Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan memahami bahasa ini, salah satu konsep kunci yang perlu dikuasai adalah "kata dasar." Kata dasar dapat dijelaskan sebagai unsur bahasa yang paling sederhana, yang belum mendapatkan imbuhan. Mempelajari kata dasar dapat menjadi kunci untuk memahami bahasa dengan lebih baik.
Baca Juga
Advertisement
Kata dasar adalah perwujudan kesatuan ide yang dapat digunakan dalam berbahasa. Hal ini menunjukkan bahwa kata dasar tidak hanya sekadar rangkaian huruf, tetapi juga mengandung makna dan ekspresi yang mencerminkan pemikiran dan perasaan penutur. Oleh karena itu, pemahaman makna dan konsep di balik kata dasar akan mempermudah pembaca dalam mengurai isi sebuah kalimat.
Pentingnya pemahaman ini juga ditekankan pada fakta bahwa kata dasar merupakan unsur bahasa yang belum diberi imbuhan. Meskipun dapat diperluas melalui penambahan kata lain, kata dasar tetap memiliki keunikan sebagai entitas yang murni dan sederhana. Berikut ulsan lebih lanjut tentang kata dasar yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (4/12/2023).
Apa itu Kata Dasar?
Kata dasar dapat mencakup berbagai jenis kata, seperti kata kerja, kata sifat, dan kata benda. Ini menunjukkan bahwa konsep kata dasar tidak terbatas pada jenis kata tertentu, melainkan mencakup semua elemen bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Dari sudut pandang fungsional, kata dasar berperan sebagai penunjang pemaknaan dalam sebuah kalimat. Melalui penambahan imbuhan, kata dasar dapat menghasilkan kata dan makna baru. Namun demikian, bahkan tanpa imbuhan atau sisipan, kita masih mampu membentuk kalimat dengan menggunakan kata dasar saja, menciptakan makna yang jelas dan komprehensif.
Selain itu, kata dasar juga dapat ditambahkan dengan sisipan untuk membentuk kata dan arti yang lebih kompleks. Ini menunjukkan fleksibilitas bahasa dalam mengekspresikan pemikiran dan ide dengan lebih kaya dan mendalam.
Pentingnya pemahaman ini terlihat dalam kegiatan menulis dan membaca. Mengetahui kata dasar membantu dalam mengonstruksi kalimat yang benar dan bermakna. Pemahaman tentang kata dasar, termasuk pengertian, ciri, dan contohnya, adalah fondasi untuk menguasai lebih lanjut struktur bahasa dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, dalam perjalanan mempelajari bahasa, penguasaan konsep kata dasar menjadi langkah penting untuk menjadi pengguna bahasa yang lebih baik.
Advertisement
Ciri-ciri Kata Dasar
Ciri-ciri kata dasar menjadi panduan penting dalam memahami struktur dan fungsinya dalam bahasa Indonesia. Dengan memahami karakteristik-karakteristik ini, seseorang dapat dengan lebih mudah mengidentifikasi, menggunakan, dan menggabungkan kata dasar dalam berbagai konteks. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kata dasar.
1. Satuan Terkecil dengan Arti
Kata dasar diidentifikasi sebagai satuan terkecil dalam bahasa yang masih memiliki arti. Ini menunjukkan bahwa kata dasar adalah elemen paling mendasar yang membawa makna tertentu.
2. Pembentuk Kata Turunan dengan Imbuhan atau Sisipan
Kata dasar adalah elemen utama kata turunan yang dihasilkan dengan menambahkan imbuhan maupun sisipan. Pemberian imbuhan dan sisipan akan memberikan kemungkinan perluasan makna dan penggunaan kata dasar dalam konteks yang berbeda. Sebagai contoh, dari kata dasar "kerja," dapat dibentuk kata turunan seperti "bekerja" dengan penambahan imbuhan.
3. Pemberian Imbuhan Membuat Perbedaan Makna
Ketika kata dasar diberi imbuhan, baik di bagian depan atau belakangnya, hal ini dapat mengubah makna kata dasar tersebut. Membaca dan memahami imbuhan dapat membantu seseorang dalam merinci dan memahami nuansa makna yang ingin disampaikan.
4. Bisa Berdiri Tanpa Imbuhan
Kata dasar memiliki sifat yang memungkinkan membentuk suatu kalimat tanpa adanya imbuhan. Ini menunjukkan bahwa kata dasar dapat berdiri sendiri dan memberikan kontribusi pada pembentukan kalimat dengan makna yang jelas.
Contoh Kata Dasar
- Abai
- Absen
- Abstrak
- Absurd
- Acak
- Acara
- Ada
- Adat
- Adik
- Adil
- Adu
- Agar
- Agresif
- Agung
- Ahli
- Air
- Ajaib
- Ajak
- Aji
- Akhir
- Akses
- Aksesori
- Aktif
- Aktor
- Aktual
- Aku
- Akustik
- Alami
- Alat
- Alibi
- Amal
- Aman
- Amat
- Ambil
- Amuk
- Anak
- Andil
- Api
- Aroma
- Atur
- Baca
- Baju
- Balik
- Bangun
- Belajar
- Bola
- Buku
- Dengar
- Dua
- Duduk
- Enam
- Erang
- Esok
- Gajah
- Gelisah
- Gunung
- Hari
- Hati
- Hujan
- Ibu
- Ikan
- Jalan
- Jari
- Jauh
- Jendela
- Kaki
- Kamar
- Kucing
- Kuda
- Lampu
- Langit
- Lari
- Laut
- Lihat
- Luka
- Main
- Makan
- Mata
- Meja
- Mimpi
- Minum
- Nama
- Nasi
- Nenek
- Nol
- Nyanyi
- Pagi
- Pasung
- Patah
- Pohon
- Ramai
- Rambut
- Rumah
- Rumbai
- Sabun
- Sahabat
- Sapi
- Sari
- Satu
- Sayur
- Senang
- Sore
- Sudah
- Tahu
- Tangan
- Tanya
- Teman
- Tengah
- Tepi
- Terang
- Tidur
- Tinggi
- Tua
- Tulis
- Ujar
- Umur
- Utara
- Waktu
- Wanita
- Warna
- Wasiat
- Yakin
- Yayasan
- Zat
- Ziarah
Advertisement
Pembentukan Kata Turunan dari Kata Dasar
Pembentukan kata turunan melibatkan penggunaan imbuhan, baik awalan maupun akhiran, sisipan, atau kombinasi imbuhan gabungan. Berikut adalah penjelasan mengenai pembentukan kata turunan dari kata dasar
1. Imbuhan Awalan
Indonesia berduka. (ber- + duka)
Penjelasan: Awalan "ber-" menunjukkan bahwa kata dasar "duka" sedang dialami atau dilakukan oleh suatu entitas, dalam hal ini, Indonesia.
Asih tertipu investasi (ter- + tipu)
Penjelasan: Awalan "ter-" digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek (Asih) menjadi korban atau terkena suatu tindakan, yaitu "tipu."
Tabib itu sedang meracik (me- + racik)
Penjelasan: Awalan "me-" menandakan bahwa subjek (tabib) sedang melakukan suatu tindakan atau aktivitas, dalam hal ini, "meracik."
2. Imbuhan Akhiran
Lukisan itu tidak dijual. (lukis + -an)
Penjelasan: Akhiran "-an" digunakan untuk membentuk nomina dari kata kerja "lukis," sehingga menjadi "lukisan."
Jelaskan proses terjadinya hujan. (jelas + -kan)
Penjelasan: Akhiran "-kan" menunjukkan tindakan atau perbuatan yang dilakukan pada objek (proses), dalam hal ini, "jelaskan."
Fanatisme yang berlebihan dapat memicu konflik. (fanatik + -isme)
Penjelasan: Akhiran "-isme" digunakan untuk membentuk kata benda dari kata sifat "fanatik," sehingga menjadi "fanatisme."
3. Sisipan
Tubuhnya gemetar. (getar + -em-)
Penjelasan: Sisipan "-em-" digunakan untuk menunjukkan proses atau keadaan getar pada tubuh, sehingga menjadi "gemetar."
Anak pramuka itu sedang belajar metode tali-temali untuk mendirikan tenda. (tali+ma)
Penjelasan: Sisipan "-ma-" digunakan untuk membentuk kata yang menunjukkan suatu aktivitas atau proses, dalam hal ini, "belajar."
4. Imbuhan Gabungan
Rumahnya bersebelahan dengan toko kelontong. (ber- + sebelah + -an)
Penjelasan: Imbuhan gabungan "ber- + sebelah + -an" digunakan untuk menunjukkan lokasi atau keadaan rumah, yaitu berada di sebelah toko kelontong.
Keadaan di sini aman terkendali. (ke- + ada + -an)
Penjelasan: Imbuhan gabungan "ke- + ada + -an" digunakan untuk membentuk kata benda dari kata kerja "aman terkendali," sehingga menjadi "keamanan terkendali."
Mobil-mobilan diperbaiki. (diper- + baik + -i)
Penjelasan: Imbuhan gabungan "diper- + baik + -i" digunakan untuk menunjukkan bahwa mobil-mobilan tersebut sedang dalam proses perbaikan.