Liputan6.com, Jakarta Suku kata memiliki peran penting dalam struktur bahasa, karena membentuk dasar dari pembentukan kata-kata lebih lanjut. Proses penggabungan suku kata membentuk kata-kata baru dengan makna yang berbeda. Suku kata juga membantu dalam membentuk pola dan struktur kata, serta mempermudah proses pemahaman dan penggunaan bahasa.
Baca Juga
Advertisement
Konsep suku kata sering diajarkan pada tahap awal pembelajaran bahasa untuk membantu pemahaman struktur kata. Memahami suku kata membantu pembelajar membangun dan memperkaya kosa kata mereka. Beberapa bahasa memiliki aturan khusus terkait suku kata, seperti pola pengulangan atau perubahan bentuk vokal yang khas.
Suku kata sebagai struktur bahasa menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran dan penggunaan bahasa sehari-hari. Memahami konsep suku kata membantu pembicara bahasa untuk menyusun kata-kata dengan benar dan memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam konteks linguistik.
Berikut ulasan tentang suku kata sebagai komponen linguistik yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (17/11/2023).
Apa Itu Suku Kata
Suku kata adalah unit terkecil dalam bahasa yang dapat diucapkan dalam satu napas. Ini merupakan pembentuk utama kata-kata dan memiliki peran penting dalam membentuk struktur linguistik. Dalam proses pengucapan, suku kata membantu membentuk bunyi yang terorganisir.
Suku kata memiliki struktur dasar yang mencakup onset (bagian awal), nukleus (inti vokal), dan koda (bagian akhir), membentuk konstituen kata secara keseluruhan. Onset atau bagian awal suku kata yang terdiri dari satu atau beberapa konsonan sebelum inti vokal, contoh fonem "b" dalam "ba-na-na."
Nukleus atau inti vokal merupakan bagian paling vokal, contoh fonem"a" dalam "ba-na-na." terahir, koda atau bagian akhir suku kata terdiri dari satu atau beberapa konsonan setelah inti vokal, contoh "na" dalam "ba-na-na."
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),suku kata dijelaskan sebagai struktur yang terjadi dari satu atau urutan fonem yang merupakan konstituen kata. Suku kata menjadi landasan dari suatu kata, menghubungkan setiap huruf dan fonem. Dalam membentuk makna kata, kombinasi suku kata memainkan peran krusial.
Proses pengucapan yang jelas dan terstruktur tergantung pada pembentukan suku kata yang benar. Pemahaman suku kata membantu pembelajar dalam membaca, menulis, dan memahami makna kata. Suku kata menjadi dasar bagi analisis morfologis dalam bahasa.
Pengetahuan tentang suku kata mendukung pengembangan kosa kata dan pemahaman terhadap struktur kata yang lebih kompleks. Suara vokal dalam suku kata memberikan kejelasan dalam pengucapan dan pemahaman kata. Penggunaan konsonan dan vokal dalam suku kata membentuk karakteristik khas dari suatu bahasa.
Advertisement
Ciri-Ciri Suku Kata
1. Mempunyai Unsur Fonem Vokal (V)
Suku kata adalah unit dasar dalam bahasa yang selalu mengandung unsur fonem vokal. Fonem vokal ini menjadi inti atau nukleus suku kata., misalnya dalam kata "ma-ling," vokal "a" menjadi fonem vokal pada suku kata “ma”.
2. Mempunyai Unsur Fonem Konsonan (K)
Selain vokal, suku kata juga mengandung fonem konsonan. Fonem konsonan dapat muncul sebagai onset (bagian awal suku kata) atau koda (bagian akhir suku kata). Seperti dalam kata "ha-ri," konsonan "h" merupakan fonem konsonan pada suku kata “ha”.
3. Konsonan Vokal Konsonan (KVK)
Beberapa suku kata memiliki pola konsonan-vokal-konsonan (KVK), di mana fonem vokal ditempatkan di antara dua fonem konsonan. Pola ini memberikan variasi dan kekayaan dalam pembentukan suku kata. Misalnya dalam kata "per-tama," fonem vokal "e" terletak di antara dua konsonan, yaitu "p" dan "r."
4. Bisa Terdiri dari Tiga atau Lebih Fonem
Suku kata tidak terbatas pada kombinasi dua fonem; ada yang terdiri dari tiga atau lebih fonem. Hal ini menciptakan keberagaman panjang suku kata. Misalnya kata "gem-bi-ra" memiliki tiga suku kata, yaitu "gem," "bi," dan "ra."
5. Variasi Kombinasi Vokal dan Konsonan
Kombinasi vokal dan konsonan dalam suku kata dapat bervariasi, menciptakan pola suku kata terbuka (diakhiri oleh vokal), suku kata tertutup (diakhiri oleh konsonan), atau suku kata tertutup dengan konsonan rangkap. Musalnya "ka" dalam "ka-ta" (suku kata terbuka) atau "tas" dalam "tas" (suku kata tertutup).
6. Penggunaan Afiks atau Imbuhan
Beberapa kata mungkin memiliki afiks atau imbuhan, seperti awalan atau akhiran, yang dapat mempengaruhi struktur suku kata. Misal kata "ber-bicara," afiks "ber-" memengaruhi struktur suku kata dengan menambahkan konsonan "b."
7. Ditentukan oleh Penggalan-Penggalan Kata
Jumlah suku kata dalam kata dapat ditentukan dengan melihat penggalan-penggalan kata. Pembagian ini mencerminkan pembacaan atau pengucapan yang sesuai dengan aturan fonetik bahasa. Penggalan kata membantu dalam menentukan intonasi dan pengucapan yang jelas.
Jenis Suku Kata
Dalam pembentukan bahasa, suku kata dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu suku kata tertutup dan suku kata terbuka. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kedua jenis suku kata.
1. Suku Kata Tertutup
Definisi Suku kata tertutup adalah suku kata yang bagian akhirnya berupa huruf atau konsonan mati. Dengan kata lain, suku kata ini diakhiri oleh konsonan, tidak ada huruf vokal di bagian akhirnya. Umumnya, suku kata tertutup terdiri dari tiga huruf atau lebih. Bagian akhir suku kata ini bersifat konsonan, memberikan kesan "tutup" atau terhenti.
Contoh
- res (tiga huruf, diakhiri oleh "s")
- lang (empat huruf, diakhiri oleh "g")
- kan (tiga huruf, diakhiri oleh "n")
2. Suku Kata Terbuka
Definisi Suku kata terbuka adalah suku kata yang bagian akhirnya bukan merupakan konsonan atau huruf mati. Pada suku kata terbuka, bagian akhirnya selalu berupa huruf vokal. Umumnya, suku kata terbuka terdiri dari dua huruf saja. Bagian akhir suku kata ini bersifat vokal, memberikan kesan "terbuka" atau melanjutkan suara.
Contoh
- ya pada kata saya(dua huruf, diakhiri oleh "a")
- mi (dua huruf, diakhiri oleh "i")
- la (dua huruf, diakhiri oleh "a")
Advertisement
Bentuk Suku Kata
Bentuk suku kata dapat diidentifikasi melalui pengucapan atau pelafalannya pada satu unsur kata. Dalam bahasa Indonesia, bentuk-bentuk suku kata dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu berdasarkan jumlah, pola, dan pemenggalannya. Berikut bentuk-bentuk suku kata
1. Berdasarkan Jumlah Suku Kata
a. 5 Kata Unit Pembentukan
Contoh le-ga-li-sa-si dan be-la-sung-ka-wa.
b. 4 Kata Unit Pembentukan
Contoh ha-li-lin-tar, ke-le-la-war, dan le-gen-da-ris.
c. 3 Kata Unit Pembentukan
Contoh pa-mung-kas, jen-de-la, ba-ta-gor, se-pe-da, dan ba-ta-ko.
d. 2 Kata Unit Pembentukan
Contoh be-bal, ru-as, bu-as, tu-lus, pul-pen, dan pa-car.
e. 1 Kata Unit Pembentukan
Contoh gas, cat, bak, rem, rak, gol, dan ban.
2. Berdasarkan Pola Suku Kata
a. Pola (V) - Vokal
Contoh a-kar, ma-u, a-bah, a-nak, dan a-sap.
b. Pola (KV) - Konsonan + Vokal
Contoh pu-dar, ga-ji, dan pi-lek.
c. Pola (VK) - Vokal + Konsonan
Contoh am-bil, as-ri, ar-ca, an-tre, un-tung, an-da, dan an-tek.
d. Pola (KVK) - Konsonan + Vokal + Konsonan
Contoh sum-ber, ban-dang, pan-tas, dan ber-sih.
e. Pola (KKVK) - Konsonan + Konsonan + Vokal + Konsonan
Contoh prak-tis, trak-tir, dan kon-trak.
f. Pola (KKV) - Konsonan + Konsonan + Vokal
Contoh dra-ku-la, gra-fik, pla-net, kon-tra, dan sas-tra.
g. Pola (KKVKK) - Konsonan + Konsonan + Vokal + Konsonan + Konsonan
Contoh tri-pleks dan sim-pleks.
h. Pola (KVKK) - Konsonan + Vokal + Konsonan + Konsonan
Contoh teks-tur.
i. Pola (KKKVK) - Konsonan + Konsonan + Konsonan + Vokal + Konsonan
Contoh struk-tur.
j. Pola (KKKV) - Konsonan + Konsonan + Konsonan + Vokal
Contoh stra-ta, in-stru-men-tal, dan stra-te-gi.
k. Pola (KVKKK) - Konsonan + Vokal + Konsonan + Konsonan
Contoh korps.
3. Berdasarkan Pemenggalan Suku Kata
a. Dua Vokal BerurutanPisahkan di antara dua huruf vokal tersebut.
Contoh bu-ah, du-et, la-in, sa-us, bu-at, dan ba-ik.
b. Tiga Konsonan atau Lebih
Pisahkan setelah konsonan kedua.Contoh ang-grek dan pang-galan.
c. Dua Konsonan Berurutan
Pisahkan sebelum konsonan kedua.Contoh man-dat, can-da, am-bang, kas-ta.
d. Satu Konsonan pada Dua Vokal
Pisahkan pada konsonan tersebut. Contoh a-dik dan a-mal.
e. Imbuhan pada Kata
Pisahkan sesuai dengan kata dasarnya. Contoh mem-ban-tu, me-nan-tang, ter-lu-ka, dan ber-ta-ni.
f. Ny, Kh, Ng, dan Sy
Pisahkan setelah atau sebelum kata tersebut. Contoh sya-rif, bang-kai, a-khir, dan ang-kat.