digunakan untuk menggambar cerita termasuk:
- Teknik Arsir: Teknik ini melibatkan penggunaan garis-garis menyilang dan sejajar untuk membentuk objek gambar. Alat dan bahan yang umumnya digunakan termasuk pensil warna dan kertas.
- Teknik Gosok: Teknik ini melibatkan penggunaan dussel dengan cara menggoreskan pensil ke objek gambar untuk memberikan kesan estetik.
- Teknik Basah: Teknik ini menggunakan cat air atau cat minyak dan biasanya diaplikasikan di atas kanvas atau kertas yang tebal.
- Teknik Pointilis: Teknik ini melibatkan pembuatan titik-titik pada media gambar yang kemudian ditumpuk hingga membentuk sebuah objek.
2. Menentukan Tema
Tema berhubungan dengan objek gambar yang akan dihasilkan. Setelah memilih tema cerita, langkah selanjutnya adalah mencari objek gambar yang sesuai dengan tema tersebut. Tema dapat berkaitan dengan benda hidup seperti manusia, hewan, atau tumbuhan. Pemilihan tema akan memengaruhi jenis gambar yang akan dibuat. Tema bisa ditemukan melalui observasi lingkungan sekitar atau pengalaman pribadi dan orang lain yang bisa dijadikan inspirasi cerita.
3. Membuat Sketsa
Proses pembuatan sketsa adalah tahap yang kunci dalam pembuatan gambar cerita. Kualitas sketsa akan mempengaruhi hasil akhir gambar cerita. Sebaiknya, lebih dari satu sketsa gambar cerita dibuat sehingga ada banyak pilihan objek yang bisa dijelaskan. Ini memungkinkan penulis untuk memilih yang terbaik untuk diteruskan ke tahap selanjutnya.
4. Penyelesaian Gambar
Setelah sketsa dibuat dan gambar cerita ditentukan, saatnya memberikan warna. Terdapat dua teknik pewarnaan yang dapat digunakan, yaitu:
- Teknik Pewarnaan Basah: Teknik ini melibatkan penggunaan media tinta, cat air, atau cat minyak. Penggunaan teknik ini akan menciptakan efek yang berbeda dan memungkinkan eksplorasi dalam penggunaan warna.
- Teknik Pewarnaan Kering: Teknik ini menggunakan media kering seperti crayon dan pensil warna. Teknik ini memberikan kontrol yang lebih besar terhadap detail warna dan tekstur gambar.
Advertisement