Kata Ihsan dari Sisi Bahasa Artinya Apa? Pahami Konsepnya dalam Ajaran Islam

Dalam konteks ajaran Islam, kata ihsan dari sisi bahasa artinya apa dianggap sebagai puncak tertinggi dalam berbakti kepada Allah SWT.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 01 Des 2023, 09:05 WIB
Diterbitkan 01 Des 2023, 09:05 WIB
Ilustrasi muslim, Islami
Ilustrasi muslim, Islami. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Ihsan merupakan istilah dalam ajaran Islam yang memiliki makna mendalam dan mencakup konsep kebaikan serta ketulusan dalam beribadah kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, kata ihsan sering kali disebut dan memiliki arti yang lebih dari sekadar berbuat baik. Pemahaman tentang kata ihsan dari sisi bahasa artinya apa sudah semestinya dikuasai oleh seorang muslim. 

Muhsin, seseorang yang berbuat ihsan, adalah individu yang tidak hanya menjalankan perintah agama secara rutin, tetapi juga melakukannya dengan penuh kesadaran, ketulusan, dan keikhlasan. Kata ihsan dari sisi bahasa artinya apa tidak hanya berkaitan dengan perbuatan nyata, tetapi juga mencakup dimensi batiniah, yaitu sikap hati yang bersih dan tulus dalam melaksanakan ibadah.

Dalam konteks ajaran Islam, kata ihsan dari sisi bahasa artinya apa dianggap sebagai puncak tertinggi dalam berbakti kepada Allah SWT. Ini menggambarkan kualitas spiritual seseorang yang telah mencapai tingkat keimanan dan keislaman yang tinggi. Seorang muhsin tidak hanya menjalankan kewajiban agamanya, tetapi juga melibatkan hati dan jiwa dalam setiap tindakan kebaikan yang dilakukan. Berikut ulasan tentang kata ihsan dari sisi bahasa artinya apa yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/12/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Makna Kata Ikhsan dari Sisi Bahasa

Ilustrasi kitab suci, Islam, Al-Qur'an
Ilustrasi kitab suci, Islam, Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Dari segi bahasa, kata ihsan dari sisi bahasa artinya memiliki makna baik, kebajikan, kemurahan hati, dan kesempurnaan. Konsep ini tidak hanya mencakup aspek perbuatan, tetapi juga mengajarkan untuk mencapai kesempurnaan dalam beribadah dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan sepenuh hati.

Kata ihsan dari sisi bahasa artinya apa juga menekankan bahwa memiliki sifat ihsan merupakan sikap yang dianjurkan dalam Islam. Kesempurnaan dalam Islam terdiri atas Islam, iman, dan ihsan, dengan ihsan sebagai puncak tertinggi keislaman manusia. Ihsan mengajarkan bahwa setiap ibadah harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan kehadiran Allah dalam pikiran, menciptakan hubungan yang lebih dalam antara hamba dan Tuhannya.

Dengan demikian, kata ihsan tidak hanya mencakup arti berbuat kebaikan dalam tindakan, tetapi juga mencerminkan kesempurnaan dalam keimanan, keislaman, dan hubungan spiritual dengan Allah SWT.


Konsep Ihsan dalam Ajaran Islam

Ilustrasi islam, syubhat (sumber: freepik)
Ilustrasi islam, syubhat (sumber: freepik)

Kata "ihsan" dalam ajaran Islam memiliki makna mendalam yang mencakup konsep berbuat kebaikan dengan penuh kesadaran dan ketulusan kepada Allah SWT. Dari segi bahasa, ihsan diterjemahkan sebagai berbuat kebaikan, dan perbuatan ihsan menandakan kesadaran bahwa kita senantiasa diawasi oleh Allah, sehingga kita takut untuk melakukan keburukan atau melanggar larangan-Nya.

Seorang yang berbuat ihsan disebut sebagai muhsin. Kata ini seringkali ditemukan dalam Al-Qur'an dan memiliki makna tambahan, yaitu ikhlas tanpa mengharap balasan. Dalam dimensi keagamaan, ihsan dianggap sebagai puncak tertinggi dalam berbakti kepada Allah SWT. Seseorang yang telah mencapai tingkatan ihsan diyakini telah memiliki Islam dan iman yang kuat di dalam dirinya.

Salah satu hadits Rasulullah memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai ihsan, berikut bunyinya, 

"Ihsan ialah bahwa engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan kalau engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat engkau." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ini menggambarkan tingkat kesadaran dan ketulusan dalam beribadah, sehingga setiap tindakan kita dilakukan di hadapan Allah.

Dalam konteks ayat Al-Qur'an, ihsan juga dapat ditemukan sebagai anjuran untuk berbuat baik, seperti yang disebutkan dalam QS Al-Baqarah:195. 

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Ayat ini menegaskan bahwa Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik, sehingga ihsan bukan hanya sekadar amalan, tetapi juga mencerminkan kualitas moral yang diharapkan oleh agama.


Macam-macam Perilaku Ihsan

ilustrasi sholat. islam-today.ru
ilustrasi sholat. islam-today.ru

Berikut macam-macam perilaku ihsan dalam ajaran islam

1. Berbuat Kebaikan terhadap Sesama

Ihsan yang pertama adalah berbuat kebaikan terhadap sesama. Ini melibatkan tindakan baik yang dapat dilakukan melalui ucapan, perbuatan, atau pemberian harta. Pentingnya tidak mengharapkan imbalan atau pamrih dalam berbuat baik menunjukkan konsep ihsan yang murni, di mana setiap perbuatan baik dilakukan semata-mata karena Allah SWT. Ihsan dalam hubungan dengan sesama menciptakan keharmonisan dalam masyarakat dan memperkuat ikatan sosial.

2. Berbuat Kebaikan Secara Sadar dan Ikhlas

Aspek kedua dari perilaku ihsan adalah melibatkan kesadaran dan ikhlas saat berbuat kebaikan atau menjalankan ibadah. Kesadaran ini mencakup pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam dan keinginan untuk mentaati-Nya. 

Ikhlas, di sisi lain, menunjukkan bahwa setiap tindakan dilakukan semata-mata untuk memenuhi ridha Allah, tanpa memandang pujian atau ganjaran dari manusia. Dengan melibatkan kedua aspek ini, seseorang dapat mencapai tingkat ihsan yang lebih tinggi dan meraih keberkahan dalam setiap tindakannya.

3. Merenungkan dan Selalu Memikirkan Allah SWT

Aspek ketiga dari perilaku ihsan melibatkan merenungkan dan selalu memikirkan Allah SWT dalam setiap langkah hidup. Ini menegaskan bahwa ihsan bukan hanya sebatas tindakan nyata, melainkan juga mencakup dimensi batiniah yang kuat. 

Dengan selalu menyertakan Allah dalam pikiran dan tindakan sehari-hari, seseorang mencapai tingkatan perilaku yang lebih tinggi. Bahkan dalam hal-hal kecil seperti tarikan nafas, ihsan memastikan bahwa setiap aspek kehidupan dihubungkan dengan kesadaran akan keberadaan Allah.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya