Kontraksi Adalah Pertanda Persalinan Akan Dekat, Kenali Ciri-Ciri dan Jenisnya

Kontraksi adalah proses penekanan gerakan bayi pada area rahim, sehingga ibu akan merasakan sakit pada daerah perut.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 21 Nov 2023, 19:10 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 19:10 WIB
Kontraksi Adalah Pertanda Persalinan Akan Dekat, Kenali Ciri-Ciri dan Jenisnya
Ilustrasi Foto Kontraksi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kontraksi adalah kondisi umum yang terjadi pada ibu hamil. Hal ini merupakan indikasi ibu hamil akan segera melahirkan. Meski begitu, tidak semua kontraksi adalah pertanda persalinan, bisa jadi itu hanyalah kontraksi palsu.

Secara umum, kontraksi adalah proses penekanan gerakan bayi pada area rahim, sehingga ibu akan merasakan sakit pada daerah perut, sebagai akibat adanya peregangan otot pada bagian tersebut. Biasanya kontraksi adalah tanda-tanda bayi akan lahir.

Kontraksi akan menyebabkan serviks terbuka sehingga bayi terdorong menuju jalan lahir.  Kontraksi sendiri dapat muncul pada usia kandungan 27-28 minggu. Namun, kontraksi yang normal biasanya akan muncul pada usia kandungan 32-36 minggu.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian kontraksi beserta ciri-ciri dan jenisnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (21/11/2023).

Mengenal Kontraksi dalam Kehamilan

Kontraksi Adalah Pertanda Persalinan Akan Dekat, Kenali Ciri-Ciri dan Jenisnya
Ilustrasi Kontraksi Palsu Credit: pexels.com/Shaloom

Kontraksi adalah proses penekanan gerakan bayi pada area rahim, sehingga ibu akan merasakan sakit pada daerah perut, sebagai akibat adanya peregangan otot pada bagian tersebut. Biasanya kontraksi adalah tanda-tanda bahwa bayi akan lahir. Kontraksi akan menyebabkan serviks terbuka sehingga bayi terdorong menuju jalan lahir.

Dikutip dari laman NHS, kontraksi adalah perasaan menegang di perut dan terkadang di punggung dan paha. Setiap kontraksi membuka atau melebarkan leher rahim anda dan menggerakkan bayi anda ke jalan lahir sehingga mereka dapat dilahirkan. Biasanya kontraksi dapat muncul pada usia kandungan 27-28 minggu. Namun, kontraksi yang normal biasanya akan muncul pada usia kandungan 32-36 minggu.

Kontraksi adalah pertanda seorang ibu hamil akan melahirkan, kondisi menjelang persalinan ini bersifat teratur dan dapat meningkat secara bertahap. Kontraksi persalinan umumnya terasa lebih kuat dan lebih nyata. Gejala yang muncul yakni adanya rasa sakit atau ketidaknyamanan yang meningkat serta memiliki pola waktu yang teratur.

Jenis-Jenis Kontraksi

Kontraksi Adalah Pertanda Persalinan Akan Dekat, Kenali Ciri-Ciri dan Jenisnya
Ilustrasi Foto Kontraksi (iStockphoto)

Berikut adalah jenis-jenis kontraksi yang bisa terjadi selama masa kehamilan, yakni:

1. Kontraksi Dini

Biasanya terjadi pada awal kehamilan atau trimester pertama. Ini terjadi sebagai akibat tubuh sedang dalam masa penyesuaian dengan perubahan-perubahan yang terjadi oleh adanya kehamilan. ]

Ditandai oleh rasa sedikit kencang pada bagian perut sebelah bawah, akibat dari peregangan ligamen di sekitar rahim, perut sedikit kembung, konstipasi, dan dehidrasi. Jika terjadinya kontraksi di awal kehamilan diikuti dengan timbulnya bercak darah, sebaiknya segara lakukan pemeriksaan ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Kontraksi Palsu

Kontraksi ini biasa disebut dengan istilah Braxton-Hicks, dan terjadi pada kehamilan memasuki usia 32 - 34 minggu. Rasanya sama seperti sakit ketika haid, nyeri dan rasa kram di perut. Ini merupakan tanda-tanda akan terjadinya kelahiran. Jika intervalnya semakin lama semakin pendek dan tidak bertambah kuat, maka kelahiran belum terjadi. Untuk mengurangi rasa sakitnya bisa dilakukan dengan berendam dalam air hangat. Namun jika intervalnya semakin pendek dan kuat, maka pertanda persalinan sudah dekat, dan segeralah hubungi dokter.

3. Kontraksi Saat Berhubungan Intim

Terkadang hubungan intim dapat memicu munculnya kontraksi. Oleh karena itu, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa kondisi kehamilan Anda sehat dan tanpa komplikasi.

4. Kontraksi Persalinan

Kontraksi ini menjadi pertanda bahwa bayi akan segera lahir. Ciri-cirinya berlangsung selama 40 - 60 detik, dan terjadi setiap lebih kurang 15 menit sekali, lalu kontraksi menjadi semakin sering. Biasanya akan dibarengi dengan pembukaan mulut rahim, dan muncul cairan atau lendir serta bercampur darah berwarna kecokelatan. Kontraksi ini normal terjadi sebagai tanda kelahiran. Namun ada pula jenis kontraksi yang abnormal, yang biasanya justru memperlambat proses kelahiran.

5. Kontraksi Inersia

Kontraksi inersia adalah kontraksi yang tidak menghasilkan gerakan yang signifikan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks otot rahim atau uterus. Dalam konteks persalinan, kontraksi inersia uterus dapat terjadi ketika otot rahim berkontraksi tetapi tidak cukup kuat atau efektif untuk membuka leher rahim atau mendorong bayi keluar. Kontraksi inersia dapat menjadi faktor yang menyebabkan kelambatan proses persalinan.

Kontraksi jenis ini dapat dialami oleh ibu hamil  dengan proses persalinan yang lemah, pendek, atau tidak sesuai fase. Kontraksi inersia disebabkan oleh kelainan fisik ibu, seperti kurangnya nutrisi dan gizi saat hamil, anemia, hepatitis atau TBC, dan miom.

6. Kontraksi Prematur

Kontraksi prematur merujuk pada kontraksi rahim yang terjadi sebelum waktu yang diharapkan selama kehamilan. Idealnya, kontraksi rahim yang intens dan teratur seharusnya hanya terjadi saat proses persalinan mendekati waktunya.

Biasanya kontraksi prematur terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan. Pada usia 20 minggu kehamilan, persalinan prematur menyebabkan keguguran atau aborsi spontan. Ciri-ciri dari kontraksi prematur yakni bersifat teratur pada bagian uterus. Kondisi tersebut biasanya terjadi sebanyak enam kali atau lebih dalam satu jam.

Cara Mengatasi Kontraksi

Kontraksi Adalah Pertanda Persalinan Akan Dekat, Kenali Ciri-Ciri dan Jenisnya
Ilustrasi Foto Mengandung dan Melahirkan (iStockphoto)

Mengutip dari laman NHS, berikut ini ada beberapa cara mengatasi kontraksi persalinan yang datang secara tiba-tiba dan terasa nyeri, yakni:

  1. Cobalah untuk tetap tenang, rilekskan bahu Anda, wajah Anda, dan tangan Anda.
  2. Berkonsentrasilah pada pernapasan Anda, pertahankan agar tetap lambat dan rileks, serta fokuslah pada pernapasan
  3. Goyangkan panggul Anda dan buatlah suara apa pun yang menurut Anda merasa tenang. Jika bisa coba untuk ajak mengobrol suami anda.
  4. jangan menahan kontraksi, karena hal ini dapat membuat kontraksi akan semakin kuat serta terasa mencapai puncaknya dan kemudian mulai memudar.
  5. Pijat ubuh adalah cara sederhana, tapi cukup efektif untuk meredakan nyeri saat kontraksi. Cobalah minta pasangan untuk memijat tangan, kaki, pelipis, atau bagian tubuh lain yang Anda kehendaki untuk mengalihkan nyeri dan membuat Anda merasa lebih rileks. Atau anda juga bisa mencoba dengan sentuhan yang lebih lembut.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya