Ilmuwan Ini Tak Sengaja Temukan Organ Baru dalam Tubuh Manusia

Saat periksa pasien, ilmuwan asal Belanda tak sengaja temukan organ baru di area hidung dan tenggorokan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 01 Nov 2023, 11:29 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2023, 07:40 WIB
Ilmuwan Ini Secara Tidak Sengaja Temukan Organ Baru dalam Tubuh Manusia
Saat periksa pasien, ilmuwan asal Belanda tak sengaja temukan organ baru di area hidung dan tenggorokan. Sumber: Brightside

Liputan6.com, Jakarta Organ tubuh adalah bagian-bagian anatomi yang terdapat dalam tubuh manusia, di mana memiliki fungsi khusus dalam menjalankan berbagai proses kehidupan, baik itu menjaga keseimbangan, menjalankan fungsi vital, dan menjalani proses-proses biologis. 

Akan tetapi, penemuan baru-baru ini oleh ilmuwan di Belanda, membawa banyak kemungkinan dalam bidang biologi manusia. Saat memeriksa kondisi pasien yang menjalani terapi, ahli onkologi radiasi kemudian tak sengaja menemukan organ baru di area hidung dan tenggorokan. 

Penemuan ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya tidak ada yang mengetahui keberadaan organ ini. Kini para ilmuwan telah menamainya sebagai "kelenjar tubarial," karena kedekatannya dengan benjolan yang dikenal sebagai torus tubarius. Menariknya lagi, kelenjar yang baru ditemukan ini miliki implikasi besar, dalam pengobatan kanker terutama untuk pasien yang menjalani radioterapi. 

Meskipun terjadi secara kebetulan, para ilmuwan sangat optimis dan berharap agar menemukan cara untuk melindungi organ ini selama radioterapi. Berikut ini kisah ilmuwan temukan organ baru dalam tubuh manusia yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Rabu (1/11/2023). 

Tak Sengaja Temukan Organ Baru dalam Tubuh Manusia

Ilmuwan Ini Secara Tidak Sengaja Temukan Organ Baru dalam Tubuh Manusia
Saat periksa pasien, ilmuwan asal Belanda tak sengaja temukan organ baru di area hidung dan tenggorokan. Sumber: Brightside

Para ilmuwan di Belanda telah mengungkap penemuan mengejutkan, yaitu seperangkat organ baru yang terdapat di area hidung dan tenggorokan. Penemuan ini dilakukan saat mereka melakukan pemindaian pasien untuk mencari kanker prostat, dan hasilnya mengungkap struktur yang mirip dengan kelenjar ludah.

Temuan ini tentu mempertanyakan pemahaman kita, tentang anatomi tubuh dan berpotensi membuka pintu bagi pengembangan terapi baru. Wouter Vogel seorang ahli onkologi radiasi, mengatakan, "Orang memiliki tiga set kelenjar ludah besar, tetapi tidak ada yang seperti ini di sana. Sejauh yang kami ketahui, kelenjar ludah atau lendir di nasofaring biasanya berukuran sangat kecil secara mikroskopis, tersebar merata di seluruh mukosa. Jadi, bayangkan kejutan kami saat menemukan struktur ini." 

Struktur misterius ini memiliki kemiripan dengan kelenjar ludah yang kita kenal, yang biasanya terletak di bawah lidah, di dekat telinga, dan di belakang rahang. Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Radiotherapy and Oncology, Vogel dan rekannya mengusulkan penamaan potensial untuk organ baru ini, yaitu "kelenjar tubarial," berdasarkan kedekatannya dengan benjolan, yang dikenal sebagai torus tubarius.

Organ ini terletak di area yang berkaitan dengan masalah sinus dan telinga kronis.

 

Penemuan yang Membawa Banyak Kemungkinan dalam Bidang Biologi

Ilmuwan Ini Secara Tidak Sengaja Temukan Organ Baru dalam Tubuh Manusia
Saat periksa pasien, ilmuwan asal Belanda tak sengaja temukan organ baru di area hidung dan tenggorokan. Sumber: Brightside

Dr. David Gudis, seorang ahli THT di Columbia University Irving Medical Center, mengomentari penemuan ini dengan mengatakan, "Saya pikir ini adalah pengingat yang baik bahwa meskipun anatomi dasar manusia tampak sederhana, masih banyak misteri yang perlu dipecahkan."

Organ yang baru ditemukan ini mungkin memiliki peran penting, dalam memahami mengapa pasien yang menjalani radioterapi, sering mengalami masalah seperti mulut kering dan kesulitan menelan setelahnya. Dr. Vogel mencatat bahwa kerusakan pada organ ini, bahkan dalam tingkat kecil selama perawatan, dapat menyebabkan kerusakan permanen. Karena sebelumnya tidak ada yang mengetahui keberadaan kelenjar ini, tidak ada upaya untuk melindungi organ tersebut selama terapi radiasi.

Meskipun penemuan ini terjadi secara kebetulan, sehingga para ilmuwan tetap optimis. Mereka percaya bahwa pemahaman terhadap kelenjar ludah tubarial, dapat signifikan mengurangi komplikasi yang dialami pasien kanker yang menjalani radioterapi. Tantangan berikutnya adalah menemukan cara untuk melindungi organ ini, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani terapi radiasi.

Penemuan organ baru ini telah membuka banyak kemungkinan dalam bidang biologi manusia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya