Iman, Islam, dan Ihsan, Tiga Elemen yang Harus Dimiliki Seorang Muslim

Dalam ajaran Islam, Iman, Islam, dan Ihsan adalah tiga hal saling berhubungan yang dapat diibaratkan sebagai segitiga sama sisi.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 04 Agu 2023, 11:25 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2023, 11:25 WIB
Ilustrasi Islami
Ilustrasi Islami. (Photo by Abdullah Oguk on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, Iman, Islam, dan Ihsan adalah tiga hal saling berhubungan yang dapat diibaratkan sebagai segitiga sama sisi. Iman, Islam, dan Ihsan juda dapat dianalogikan sebagai bengaunan, di mana Iman adalah pondasi, islam sebagai tiang penyangganya, dan Ihsan sebagai atapnya. Ketiga baigian banguanan ini sama-sama berperan dalam membentuk bangunan yang kokoh.

Dapat disimpulkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan memiliki peranan yang sama bagi seorang Muslim. Berikut ulasan tentan Iman, Islam, dan Ihsan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/8/2023).

Pengertian Iman

Menebalkan Keimanan
Ilustrasi Membaca Al Qur’an Credit: freepik.com

Iman adalah pondasi keyakinan yang mendasari setiap aspek kehidupan seorang Muslim. Kata "Iman" berasal dari Bahasa Arab yang memiliki beberapa arti, termasuk percaya, tunduk, tentram, dan tenang. Secara lebih mendalam, Iman dipahami sebagai pembenaran (التصديق) dan keyakinan yang kuat terhadap ajaran agama.

Menurut berbagai ulama, Iman melibatkan aspek hati, lidah, dan perbuatan. Ini berarti Iman adalah keyakinan yang diyakini dalam hati, diungkapkan dengan ucapan, dan tercermin dalam tindakan nyata yang sesuai dengan ajaran agama. Dalam hal ini, Iman diartikan sebagai mengikrarkan keyakinan dengan lidah dan membenarkannya dengan hati.

Keenam rukun Iman yang menjadi pijakan utama bagi seorang Muslim adalah sebagai berikut.

  1. BerIman Kepada Allah SWT
  2. BerIman Kepada Malaikat
  3. BerIman Kepada Kitab-kitab
  4. BerIman Kepada para Rasul
  5. BerIman Kepada Hari Akhirat
  6. BerIman Kepada Ketentuan Allah (Taqdir)

Dengan memahami dan mengamalkan keenam rukun Iman ini, seorang Muslim diharapkan dapat hidup dengan prinsip yang kokoh, teguh dalam keyakinannya, dan mengabdikan diri dengan sepenuh hati kepada Allah. Iman adalah sumber kekuatan, ketenangan, dan petunjuk dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.

Pengertian Islam

Ilustrasi masjid, Istiqlal
Ilustrasi masjid Istiqlal. (Photo by Iman Boer on Pexels)

Islam adalah agama yang mengajarkan tunduk dan taat kepada perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya. Kata "Islam" berasal dari Bahasa Arab dan secara etimologi mengandung makna sejahtera, tidak cacat, dan selamat. Kata-kata terkait seperti "salm" dan "silm" mengandung arti kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri.

Dalam istilah, Islam dapat definisikan sebagai sikap menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir, yang berarti menyerahkan diri kepada Allah dan patuh terhadap ajaran-Nya. Islam juga dimaknai sebagai rasa damai, yang berarti seseorang akan mencapai kesehatan jiwa dan raga sesungguhnya hanya melalui patuh dan taat kepada Allah.

Selain itu Islam juga berarti M]menyerahkan diri kepada Allah, yang berarti patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada hukum-Nya. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan tunduk dan taat kepada Allah serta patuh terhadap perintah dan larangan-Nya.

Islam didasarkan pada lima rukun (pilar) yang menjadi pondasi utama dalam praktik keagamaan Muslim. Rukun Islam tersebut adalah,

  1. Syahadat: Bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.
  2. Shalat: Melaksanakan ibadah shalat lima kali sehari semalam sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Allah.
  3. Zakat: Memberikan zakat, yaitu pembayaran sebagian harta kepada yang berhak menerima sebagai bentuk kepedulian sosial dan solidaritas umat Muslim.
  4. Puasa: Menjalankan puasa pada bulan Ramadan sebagai bentuk pengendalian diri dan penghayatan nilai-nilai kebersamaan.
  5. Haji: Melakukan ibadah haji, yaitu perjalanan ke Tanah Suci Mekah setidaknya sekali seumur hidup bagi yang mampu secara fisik dan finansial.
  6. Dengan mengikuti dan memahami lima rukun Islam ini, seorang Muslim diharapkan dapat mencapai ketaqwaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya serta menjalani hidup yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Pengertian Ihsan

Ilustrasi ka'bah, ibadah haji
Ilustrasi ka'bah, ibadah haji. (Photo by Izuddin Helmi Adnan on Unsplash)

Ihsan adalah perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas dan dilandasi oleh kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi setiap ibadah yang dilakukan. Istilah "Ihsan" berasal dari kata kerja (fi'il) dalam Bahasa Arab, yang berarti "perbuatan baik."

Muhammad Amin al-Kurdi menjelaskan Ihsan adalahi keadaan di mana seseorang senantiasa menyadari pengawasan Allah dalam setiap bentuk ibadah yang dilakukan. Ini mencakup Iman dan Islam yang sungguh-sungguh, sehingga semua ibadah yang dilakukan sepenuhnya ikhlas karena Allah.

Sedangkan Imam Nawawi memaknai Ihsan sebahai sikap ikhlas dalam beribadah, di mana seorang hamba merasa selalu diawasi oleh Allah dengan penuh khusuk, khuduk, dan perasaan penuh kesadaran.

Ihsan mencakup dimensi batiniah dalam beribadah, di mana seorang Muslim melakukan perbuatan baik dengan penuh kesadaran dan ikhlas karena Allah. Ihsan melampaui kewajiban formal dalam agama Islam (Islam) dan keyakinan (Iman) semata, tetapi mencakup kehalusan hati dan kesadaran akan hadirnya Allah dalam setiap aspek kehidupan. 

Dengan memahami dan mengamalkan Ihsan dalam ibadah dan tindakan sehari-hari, seorang Muslim diharapkan dapat mencapai tingkat kesalehan yang lebih tinggi dan mendekatkan diri kepada Allah dengan perbuatan yang baik dan ikhlas.

Hubungan Iman, Islam, dan Ihsan

Ilustrasi masjid
Ilustrasi masjid. (Photo by Snowscat on Unsplash)

Iman, Islam, dan Ihsan adalah tiga konsep yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam agama Islam. Iman, sebagai pondasi dasar, berarti keyakinan dalam hati yang kemudian diungkapkan dengan lisan dan diperkuat dengan amal perbuatan. Iman mencakup enam rukun Iman yang meliputi keyakinan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta takdir yang baik dan buruk.

Kemudian di atas pondasi Iman, dibangun struktur Islam yang mencerminkan ketundukan, penerimaan, dan tidak menolak ketentuan Allah. Islam mengajarkan untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan mengamalkan lima rukun Islam sebagai tiang-tiang utama agama, yaitu bersyahadat, melaksanakan shalat, memberikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan jika mampu, melaksanakan ibadah haji.

Pada puncak dari kedua konsep tersebut, terdapat Ihsan, yang merupakan atap dari bangunan agama Islam. Ihsan mengajarkan untuk berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah dengan kesadaran dan keikhlasan. Sikap berbuat yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun sesama manusia, dilakukan dengan kesadaran bahwa setiap tindakan itu adalah sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah.

Pengertian Ihsan sebagai hasil akhir dari proses keImanan dan keislaman ini menjadi tujuan akhir bagi seorang Muslim. Ketika seseorang memiliki Iman yang kokoh, ia akan menunjukkan Islam yang kaffah (sempurna) dalam semua aspek kehidupannya. Ihsan menjadi puncak dari kesempurnaan itu, mengajarkan untuk hidup dengan kesadaran dan pengabdian kepada Allah dalam segala hal.

Ketiga konsep ini saling terkait dan mendukung satu sama lain. Iman menjadi fondasi bagi Islam, yang kemudian menjadi pijakan untuk mencapai Ihsan. Dalam agama Islam, ketiganya membentuk rangkaian yang utuh dan menyempurnakan ad-Din (agama) sebagai keseluruhan. Kehadiran Iman, Islam, dan Ihsan membentuk pilar kokoh bagi umat Muslim dalam beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT dengan sepenuh hati dan kesadaran.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya