Nilai Trombosit Normal pada Anak, Ini yang Terjadi Jika Terlalu Tinggi atau Rendah

Memahami nilai trombosit normal pada anak merupakan salah satu hal penting yang perlu diketahui orang tua, karena hal ini akan memengaruhi kesehatan anak.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 31 Jan 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 11:00 WIB
Penyakit pada Anak
Ilustrasi ibu yang sedang merawat anaknya yang sakit. Credits: pexels.com by Gustavo Fring

Liputan6.com, Jakarta Orangtua perlu memahami nilai trombosit normal pada anak karena hal ini dapat menjadi indikasi penting untuk kondisi kesehatan anak. Trombosit merupakan jenis sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Apabila nilai trombosit anak terlalu tinggi atau rendah, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang perlu segera diidentifikasi dan diatasi.

Jika nilai trombosit anak terlalu tinggi (thrombocytosis), ini dapat menjadi tanda adanya infeksi, peradangan, atau gangguan jantung dan hati. Di sisi lain, apabila nilai trombosit terlalu rendah (thrombocytopenia), anak dapat mengalami risiko perdarahan yang lebih tinggi, bahkan ketika luka kecil sekalipun. Kondisi ini juga dapat menjadi gejala penyakit serius seperti leukemia atau infeksi menular.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami nilai trombosit normal pada anak dan segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat perubahan yang mencurigakan. Dengan pemahaman yang baik, orangtua dapat membantu memantau kesehatan anak lebih efektif. Lalu bagaimana cara mempertahankan nilai trombosit normal pada anak? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (31/1/2024).

Nilai Trombosit Normal pada Anak

Nilai trombosit normal pada anak seringkali berkisar antara 150.000 hingga 450.000 per mikroliter darah. Jumlah trombosit yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk memar dan pendarahan yang sulit dihentikan. Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi jumlah trombosit pada anak termasuk leukemia, infeksi, dan masalah sumsum tulang.

Gejala yang mungkin timbul akibat trombosit yang terlalu rendah adalah kulit pucat, mudah memar, dan perdarahan dari hidung atau gusi. Di sisi lain, trombosit yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah yang berlebihan. Gejala yang mungkin timbul akibat trombosit terlalu tinggi adalah nyeri dada, sesak napas, dan pembuluh darah yang tersumbat.

Pentingnya memahami nilai trombosit normal pada anak adalah untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi terkait dengan jumlah trombosit. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk memantau kesehatan anak dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan.

 

Apa yang Terjadi Bila Nilai Trombosit Anak Tinggi?

Penyebab Badan Anak Demam Mendadak
Ilustrasi anak demam/credit: Freepik.com

Trombosit adalah jenis sel darah yang berperan dalam proses pembekuan darah. Nilai trombosit normal pada anak biasanya berkisar antara 150.000 hingga 450.000 sel per mikroliter darah. Namun, ketika nilai trombosit anak terlalu tinggi, kondisi ini disebut dengan trombositosis.

Gejala trombositosis pada anak bisa meliputi mual, pusing, lemah, serta perdarahan atau memar yang mudah terjadi. Penyebab trombositosis pada anak dapat bervariasi, termasuk infeksi, peradangan, kondisi darah seperti anemia, atau bahkan kondisi genetik.

Jika trombositosis tidak ditangani dengan tepat, dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti pembekuan darah yang berlebihan, risiko stroke, atau kerusakan organ seperti hati atau ginjal. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengamati gejala trombositosis pada anak mereka.

Dengan pemantauan yang tepat dan perawatan yang sesuai, kondisi trombositosis pada anak dapat dikelola dengan baik sehingga mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika nilai trombosit anak terlalu tinggi.

Apa yang Terjadi Bila Nilai Trombosit Anak Rendah?

Dampak dari trombosit rendah pada anak bisa menyebabkan risiko pendarahan yang lebih tinggi, serta menimbulkan masalah kesehatan serius seperti anemia atau gangguan pembekuan darah. Untuk mengatasi kondisi ini, langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan meliputi pemberian transfusi darah, obat-obatan peningkat trombosit, atau penanganan terhadap penyebab utama trombositopenia.

Penting untuk segera mencari bantuan medis jika nilai trombosit anak terlalu rendah, sehingga dapat dilakukan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi trombosit rendah pada anak.

Tips Menjaga Nilai Trombosit Anak Tetap Normal

anak demam
Ilustrasi anak mengalami demam/copyright freepik.com/prostooleh

Nilai trombosit normal pada anak biasanya berkisar antara 150.000 hingga 450.000 per mikroliter darah. Penting bagi orangtua untuk menjaga nilai trombosit anak tetap normal dengan memberikan makanan bergizi, seperti sayuran berdaun hijau, ikan berlemak, makanan kaya zat besi, dan buah-buahan masam.

Ini akan membantu memastikan anak mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk produksi trombosit yang sehat. Selain itu, penting juga untuk memantau kondisi kesehatan anak secara berkala, dan segera konsultasi ke dokter jika ada gejala yang mengkhawatirkan.

Orangtua perlu memperhatikan gejala atau tanda-tanda penyakit yang dapat mempengaruhi nilai trombosit anak, seperti demam berdarah dan sepsis. Demam berdarah bisa mengakibatkan penurunan tajam nilai trombosit, sedangkan sepsis bisa menyebabkan peningkatan atau penurunan nilai trombosit yang signifikan.

Dengan memberikan makanan bergizi dan pemantauan kesehatan yang baik, orangtua dapat membantu menjaga nilai trombosit anak tetap normal dan mencegah penyakit-penyakit yang dapat memengaruhi nilai trombosit. Jadi, pastikan anak mendapatkan asupan makanan bergizi yang cukup dan segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala yang tidak biasa.

 

Makanan yang Dapat Mempertahankan Nilai Trombosit Normal

Ilustrasi bayam
Ilustrasi bayam. (Sumber: Pixabay)

Trombosit adalah jenis sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Pada anak-anak, nilai trombosit normal biasanya berkisar antara 150.000 hingga 450.000 per mikroliter darah. Jika nilai trombosit anak terlalu tinggi atau rendah, hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan. Untuk menjaga agar jumlah trombosit anak tetap dalam batas normal, pemberian makanan yang bergizi dan seimbang juga memiliki peran yang penting. Berikut adalah daftar makanan yang dapat membantu mempertahankan jumlah trombosit normal pada anak.

1. Bayam

Bayam adalah salah satu makanan yang kaya akan kandungan zat besi, folat, dan vitamin K. Kandungan ini menjadikan bayam sebagai makanan yang sangat baik untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam tubuh anak. Selain bayam, makanan lain yang juga dapat membantu menjaga nilai trombosit normal pada anak adalah buah delima, jeruk, kacang-kacangan, dan produk susu.

Meskipun bayam dan makanan lainnya mengandung asam folat yang dapat membantu dalam produksi sel darah merah, namun asupan asam folat yang terlalu tinggi juga dapat mempengaruhi kadar trombosit. Oleh karena itu, perlu diingat untuk tidak mengonsumsi asam folat dalam jumlah berlebihan.

Dengan mengonsumsi makanan bergizi seperti bayam dan makanan peningkat trombosit lainnya, serta tidak mengonsumsi asam folat dalam jumlah berlebihan, kita dapat membantu menjaga nilai trombosit normal pada anak. Ini penting karena nilai trombosit yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada anak.

2. Telur

Telur merupakan sumber yang kaya akan vitamin B12, yang merupakan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan darah, termasuk kadar trombosit darah. Vitamin B12 membantu dalam pembentukan sel darah merah dan memainkan peran vital dalam menjaga fungsi trombosit tetap normal.

Dengan mengonsumsi telur secara teratur, anak dapat memperoleh asupan vitamin B12 yang cukup untuk menjaga kadar trombosit darahnya tetap normal. Telur juga mengandung protein yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Selain telur, makanan lain yang kaya akan vitamin B12 termasuk daging, ikan, susu, dan produk susu seperti keju dan yogurt. Dengan memasukkan makanan-makanan ini dalam pola makan seimbang anak, maka anak akan mendapatkan asupan vitamin B12 yang cukup untuk menjaga kesehatan darahnya, termasuk kadar trombosit.

Dengan demikian, menjaga pola makan anak yang mengandung sumber vitamin B12 seperti telur dan makanan lainnya akan membantu menjaga kadar trombosit darah anak tetap normal dan mencegah terjadinya kondisi trombosit terlalu tinggi atau rendah.

3. Brokoli

Brokoli merupakan salah satu jenis sayuran yang kaya akan manfaat bagi kesehatan anak. Brokoli mengandung vitamin C yang tinggi, sehingga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dan melindungi mereka dari berbagai penyakit. Selain itu, brokoli juga mengandung zat besi yang penting untuk pembentukan sel darah merah, termasuk trombosit.

Vitamin C juga memiliki peran penting dalam penyerapan zat besi oleh tubuh anak. Tanpa cukup vitamin C, tubuh anak mungkin kesulitan dalam menyerap zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam darah anak, yang pada akhirnya dapat memicu masalah kesehatan seperti anemia.

Selain brokoli, beberapa makanan lain yang juga mengandung vitamin C tinggi adalah jeruk, stroberi, kiwi, dan paprika. Dengan memastikan asupan makanan yang mengandung vitamin C dan zat besi yang cukup, serta menjaga pola makan sehat, kita dapat membantu menjaga kadar trombosit anak tetap normal dan mendukung kesehatan mereka secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya