Jelaskan Alasan Diwajibkan Mandi dan Tata Caranya bagi Umat Islam

Jelaskan alasan diwajibkan mandi bagi umat Islam dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 17 Okt 2023, 10:15 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2023, 10:15 WIB
ilustrasi mandi (sumber: freepik)
ilustrasi mandi (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta Jelaskan alasan diwajibkan mandi perlu dipahami oleh setiap muslim. Pasalnya, mandi wajib atau mandi junub atau mandi besar ini merupakan cara umat Islam untuk membersihkan dirinya dari hadas besar. Mandi wajib adalah membersihkan diri dengan niat dan tata cara yang sesuai ketentuan.

Mandi ini sangat penting dilakukan agar seorang muslim dapat menjalankan ibadahnya, karena seorang umat Islam harus dalam keadaan bersih ketika beribadah. Mandi junub dilakukan dengan menggunakan air suci dan bersih dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Tujuan mandi junub adalah untuk menghilangkan hadas besar sebelum melakukan ibadah. Bila tidak dilakukan dengan benar, apalagi malah tidak melakukannya sama sekali maka ibadah-ibadah yang kamu jalankan selama belum melaksanakan mandi wajib tidak akan sah.

Jelaskan alasan diwajibkan mandi bagi umat Islam dipengaruhi oleh beberapa kondisi. Beberapa kondisi yang mungkin sudah kamu ketahui penyebab kamu harus mandi wajib yaitu keluarnya mani, setelah berhubungan intim, hingga setelah haid. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/10/2023) tentang jelaskan alasan diwajibkan mandi.

Jelaskan Alasan Diwajibkan Mandi!

Ilustrasi mandi wajib
Ilustrasi mandi wajib. Foto: pexels pixabay.

Jelaskan alasan diwajibkan mandi mungkin telah dikenal oleh setiap umat Islam yang sudah dewasa. Perintah untuk melakukan mandi junub ini dasar hukumnya ada dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman,

" Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6)

Jelaskan alasan diwajibkan mandi Sangat penting dipahami muslim agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Dalam surat lainnya Allah SWT juga menyuruh umat Muslim untuk mandi besar jika dalam keadaan junub.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi."  (QS. An-Nisa': 43)

Jelaskan alasan diwajibkan mandi terdiri dari beberapa kondisi, di antaranya sebagai berikut:

1. Keluarnya Mani karena Syahwat

Jelaskan alasan diwajibkan mandi yang pertama yaitu keluarnya mani karena syahwat. Adanya ketentuan mandi wajib ini berlaku bagi pria setelah bersetubuh dengan istrinya ataupun saat mengalami mimpi basah. Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 6:

"Dan jika kamu junub maka mandilah."

Sementara itu, umumnya mimpi basah akan terjadi ketika pria sudah memasuki masa baligh atau dewasa. Ketentuannya dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Abu Daud no. 236, Tirmidzi no. 113, Ahmad 6: 256. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata,

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau menjawab, dia wajib mandi. Dan beliau juga ditanya tentang seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab, dia tidak wajib mandi."

Tak hanya bagi pria, jelaskan alasan diwajibkan mandi karena mimpi basah ini berlaku pula bagi wanita yang mengalami. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari no. 282 dan Muslim no. 313. Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, ia berkata:

"Ummu Sulaim (istri dari Abu Thalhah) datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah bagi wanita wajib mandi jika ia bermimpi?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Ya, jika dia melihat air."

2. Berhubungan Badan

ilustrasi mandi
ilustrasi mandi (sumber: pixabay)

Jelaskan alasan diwajibkan mandi selanjutnya yaitu berhubungan badan atau bersetubuh suami istri. Jelaskan alasan diwajibkan mandi ini juga tetap berlaku walaupun tidak keluar air mani. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Muslim nomor 350 yang disampaikan oleh Aisyah RA. Dari Aisyah RA, ia berkata:

"Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya namun tidak sampai keluar air mani. Apakah keduanya wajib mandi? Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini (yang dimaksud adalah Aisyah) namun tidak keluar mani, kemudian kami pun mandi."

3. Keluar Darah Haid dan Nifas

Jelaskan alasan diwajibkan mandi selanjutnya adalah keluarnya darah haid dan nifas. Itu artinya, wanita yang haid atau mengalami nifas dan sudah tidak keluar, wajib baginya mandi wajib atau mandi besar. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari nomor 320 dan Muslim nomor 333 yang disampaikan oleh Aisyah RA. Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy:

"Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu meninggalkan sholat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan sholat."

4. Mualaf

Ilustrasi mandi
Ilustrasi mandi. (Photo by Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-a-shower-head-4194866/)

Jelaskan alasan diwajibkan mandi yang mungkin belum begitu familier di telinga yaitu ketika seorang kafir masuk ke Islam atau disebut juga seseorang menjadi mualaf. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Abu Daud no. 355 Tirmidzi no. 605, dan An-Nasa'i no. 188. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih, dari Qais bin 'Ashim, ia berkata:

"Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku ingin masuk Islam. Lantas beliau memerintahkan aku mandi dengan air dan bidara."

5. Jenazah

Jelaskan alasan diwajibkan mandi berikutnya yaitu orang yang meninggal atau jenazah. Ini mengapa Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan untuk memandikan seorang jenazah. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari no. 1196 dan Muslim no. 939. Dari Ummu 'Athiyyah, ia berkata:

"Nabi SAW mendatangi kami dan ketika itu kami sedang memandikan puteri beliau, lalu beliau perintahkan, Mandikanlah tiga atau lima atau lebih daripada itu. Jika memang perlu dengan bidara dan di akhirnya diberi kapur barus."

Tata Cara Mandi Wajib Laki-Laki

  1. Niat. Dengan menyebutkan niat, maka salah satu syarat sah mandi wajib sudah kamu laksanakan. Kamu bisa melanjutkannya cara mandi wajib selanjutnya. Kamu bisa melafalkan niat berikut saat mandi wajib: "Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala." Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."
  2. Membasuh tangan sebanyak 3 kali.
  3. Membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.
  4. Mencuci Tangan dengan sabun agar bersih kembali setelah membasuh kotoran.
  5. Mengambil wudu sebagaimana biasa.
  6. Membasuh keseluruhan rambut di kepala dengan mengguyurnya sebanyak 3 kali.
  7. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali.
  8. Kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.
  9. Menggosok bagian tubuh sebanyak tiga kali, terutama bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya terkena air.
  10. Kamu bisa melanjutkannya dengan mandi seperti biasa.

Tata Cara Mandi Wajib Perempuan

  1. Niat. Perempuan tentunya lebih biasa melaksanakan mandi junub karena siklus menstruasi bulanan. Begini lafal niat yang harus diucapkan perempuan saat mandi junub: “Bismillahi rahmani rahim nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta'ala." Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta'ala."
  2. Membasuh tangan sebanyak 3 kali.
  3. Membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.
  4. Mencuci tangan dengan sabun agar bersih kembali setelah membasuh kotoran.
  5. Mengambil wudu sebagaimana biasa.
  6. Membasuh keseluruhan rambut di kepala dengan mengguyurnya sebanyak 3 kali.
  7. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali.
  8. Kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.
  9. Menggosok bagian tubuh sebanyak tiga kali, terutama bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya terkena air.
  10. Kamu bisa melanjutkannya dengan mandi seperti biasa.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya