Kata Penghubung Adalah Penghubung Kata, Klausa, dan Kalimat, Ketahui Macam-Macam dan Fungsinya

Kata penghubung adalah bagian dari tata bahasa yang sangat penting dalam menjaga kelancaran dan keterhubungan antara kalimat atau frasa dalam sebuah kalimat, atau kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf atau wacana.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 18 Des 2023, 12:05 WIB
Diterbitkan 18 Des 2023, 12:05 WIB
Ilustrasi menulis, teks eksposisi
Ilustrasi menulis, teks eksposisi. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kata penghubung adalah bagian dari tata bahasa yang sangat penting dalam menjaga kelancaran dan keterhubungan antara kalimat atau frasa dalam sebuah kalimat. Penggunaan kata penghubung ini juga dapat memengaruhi makna dan hubungan antara ide-ide dalam suatu tulisan.

Secara umum, kata penghubung digunakan untuk menghubungkan dua bagian kalimat atau lebih, sehingga membentuk hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang beberapa contoh kata penghubung dalam bahasa Indonesia beserta fungsi dan jenis-jenisnya.

Dengan memahami hal ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami penggunaan kata penghubung dalam penyusunan kalimat-kalimat yang baik dan benar. Untuk memahami lebih dalam tentang kata penghubung adalah apa, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (18/12/2023).

Pengertian Kata Penghubung

Kata penghubung adalah bagian dari tata bahasa yang berfungsi untuk menghubungkan kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Kata penghubung juga dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua hal atau lebih dalam suatu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai macam kata penghubung yang memiliki fungsi dan penggunaannya masing-masing. Untuk memahami lebih dalam mengenai pengertian kata penghubung adalah apa, sima pendapat dari para ahli berikut ini:

Menurut Ambary, kata penghubung adalah kelas kata yang digunakan untuk menghubungkan dua unsur dalam kalimat. Penggunaan kata penghubung sangat penting dalam menyusun kalimat karena dapat membentuk hubungan antara kata, frasa, atau klausa yang saling terkait. Dengan adanya kata penghubung, kalimat dapat menjadi lebih jelas dan terstruktur dengan baik.

Macam-macam kata penghubung antara lain adalah kata penghubung temporal (sebagai contoh: ketika, pada saat), kata penghubung kausal (sebagai contoh: karena, sebab), kata penghubung akibat (sebagai contoh: sehingga, hingga), kata penghubung perbandingan (sebagai contoh: seperti, layaknya), dan masih banyak lagi.

Penulis harus menggunakan fakta dari Ambary untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang pengertian kata penghubung serta macam-macamnya. Dengan mengutip sumber tersebut, pembaca akan mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya tentang kata penghubung.

Kata kunci yang harus dimasukkan: pengertian kata penghubung, macam-macam kata penghubung, penjelasan Ambary, contoh kata penghubung, kelas kata.

Kata penghubung adalah kata atau rangkaian kata yang menghubungkan satu unsur kalimat dengan unsur kalimat lainnya. Menurut Kridalaksana, kata penghubung dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu kata hubung, kata sambung, dan kata sanding.

Fungsi utama dari kata penghubung adalah untuk menghubungkan dua unsur kalimat sehingga kalimat dapat terbentuk dengan baik. Dalam konstruksi kalimat hipotaktis, kata penghubung berperan dalam menyusun kalimat yang memiliki hubungan sebab-akibat atau hubungan ketergantungan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.

Ambary menjelaskan bahwa kata penghubung juga berperan dalam mengubah hubungan antara dua kalimat, seperti menyatakan waktu, alasan, kontras, sebab-akibat, dan lain-lain. Dengan demikian, kata penghubung memiliki peran yang penting dalam memastikan kelancaran dan keterkaitan antar kalimat dalam sebuah tulisan.

Menurut Chaer, kata penghubung adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lain, antara satu klausa dengan klausa lain, dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Fungsi utama dari kata sambung adalah untuk menyelaraskan dan menghubungkan gagasan-gagasan dalam sebuah kalimat sehingga membentuk makna yang utuh dan jelas.

Contoh penggunaan kata sambung dalam kalimat adalah "Dia datang karena ingin bertemu dengan kamu." Dalam contoh ini, kata "karena" digunakan untuk menghubungkan alasan datangnya seseorang dengan tujuannya bertemu dengan seseorang.

Beberapa contoh kata sambung yang sering digunakan dalam penulisan adalah "dan, atau, tetapi, sehingga, namun, karena, jika," dan lain sebagainya.

Dengan memahami pengertian, fungsi, dan contoh penggunaan kata sambung, penulisan menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami. Terlebih lagi, penggunaan kata sambung yang tepat juga akan meningkatkan kualitas tulisan dari segi kejelasan dan keterhubungannya.

Jenis-Jenis Kata Penghubung

Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksplanasi
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Julia

Kata Penghubung adalah sebuah komponen dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menghubungkan dua unsur kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Penggunaan kata penghubung dapat membantu menyusun kalimat menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai macam jenis kata penghubung yang digunakan dalam berbagai situasi dan hubungan antar unsur kalimat. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis kata penghubung dalam bahasa Indonesia.

1. Kata Penghubung Antarklausa

Kata penghubung antarklausa adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau kalimat dalam sebuah paragraf. Jenis-jenis konjungsi antarkalimat antara lain adalah konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi korelatif. Konjungsi koordinatif seperti "dan", "atau", "tetapi", digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau kalimat yang memiliki hubungan sejajar. Konjungsi subordinatif seperti "agar", "sebab", "karena", digunakan untuk menghubungkan klausa yang memiliki hubungan hierarkis. Sedangkan konjungsi korelatif seperti "baik...maupun", "entah...atau", digunakan untuk menyatakan hubungan antara dua klausa.

Fungsi konjungsi antarkalimat adalah untuk menyambungkan ide dan menyatakan hubungan antara dua klausa atau kalimat. Letak konjungsi antarkalimat biasanya terletak di tengah kedua klausa atau kalimat yang dihubungkan. Contoh penggunaan kata hubung antarkalimat adalah "Saya pergi ke sekolah, dan adik saya pergi ke taman bermain." Dalam kalimat tersebut, konjungsi "dan" menghubungkan dua kalimat dengan fungsi koordinatif.

Pentingnya menempatkan kata hubung dengan tepat dalam kalimat adalah agar hubungan antara dua klausa atau kalimat dapat terjalin dengan jelas dan tepat. Dengan demikian, pembaca dapat memahami dengan baik ide yang ingin disampaikan dalam teks.

2. Kata Penghubung Antarkalimat

Kata penghubung antarkalimat atau konjungsi antarkalimat adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang saling terkait. Jenis-jenis konjungsi antarkalimat antara lain adalah "sehingga", "karena", "meskipun", "namun", "sebab", "sejak", dan lain-lain.

Fungsinya adalah untuk menyatakan hubungan antara dua kalimat yang ada. Misalnya, kata "sehingga" digunakan untuk menyatakan hubungan sebab akibat antara dua kalimat, sedangkan kata "namun" digunakan untuk menyatakan perbedaan atau pertentangan antara dua kalimat.

Contoh penggunaan kata hubung antarkalimat dalam kalimat, seperti: "Dia belajar dengan rajin, sehingga berhasil meraih prestasi yang membanggakan" (sebab akibat), "Dia sibuk bekerja, namun tetap menyempatkan waktu untuk keluarga" (perbedaan).

Penting untuk memahami cara menempatkan kata hubung dengan tepat sesuai letaknya dalam kalimat agar hubungan antara dua kalimat dapat tersampaikan dengan jelas. Dengan demikian, penggunaan konjungsi antarkalimat sangat penting dalam menyusun kalimat yang padu dan terkait.

Macam-Macam Kata Penghubung Berdasarkan Fungsi

Tujuan Teks Ulasan
Ilustrasi Menulis Teks Ulasan Credit: unsplash.com/Thought

Kata penghubung adalah kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menghubungkan dua unsur dalam kalimat, baik itu unsur kata, frasa, maupun klausa. Kata penghubung memiliki peran penting dalam membentuk struktur kalimat yang jelas dan teratur. Terdapat berbagai macam kata penghubung berdasarkan fungsinya dalam kalimat, yang dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan peran dan fungsi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa macam kata penghubung berdasarkan fungsinya dalam kalimat:

1. Kata Penghubung Waktu

Kata penghubung waktu adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat atau frasa yang berkaitan dengan waktu. Jenis-jenis kata penghubung waktu dalam bahasa Indonesia antara lain "ketika", "sejak", "sementara", "sebelum", "sesudah", "hingga", "ketika", "setelah", dan "selagi". Contoh penggunaan kata penghubung waktu dalam kalimat adalah: "Ketika saya pulang, dia sudah pergi", "Sejak dia pindah ke luar negeri, kami jarang berkomunikasi".

Konjungsi batas waktu permulaan yang digunakan dalam pembentukan kalimat adalah "ketika", konjungsi waktu bersamaan adalah "sementara", konjungsi waktu berurutan adalah "sesudah", dan konjungsi batas waktu akhir adalah "sebelum".

Dengan menggunakan jenis-jenis kata penghubung waktu ini, pembicaraan atau tulisan akan terasa lebih terstruktur dan jelas waktu seiring dengan menghubungkan berbagai ide atau peristiwa dalam kalimat.

2. Kata Penghubung Pertentangan

Kata penghubung pertentangan adalah kata-kata yang digunakan untuk menyatakan perbedaan atau kontradiksi antara dua hal. Contoh kata penghubung pertentangan antara lain "tetapi", "namun", "meskipun", "walaupun", "padahal", dan "sebaliknya". Misalnya, "Dia rajin belajar, tetapi nilai ujiannya rendah", atau "Saya lelah, namun saya tetap ingin berolahraga".

Fungsi dari kata penghubung antarkalimat adalah untuk menghubungkan dua kalimat agar terdapat hubungan logis antara keduanya. Contoh penggunaannya adalah "karena", "sehingga", "sebab", "akibatnya", dan lain-lain. Misalnya, "Dia belajar dengan tekun, sehingga mendapatkan nilai yang bagus" atau "Saya sakit, karena tidak memakai jaket saat hujan".

Beberapa contoh kalimat beserta kata sambung perbandingan yang digunakan antara lain "lebih dari", "kurang dari", "sebanding dengan", "sama dengan", dan "lebih baik dari". Misalnya, "Harga pakaian tersebut lebih mahal dari yang saya bayangkan" atau "Usianya kurang dari 20 tahun".

3. Kata Penghubung Pilihan

Kata penghubung pilihan adalah kata yang digunakan untuk memilih antara dua opsi atau lebih. Jenis-jenis kata penghubung pilihan antara lain adalah seperti, ataupun, maupun.

Fungsi dari kata penghubung pilihan adalah untuk menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang memiliki opsi atau pilihan. Misalnya, kata seperti digunakan untuk menyatakan pilihan antara dua hal, contohnya "Saya ingin makan nasi seperti kamu." Kata ataupun juga memiliki fungsi yang sama, contohnya "Kamu bisa memilih untuk minum teh ataupun kopi."

Selain itu, kata penghubung pilihan seperti atau bisa digunakan untuk menyatakan pilihan yang bersifat inklusif, sedangkan ataupun digunakan untuk menyatakan opsi eksklusif. Contoh kalimat menggunakan kata penghubung pilihan seperti adalah "Dia suka makanan pedas seperti sambal," sedangkan contoh kalimat dengan kata penghubung pilihan ataupun adalah "Saya akan pergi ke museum ataupun ke taman rekreasi."

Dengan menggunakan kata penghubung pilihan, penulisan kalimat dapat menjadi lebih variatif dan lebih jelas dalam menyatakan pilihan antara dua opsi atau lebih.

4. Kata Penghubung Tujuan

Kata penghubung adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua unsur dalam suatu kalimat. Terdapat beragam jenis kata penghubung, salah satunya adalah kata penghubung tujuan.

Kata penghubung tujuan digunakan untuk menyatakan tujuan dari suatu perbuatan atau keadaan dalam suatu kalimat. Contoh kata penghubung tujuan antara lain "agar, supaya, sehingga". Kata-kata ini digunakan untuk mengungkapkan tujuan atau akibat dari suatu tindakan.

Contoh penggunaan kata penghubung tujuan dalam kalimat adalah "Dia belajar dengan giat agar dapat berhasil di ujian." Kata penghubung "agar" dalam kalimat tersebut mengindikasikan tujuan dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh subjek.

Salah satu contoh kata bantu atau penghubung yang umum digunakan dalam kalimat konjungsi subordinatif tujuan adalah "supaya". Contoh kalimat dengan konjungsi subordinatif tujuan adalah "Saya membaca buku supaya bisa memperluas pengetahuan."

Dengan demikian, kata penghubung tujuan memiliki peran penting dalam menyampaikan tujuan atau akibat dari suatu perbuatan dalam suatu kalimat.

5. Kata Penghubung Sebab

Kata penghubung sebab adalah kata yang digunakan untuk menyatakan alasan atau sebab dari suatu peristiwa dalam kalimat. Contoh kata penghubung sebab yang umum digunakan antara lain "karena", "sebab", "oleh karena itu", "dikarenakan", dan lain sebagainya. Fungsinya adalah untuk menghubungkan kalimat utama dengan kalimat penyebab secara langsung, sehingga membantu dalam memperkuat struktur dan alur cerita dalam suatu tulisan.

Misalnya, dalam kalimat "Dia terlambat ke kantor karena hujan deras", kata penghubung "karena" digunakan untuk menyatakan alasan dari keterlambatan tersebut. Dengan menggunakan kata penghubung sebab, pembaca dapat dengan jelas memahami hubungan antara peristiwa yang terjadi dengan alasan di baliknya.

Dengan demikian, penggunaan kata penghubung sebab sangat penting dalam penulisan, karena dapat membantu dalam menyampaikan informasi secara jelas dan terstruktur, serta memperkaya kalimat dengan menjelaskan hubungan sebab-akibat secara tepat.

6. Kata Penghubung Akibat

Kata penghubung adalah bagian dari tata bahasa yang menghubungkan atau mengaitkan antara satu unsur kalimat dengan unsur yang lain. Kata penghubung akibat digunakan untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau keadaan.

Misalnya, dalam kalimat "Siswa terlambat masuk sekolah akibat hujan deras," kata penghubung "akibat" menghubungkan sebab (hujan deras) dengan akibatnya (siswa terlambat masuk sekolah). Kata penghubung akibat ini sering digunakan dalam kalimat untuk menyatakan konsekuensi atau hasil dari suatu peristiwa.

Contoh penggunaan kata penghubung akibat dalam kalimat lain adalah sebagai berikut:

- Penjualan produk menurun akibat adanya persaingan pasar yang ketat.

- Dia sakit parah akibat terlalu sering begadang.

- Pemerintah memberlakukan kebijakan karantina wilayah sehingga penyebaran virus dapat ditekan.

Dengan menggunakan kata penghubung seperti akibat, sehingga, sampai, kita dapat menyampaikan hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau keadaan dalam kalimat dengan jelas dan berbeda.

7. Kata Penghubung Urutan

Kata penghubung urutan adalah kata-kata yang digunakan untuk menyambungkan urutan peristiwa atau kejadian dalam sebuah kalimat. Contohnya adalah kata 'pertama', 'kedua', 'terakhir', 'selanjutnya', dan sebagainya.

Contoh kalimat penggunaan kata penghubung urutan:

a. Pertama, kita harus mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat kue.

b. Kemudian, campurkan semua bahan tersebut dalam satu wadah.

c. Terakhir, panggang adonan kue tersebut hingga matang.

Beberapa jenis kata penghubung urutan yang sering dipakai adalah 'pertama', 'kemudian', 'terakhir', 'selanjutnya', 'lalu', 'setelah itu', dan sebagainya. Cara penggunaannya adalah dengan menyambungkan beberapa peristiwa atau kejadian dalam urutan tertentu dalam sebuah kalimat. Misalnya, "Dia mencuci pakaian lalu menggantungnya di tali jemuran."

Jadi, kata penghubung urutan sangat penting dalam sebuah kalimat untuk menyampaikan urutan peristiwa atau kejadian secara jelas dan teratur.

Ciri dan Struktur Teks Ulasan
Ilustrasi Menulis Teks Ulasan Credit: unsplash.com/NeonBrand

8. Kata Penghubung Syarat

Kata penghubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan dua unsur dalam suatu kalimat. Salah satu jenis kata penghubung adalah kata penghubung syarat, yang memiliki fungsi untuk menyatakan syarat atau kondisi dari suatu peristiwa. Contoh dari jenis kata penghubung ini antara lain "jika", "jikalau", "kalau", dan "apabila".

Contoh penggunaan kata penghubung seperti "jika" adalah dalam kalimat "Jika hujan turun, kami tidak akan pergi ke taman". Kata "jikalau" dapat digunakan dalam kalimat "Jikalau kamu datang, tolong bawakan buku ini". Kata "kalau" dapat digunakan dalam kalimat "Kalau saya punya uang lebih, saya akan membeli mobil". Sedangkan kata "apabila" dapat digunakan dalam kalimat "Apabila kamu tidak datang tepat waktu, kita akan kehilangan tempat duduk".

Dengan menggunakan kata penghubung syarat dalam kalimat, kita dapat menyampaikan suatu kondisi atau syarat yang perlu terpenuhi untuk terjadinya suatu peristiwa. Hal ini membantu dalam menyusun kalimat yang jelas dan terstruktur.

9. Kata Penghubung Tak Bersyarat

Kata penghubung tak bersyarat adalah kata penghubung yang digunakan untuk menyambungkan dua kalimat atau lebih tanpa diikuti oleh syarat tertentu. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut: "Saya akan pergi ke pantai, kemudian saya akan berenang." Dalam contoh ini, kata "kemudian" digunakan untuk menyambungkan dua kalimat tanpa adanya syarat tambahan.

Beberapa kata-kata yang sering digunakan sebagai kata penghubung tak bersyarat adalah "walaupun", "meskipun", dan "biarpun". Contoh penggunaannya adalah: "Walaupun hujan, saya tetap pergi ke sekolah." Dalam kalimat ini, kata "walaupun" digunakan untuk menyambungkan dua klausa tanpa ada syarat tambahan.

Kata-kata tersebut menghubungkan antar klausa, kalimat, maupun paragraf dengan mengindikasikan hubungan sebab-akibat atau kontras antara dua ide atau informasi yang disampaikan dalam teks. Hal ini memudahkan pembaca untuk memahami hubungan antara setiap bagian dalam teks dan menjadikan tulisan lebih mudah dipahami.

10. Kata Penghubung Perbandingan

Kata penghubung perbandingan digunakan untuk membandingkan dua hal atau lebih dalam suatu kalimat. Contoh kata penghubung perbandingan antara lain "seperti", "layaknya", "sebagaimana", dan "sama seperti". Contoh kalimat penggunaannya adalah "Dia pintar seperti kakaknya" atau "Dia menyanyi layaknya seorang professional".

Fungsi kata penghubung perbandingan adalah untuk menghubungkan dua klausa atau kalimat yang membandingkan kedua hal tersebut. Dengan adanya kata penghubung perbandingan, pembaca dapat memahami perbandingan yang ingin disampaikan oleh penulis. Misalnya, dalam kalimat "Dia bekerja sebagaimana ayahnya", kata penghubung "sebagaimana" menghubungkan kedua klausa yang saling membandingkan pekerjaan dia dan ayahnya.

Dengan demikian, kata penghubung perbandingan memiliki peran penting dalam menyampaikan perbandingan antara dua hal atau lebih dalam suatu teks. Selain itu, kata penghubung perbandingan juga dapat digunakan untuk menghubungkan paragraf yang membandingkan suatu topik dengan topik lainnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang penggunaan dan fungsi kata penghubung perbandingan sangat penting dalam menulis teks yang jelas dan terstruktur.

11. Kata Penghubung Pembenaran

Kata penghubung pembenaran adalah kata-kata yang digunakan untuk menyatakan alasan atau justifikasi dari suatu peristiwa atau pernyataan. Fungsi dari kata penghubung pembenaran sendiri adalah untuk memberikan penjelasan atau alasan mengapa suatu peristiwa terjadi atau suatu pernyataan itu benar.

Contoh kalimat penghubung pembenaran adalah "kamu harus belajar dengan giat karena ujian sudah dekat". Dalam contoh kalimat tersebut, kata "karena" berperan sebagai kata penghubung pembenaran yang memberikan alasan mengapa seseorang harus belajar dengan giat.

Selain itu, terdapat juga kata penghubung pembenaran "biar" dan "biarpun" yang memiliki fungsi yang serupa dalam memberikan alasan atau justifikasi. Contoh kalimatnya dapat ditemukan dalam kalimat "Aku harus pulang cepat biar tidak terlambat" atau "Dia tetap bersyukur biarpun dalam kesulitan".

Dengan adanya kata penghubung pembenaran ini, kita dapat menyampaikan alasan atau justifikasi dari suatu peristiwa atau pernyataan dengan lebih jelas dan terstruktur.

12. Kata Penghubung Korelatif

Kata penghubung korelatif adalah kata yang menghubungkan dua kalimat atau klausa yang memiliki hubungan antara satu sama lain. Kata-kata penghubung korelatif ini memiliki pengaruh besar terhadap makna kalimat.

Contoh dari kata penghubung korelatif adalah "baik... maupun", "entah... atau", "sebab... oleh karena itu", "jika... maka", "tidak hanya... tetapi juga", dan lain sebagainya.

Sebagai contoh penggunaan kata penghubung korelatif dalam kalimat adalah "Dia tidak hanya pintar, tetapi juga rajin belajar," yang artinya adalah "Dia tidak hanya memiliki kecerdasan, tetapi juga memiliki kebiasaan yang baik dalam belajar."

Dengan adanya penggunaan kata penghubung korelatif ini, kalimat akan memiliki makna yang lebih kuat dan jelas dalam menghubungkan dua kalimat atau klausa yang memiliki hubungan antara satu sama lain.

13. Kata Penghubung Penegas

Kata penghubung penegas adalah kata yang digunakan untuk menegaskan hubungan antara dua kalimat atau frasa dalam sebuah tulisan. Fungsinya adalah untuk membuat hubungan antara kata-kata tersebut lebih jelas dan kuat.

Contoh penggunaan kata penghubung penegas antara lain adalah "bahkan", "malahan", "bahwa", "sebenarnya", dan sebagainya. Misalnya, dalam kalimat "Dia bahkan tidak datang ke pesta tersebut", kata "bahkan" digunakan untuk menegaskan bahwa dia benar-benar tidak datang.

Jenis-jenis kata penghubung penegas bisa dilihat dari makna atau fungsinya. Misalnya, kata "bahkan" digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu hal yang tidak terduga ternyata terjadi. Sementara itu, kata "malahan" digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu hal yang dianggap tidak mungkin ternyata terjadi.

Dengan menggunakan kata penghubung penegas, tulisan kita dapat menjadi lebih jelas, kuat, dan terarah. Jadi, sangat penting untuk memahami cara menggunakan dan jenis-jenis kata penghubung penegas dalam penulisan.

14. Kata Penghubung Pembatas

Kata Penghubung Pembatas adalah jenis kata penghubung yang digunakan untuk membatasi atau menghubungkan dua bagian kalimat. Fungsinya adalah untuk menyatakan keterbatasan atau batasan dalam suatu kejadian atau hal. Contoh penggunaannya adalah dalam kalimat "Aku hanya bisa datang pada hari Sabtu atau Minggu", di mana kata "atau" berfungsi sebagai kata penghubung pembatas yang membatasi pilihan hari yang dimaksud.

Dalam bahasa Indonesia, kata penghubung pembatas sering digunakan untuk menyatakan pilihan, alternatif, atau batasan dalam suatu hal. Contoh penggunaannya adalah dalam kalimat "Kamu bisa memilih buah apel, pir, atau anggur", di mana kata "atau" digunakan untuk memberikan pilihan buah yang dapat dipilih.

Kata penghubung pembatas juga digunakan untuk menetapkan batasan suatu kejadian atau hal. Misalnya, dalam kalimat "Makanan dan minuman dilarang di dalam ruangan", kata "dan" berfungsi sebagai kata penghubung pembatas yang menetapkan batasan tentang apa yang dilarang di dalam ruangan.

Dengan demikian, kata penghubung pembatas berperan penting dalam mengatur dan membatasi hubungan antara dua bagian kalimat, serta menyatakan batasan atau keterbatasan dalam suatu kejadian atau hal.

15. Kata Penghubung Penjelas

Kata penghubung adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan antara satu unsur kalimat dengan unsur lainnya. Ada beberapa macam kata penghubung, antara lain kata sambung, kata ganti, kata keterangan, dan sebagainya.

Cara mengidentifikasi kata penghubung penjelas dalam teks adalah dengan mencari kata-kata yang menghubungkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya atau antara satu unsur kalimat dengan unsur lainnya. Contoh kalimat dari bagian Background Information yang menunjukkan penggunaan kata penghubung penjelas adalah "ada beberapa macam kata penghubung, antara lain kata sambung, kata ganti, kata keterangan, dan sebagainya."

Pentingnya penggunaan kata penghubung penjelas dalam sebuah teks adalah untuk menjaga alur dan keterkaitan antara setiap unsur kalimat. Dengan adanya kata penghubung penjelas, pembaca dapat lebih mudah memahami hubungan antara kalimat-kalimat dan unsur-unsurnya dalam suatu teks.

Dengan demikian, penggunaan kata penghubung penjelas dapat membuat teks menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya