Liputan6.com, Jakarta - Pekerjaan freelance adalah bentuk pekerjaan ketika seseorang bekerja secara independen dan tidak terikat pada satu perusahaan atau majikan dalam jangka waktu yang panjang. Seorang freelancer biasanya bekerja untuk beberapa klien atau proyek, yang dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Contoh pekerjaan freelance adalah penulisan, desain grafis, pengembangan web, penerjemahan, pemasaran digital, dan banyak lagi.
Baca Juga
Advertisement
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) ungkap data di tahun 2020, minat pekerjaan freelance meningkat. Pandemi mempengaruhi situasi ekonomi, mendorong orang mencari penghasilan tambahan dari rumah. Ada yang melihat freelance sebagai pekerjaan bebas tanpa aturan, sementara lainnya merasa stres karena tuntutan dan kendala manajemen diri.
Apa kelebihan dan kekurangan pekerjaan freelance? Keuntungan pekerjaan freelance meliputi fleksibilitas yang tinggi dalam memilih proyek, jadwal kerja, dan lokasi kerja. Freelancer dapat bekerja dari rumah, kafe, atau di mana saja yang mereka pilih. Mereka memiliki kontrol penuh atas karier mereka dan dapat menentukan sendiri berapa banyak proyek yang mereka ambil.
Namun, pekerjaan freelance juga datang dengan tantangan yang menjadi kekurangannya. Pendapatan freelancer bisa tidak stabil, tergantung pada jumlah proyek yang mereka dapatkan. Mereka juga harus mengurus aspek administratif seperti faktur, pembayaran pajak, dan manajemen keuangan sendiri. Tanpa manfaat seperti asuransi kesehatan atau cuti yang disediakan oleh perusahaan, freelancer perlu mengatur perlindungan diri mereka sendiri.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kelebihan dan kekurangan freelance lengkap cara memulainya, Kamis (26/10/2023).
Kelebihan Freelance
1. Fleksibilitas Waktu
Pekerjaan freelance memberikan fleksibilitas waktu yang memungkinkan seseorang memiliki kendali atas jadwal kerja tanpa harus terikat oleh peraturan tertentu. Ini memungkinkan individu menciptakan keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik.
2. Lokasi Bebas
Seorang freelancer tidak terikat pada lokasi fisik tertentu. Mereka dapat bekerja dari berbagai tempat seperti rumah, kafe, atau selama bepergian.
3. Kebebasan Kreatif
Freelancer sering memiliki kebebasan lebih besar dalam menentukan bagaimana mereka akan menyelesaikan tugas mereka. Ini membuka peluang untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan pendekatan yang unik.
4. Pendapatan Tambahan
Pekerjaan freelance dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan. Seorang freelancer dapat mengerjakan beberapa proyek sekaligus, meningkatkan potensi pendapatannya.
5. Diversifikasi Pengalaman
Sebagai freelancer, seseorang bisa bekerja dengan berbagai klien dan dalam berbagai industri. Ini memberikan kesempatan untuk mengumpulkan beragam pengalaman dan keterampilan.
6. Pilihan Klien
Seorang freelancer memiliki kemampuan untuk memilih klien dan proyek yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka. Ini memungkinkan fokus pada pekerjaan yang benar-benar dinikmati.
7. Mengurangi Biaya Transportasi
Tidak ada keharusan untuk berangkat ke kantor setiap hari, yang mengurangi biaya transportasi dan waktu yang dihabiskan dalam perjalanan.
8. Pemenuhan Diri
Sebagai seorang yang bekerja secara independen, seseorang merasa puas karena menjadi bos bagi diri sendiri dan meraih kesuksesan dalam proyek-proyek yang mereka kerjakan.
9. Pengembangan Jaringan
Melalui pekerjaan freelance, individu dapat membangun hubungan dengan berbagai klien, rekanan, dan profesional dalam berbagai industri.
10. Potensi Pertumbuhan Karier
Banyak freelancer sukses yang pada akhirnya memulai bisnis mereka sendiri atau mencapai karier yang sangat sukses di bidang mereka.
Â
Advertisement
Kekurangan Freelance
1. Ketidakpastian Pendapatan
Pekerjaan freelance seringkali tidak menjamin pendapatan yang stabil. Pendapatan dapat bervariasi dari bulan ke bulan tergantung pada jumlah proyek yang didapatkan.
2. Tidak Ada Manfaat Karyawan
Freelancer biasanya tidak memperoleh manfaat yang sama seperti pekerja tetap, seperti asuransi kesehatan, cuti tahunan, atau kontribusi pensiun dari perusahaan.
3. Pencarian Klien
Seorang freelancer harus terus mencari klien dan proyek baru, yang bisa memakan waktu dan energi.
4. Pekerjaan Administratif Sendiri
Selain melakukan pekerjaan inti, seorang freelancer juga harus menangani tugas administratif seperti mengirim tagihan, mengelola buku akun, dan perpajakan.
5. Tidak Ada Jaminan Kehadiran Klien
Klien dapat berubah pikiran atau membatalkan proyek, meninggalkan freelancer tanpa pekerjaan atau pendapatan.
6. Isolasi Sosial
Bekerja secara independen bisa menjadi sangat sendirian, terutama jika seseorang bekerja dari rumah. Ini dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kurangnya interaksi dengan rekan kerja.
7. Tidak Ada Jaminan Cuti
Freelancer tidak memiliki jaminan cuti atau waktu libur yang dibayar. Mereka harus merencanakan cuti mereka sendiri dan selama itu mereka tidak akan menghasilkan uang.
8. Tingkatkan Risiko Overwork
Beberapa freelancer cenderung bekerja lebih banyak jam daripada yang seharusnya, terutama ketika berusaha memenuhi tenggat waktu proyek.
9. Ketidakpastian Klien
Beberapa klien mungkin lambat dalam pembayaran atau bahkan gagal membayar, yang dapat berdampak negatif pada keuangan freelancer.
10. Tidak Ada Pelatihan atau Pengembangan Karier
Freelancer bertanggung jawab untuk mengembangkan keterampilan mereka sendiri dan tidak selalu memiliki akses ke pelatihan atau pengembangan karier yang sama seperti pekerja tetap di perusahaan.
Â
Cara Menjadi Freelance
Cara menjadi freelancer adalah hal yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Melansir dari Business dan Linkedin mengutip penjelasan dari Co-Founder: Freelance University, Craig Cannings, begini cara menjadi freelancer yang dimaksudkan:
1. Pertimbangkan Apakah Freelancing Cocok Untukmu
Pertama-tama, perlu dipertimbangkan apakah freelancing adalah pilihan yang tepat. Freelancing memerlukan disiplin, kemandirian, dan kemampuan mengatur waktu. Harus siap untuk menghadapi ketidakpastian pendapatan, terutama pada awal karier freelancer. Jadi, pertimbangkan apakah memiliki sifat-sifat ini sebelum memutuskan untuk menjadi seorang freelancer.
2. Tentukan Minat
Identifikasi bidang atau niche di mana ingin bekerja. Ini bisa menjadi bidang yang sesuai dengan keahlian, minat, atau pengalaman. Contoh minat meliputi penulisan, desain grafis, pengembangan web, pemasaran digital, fotografi, dan banyak lagi.
3. Bangun Keterampilan dan Portofolio
Jika tidak memiliki pengalaman atau portofolio dalam niche yang dipilih, mulailah dengan membangun keterampilan dan menciptakan contoh pekerjaan. Ini dapat melibatkan kursus online, proyek kecil, atau bahkan kerja sukarela.
4. Tentukan Tarif
Perlu menentukan harga atau tarif sebagai freelancer. Ini dapat berdasarkan pada tingkat pengalaman, kompleksitas proyek, dan pasar dalam niche. Pastikan tarif mencukupi untuk mencover biaya hidup.
5. Mencari Pekerjaan
Ada beberapa cara untuk mencari pekerjaan freelance. Bergabung dengan platform freelancing seperti Upwork, Freelancer, atau Fiverr adalah salah satunya. Juga bisa mencari pekerjaan melalui jejaring sosial, situs web perekrutan, atau dengan menghubungi perusahaan langsung. Selain itu, bisa memanfaatkan koneksi dan jaringan untuk mendapatkan proyek.
6. Membangun Profil dan Portofolio Online
Buat profil online yang mencerminkan keterampilan, pengalaman, dan pekerjaan terbaik. Sertakan portofolio yang menunjukkan kemampuan. Profil online ini dapat berupa situs web pribadi atau profil di platform freelancing.
7. Fokus pada Hubungan dengan Klien
Pertahankan hubungan baik dengan klien. Selalu memenuhi tenggat waktu, mendengarkan instruksi, dan berkomunikasi efisien. Reputasi baik dapat membantu mendapatkan lebih banyak pekerjaan di masa depan.
8. Pertimbangkan Pajak dan Administrasi
Jangan lupakan aspek pajak dan administrasi dalam pekerjaan freelance. Perlu memahami kewajiban pajak dan mengelola administrasi seperti penagihan klien dan pencatatan pengeluaran.
Advertisement