Masa Subur Setelah Haid, Ini Cara Menghitung dan Tandanya

Pengertian masa subur dan hal-hal yang penting untuk diketahui

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 07 Feb 2024, 17:15 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2024, 17:15 WIB
Kalender
Menghitung masa subur dengan kalender/copyright: pexels/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Masa subur merupakan fase penting dalam siklus menstruasi wanita, yang menjadi momen optimal untuk terjadinya kehamilan. Untuk memahami kapan masa subur dimulai, pengetahuan mengenai periode tersebut setelah menstruasi sangatlah penting. Masa subur setelah haid dimulai sekitar 12-14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Selama masa ini, sel telur matang dan ovarium melepaskannya melalui ovulasi, menciptakan kesempatan bagi sperma untuk membuahi sel telur.

Untuk menentukan kapan tepatnya masa subur setelah haid, wanita dapat mengandalkan dua metode utama. Pertama, dengan menghitung siklus menstruasi selama beberapa bulan terakhir. Dengan menggunakan rumus tertentu, seperti siklus terpendek dikurangi 18 dan siklus terpanjang dikurangi 11, wanita dapat memperkirakan rentang waktu masa subur mereka. Masa subur ini rata-rata berlangsung antara hari ke-9 hingga ke-19 setelah hari pertama menstruasi terakhir.

Selain metode penghitungan, tanda-tanda fisik dan hormon juga dapat membantu mengidentifikasi masa subur setelah haid. Memahami dan mengamati tanda-tanda ini secara cermat dapat membantu wanita mengoptimalkan peluang kehamilan atau mengatur rencana keluarga dengan lebih efektif. Dengan pengetahuan ini, wanita dapat lebih mendalam dalam memahami tubuh mereka dan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk merencanakan kehidupan reproduksi mereka.

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian masa subur dan hal-hal yang penting untuk diketahui, pada Rabu (7/2).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Masa Subur?

Cara Menghitung Masa Subur
Cara Menghitung Masa Subur

Masa subur pada wanita merujuk kepada periode waktu di dalam siklus menstruasi di mana kemungkinan terjadinya kehamilan menjadi lebih tinggi. Untuk memahami kapan masa subur dimulai, langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah mengetahui awal dari siklus menstruasi, yaitu pada hari pertama menstruasi atau haid.

Siklus menstruasi dimulai pada hari pertama haid, ketika dinding rahim meluruh dan darah keluar melalui vagina. Selama periode menstruasi, sel telur dalam ovarium akan mulai berkembang. Setelah sel telur matang, ovarium akan melepaskannya dalam proses yang disebut ovulasi. Ovulasi adalah saat paling optimal untuk pembuahan sel telur oleh sperma, yang jika berhasil dapat menghasilkan kehamilan.

Proses ovulasi biasanya terjadi sekitar 12–14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Namun, perlu diingat bahwa waktu ovulasi dapat bervariasi tergantung pada panjang siklus menstruasi masing-masing wanita. Jika siklus menstruasi relatif singkat, misalnya 22 hari, ovulasi dapat terjadi hanya beberapa hari setelah menstruasi selesai. Oleh karena itu, pemahaman tentang panjang siklus menstruasi sangat penting untuk mengestimasi kapan ovulasi akan dimulai.

Masa subur wanita biasanya dimulai sekitar lima hari sebelum ovulasi terjadi, dan berlangsung hingga hari ovulasi itu sendiri. Secara umum, wanita dengan siklus menstruasi teratur selama 28 hari dapat mengalami masa subur antara hari ke-10 dan ke-17 setelah hari pertama menstruasi terakhir. Meskipun demikian, untuk wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, perlu dilakukan pengamatan dan perhitungan lebih cermat untuk menentukan kapan masa subur mereka.

Penting untuk diingat bahwa pemahaman tentang masa subur bukan hanya relevan untuk pasangan yang sedang berusaha hamil, tetapi juga untuk menghindari kehamilan jika itu bukan niat. Oleh karena itu, pemantauan siklus menstruasi dan pengenalan tanda-tanda ovulasi dapat membantu wanita lebih baik mengelola rencana reproduksi mereka.


Cara Menghitung Masa Subur 

cara menghitung masa subur
cara menghitung masa subur (sumber: unsplash)

Cara menghitung masa subur wanita melibatkan pemahaman tentang siklus menstruasi individu dan memanfaatkan informasi tersebut untuk menentukan periode waktu yang paling optimal untuk kehamilan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang cara menghitung masa subur:

1. Pemahaman Siklus Menstruasi:

  • Pertama, penting untuk mencatat atau memantau siklus menstruasi selama setidaknya 8 bulan terakhir.
  • Catat durasi siklus menstruasi terpendek dan terpanjang yang dialami selama periode tersebut.

2. Menghitung Masa Subur:

  • Identifikasi hari pertama siklus menstruasi terpendek. Misalnya, jika siklus terpendek adalah 27 hari, kurangi 18 dari angka tersebut. Hasilnya adalah 9 hari. Ini menandakan awal dari masa subur.
  • Selanjutnya, identifikasi hari pertama siklus menstruasi terpanjang. Misalnya, jika siklus terpanjang adalah 30 hari, kurangi 11 dari angka tersebut. Hasilnya adalah 19 hari. Ini menandakan akhir dari masa subur.
  • Oleh karena itu, masa subur wanita dalam contoh ini adalah dari hari ke-9 hingga ke-19 dalam siklus menstruasi.

3. Penerapan Rumus:

  • Dengan rumus ini, wanita dapat menghitung kisaran waktu masa subur mereka.
  • Misalnya, dengan siklus menstruasi yang berbeda, seorang wanita dapat mengaplikasikan rumus tersebut untuk mengidentifikasi kapan masa subur terjadi dan mengoptimalkan peluang kehamilan.

4. Menggunakan Aplikasi Cek Kesuburan:

  • Jika sulit untuk secara manual menghitung masa subur, wanita dapat memanfaatkan aplikasi cek kesuburan.
  • Aplikasi ini dapat membantu memprediksi kapan ovulasi terjadi berdasarkan data siklus menstruasi sebelumnya dan memberikan pemberitahuan saat masa subur dimulai.

Mengenali dan memahami siklus menstruasi secara lebih mendalam membantu wanita menentukan periode subur dengan lebih akurat. Namun, perlu diingat bahwa rumus ini memberikan perkiraan dan tidak selalu akurat untuk setiap individu. Jika membutuhkan informasi yang lebih spesifik atau jika ada masalah kesuburan, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan atau ahli ginekologi untuk bimbingan yang lebih rinci.


Jadi Masa Subur Setelah Haid Adalah ...

Masa subur setelah haid merupakan periode di dalam siklus menstruasi wanita di mana kemungkinan terjadinya kehamilan meningkat. Untuk memahami lebih rinci, mari kita tinjau langkah-langkah dan peristiwa yang terjadi dalam siklus menstruasi.

1. Awal Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi dimulai pada hari pertama haid atau menstruasi.

Pada awal siklus ini, dinding rahim meluruh, dan darah bersamaan dengan jaringan rahim dikeluarkan melalui vagina.

2. Berkembangnya Sel Telur

Selama periode menstruasi, sel telur di dalam ovarium mulai berkembang.

Proses Ovulasi:

  • Setelah sel telur matang, ovarium akan melepaskannya dalam proses yang disebut ovulasi.
  • Ovulasi umumnya terjadi sekitar 12–14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya.
  • Ovulasi adalah titik puncak dalam siklus menstruasi di mana sel telur yang matang siap untuk dibuahi oleh sperma.

3. Masa Subur

Masa subur dimulai sekitar lima hari sebelum ovulasi dan berlangsung hingga hari ovulasi itu sendiri.

Pada periode ini, kemungkinan pembuahan sel telur oleh sperma menjadi tinggi.

Spermatozoa dapat bertahan hidup dalam tubuh wanita selama beberapa hari, sehingga hubungan seksual yang terjadi selama masa subur dan segera sebelum ovulasi dapat mengakibatkan kehamilan.

4. Durasi Masa Subur

Masa subur berlangsung sekitar 12–16 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya.

Wanita dengan siklus menstruasi teratur selama 28 hari dapat mengalami masa subur antara hari ke-10 dan ke-17 setelah hari pertama menstruasi terakhir.

5. Pentingnya Mengetahui Siklus Menstruasi

Waktu ovulasi dan masa subur dapat bervariasi tergantung pada panjang siklus menstruasi masing-masing wanita.

Mengetahui dan memahami siklus menstruasi adalah kunci untuk mengidentifikasi kapan masa subur terjadi.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun masa subur menunjukkan periode terbaik untuk pembuahan, tidak selalu menjamin keberhasilan kehamilan. Beberapa faktor lain, termasuk kondisi kesehatan dan fertilitas pasangan, juga dapat memengaruhi kemungkinan kehamilan. Jika ingin mengoptimalkan peluang hamil atau menghindari kehamilan, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan atau ahli reproduksi.


Tanda-tanda Masa Subur

Masa subur wanita dapat diidentifikasi melalui berbagai tanda dan gejala yang muncul dalam tubuh selama siklus menstruasi. Memahami dan mengamati tanda-tanda ini dapat membantu wanita mengetahui kapan ovulasi terjadi dan kapan kemungkinan terbesar untuk hamil. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tentang tanda-tanda masa subur wanita:

1. Meningkatnya Suhu Basal Tubuh

  • Suhu basal tubuh mengacu pada suhu tubuh saat bangun tidur di pagi hari sebelum melakukan aktivitas apa pun.
  • Selama masa subur, suhu basal tubuh cenderung sedikit meningkat, biasanya sekitar 0,5 hingga 1 derajat Fahrenheit.
  • Pengukuran suhu basal tubuh secara teratur dengan termometer basal dapat membantu wanita mengidentifikasi perubahan suhu yang terjadi selama siklus menstruasi.

2. Nyeri Ovulasi

  • Beberapa wanita dapat mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul atau perut bagian bawah selama ovulasi.
  • Nyeri ini dapat bervariasi dari ringan hingga sedang dan biasanya bersifat singkat, meskipun dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah ovulasi.

3. Perubahan pada Air Liur

  • Dipercaya bahwa kadar hormon estrogen yang tinggi selama masa subur dapat menyebabkan perubahan dalam saliva atau air liur wanita.
  • Beberapa wanita melaporkan bahwa saliva mereka menjadi lebih kental atau memiliki tekstur yang berbeda selama masa subur.

4. Perubahan pada Cairan Serviks

  • Cairan serviks merupakan sekresi yang diproduksi oleh kelenjar di leher rahim.
  • Selama masa subur, cairan serviks cenderung menjadi lebih bening, licin, dan elastis, mirip dengan konsistensi putih telur mentah.
  • Cairan ini membantu sperma bergerak lebih mudah melalui leher rahim untuk mencapai sel telur.

5. Perasaan Bergairah

  • Beberapa wanita melaporkan bahwa mereka merasa lebih bergairah secara seksual selama masa subur.
  • Perubahan hormon selama ovulasi dapat meningkatkan libido atau dorongan seksual.

Penting untuk diingat bahwa setiap wanita mungkin mengalami tanda-tanda masa subur dengan cara yang berbeda, dan tidak semua tanda-tanda ini mungkin terjadi pada setiap siklus. Mengamati perubahan dalam tubuh dan siklus menstruasi secara keseluruhan dapat membantu wanita mengenali pola-pola unik dalam tubuh mereka sendiri dan menentukan periode masa subur dengan lebih akurat. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan tentang kesuburan atau siklus menstruasi, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau dokter ginekologi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya