Liputan6.com, Jakarta Malam Nisfu Syaban adalah salah satu momen istimewa dalam kalender Hijriah yang jatuh pada hari ke-15 bulan Syaban. Pada malam yang mulia ini, umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan sejumlah ibadah, termasuk shalat sunnah Nisfu Syaban. Namun, berapa rakaat sholat Nisfu Syaban?
Keutamaan dan keberkahan Nisfu Syaban sebagai malam penutupan catatan amalan, membuat umat Islam berupaya untuk memperbanyak amal ibadah sebagai wujud syukur dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Berapa rakaat sholat Nisfu Syaban dan tata cara melakukannya menjadi pengetahuan yang sebaiknya diketahui setiap muslim.
Malam Nisfu Syaban menjadi momen merenungkan perjalanan hidup bagi umat Muslim, memperbaiki kesalahan, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang berapa rakaat sholat Nisfu Syaban dan tata cara melakukannya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/2/2024).
Advertisement
Jumlah Rakaat Shalat Nisfu Syaban
Berapa rakaat sholat Nisfu Syaban menjadi informasi yang banyak dicari menjelang hari ke-15 bulan Syaban. Ibadah ini dilaksanakan setelah shalat Maghrib dan dilanjutkan dengen menjalankan shalat Isya.
Shalat Nisfu Syaban terdiri dari dua rakaat, sesuai dengan tata cara ibadah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan demikian, shalat Nisfu Syaban menjadi pelengkap dari ibadah malam dan menjadi kesempatan kepada umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah dan memperoleh keberkahan serta ampunan dari-Nya.
Melalui shalat Nisfu Syaban, umat Islam diingatkan akan pentingnya memperbanyak amal kebaikan dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dengan kesadaran akan keutamaan malam Nisfu Syaban dan pelaksanaan shalat sunnah ini, umat Islam berharap mendapatkan ridha dan rahmat Allah SWT serta mendapatkan keberkahan dalam hidup mereka.
Advertisement
Tata Cara Shalat Nisfu Syaban
1. Membaca Niat Sholat Nisfu Syaban
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya: Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allah Maha Besar.
2. Takbiratul Ihram.
3. Disunahkan membaca doa Iftitah.
4. Membaca Surat Al-Fatihah.
5. Membaca surat pendek, lebih diutamakan membaca Surat Al-Kafirun.
6. Rukuk dengan membaca doa rukuk.
7. I'tidal dengan membaca doa Itidal.
8. Sujud dengan membaca doa sujud.
9. Duduk di antara dua sujud, dengan membaca bacaan doanya.
10. Sujud kedua.
11. Berdiri menunaikan rakaat kedua.
12. Membaca Al-Fatihah.
13. Membaca surat pendek, diutamakan Surat Al Ikhlas.
14. Rukuk dengan membaca doa rukuk.
15. I'tidal dengan membaca doa Itidal.
16. Sujud dengan membaca doa sujud.
17. Duduk di antara dua sujud, dengan membaca bacaan doanya.
18. Sujud kedua.
19. Duduk tahiyat akhir.
20. Mengucap salam.
Bacaan Doa Nisfu Syaban
Setelah menunaikan shalat Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali. Pada pembacaan Surah Yasin pertama, niat difokuskan untuk memohon umur panjang yang bermakna, yaitu umur yang hanya dihabiskan dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Pembacaan kedua Surah Yasin diarahkan untuk memohon rezeki yang halal dan berkah, yang akan menjadi bekal untuk terus beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan pada pembacaan ketiga Surah Yasin, niat difokuskan untuk memohon keteguhan iman dari Allah SWT.
Setelah membaca Surah Yasin, rangkaian shalat Nisfu Syaban ditutup dengan membaca doa malan Nisfu Syaban. Ada dua variasi yang dapat dipilih, berikut diantaranya.
Doa Nisfu Syaban Pendek
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللهُمَّ إِنِّيْ اللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَ اْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة
Allaahumma innaka 'afuwwung- kariimung-tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama, dunia serta akhirat.
Doa Nisfu Syaban Panjang
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in'am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma'manal kha'ifin.
Allahumma in kunta katabtani 'indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullahumma fî ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni 'indaka sa'idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitabikal munzal 'ala lisani nabiyyikal mursal, "yamhullahu ma yasya'u wa yutsbitu, wa 'indahu ummul kitab" wa shallallahu 'ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamin.
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauhulmahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata--sementara perkataan-Mu adalah benar--di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.
Di sisi-Nya Lauhulmahfuzh.' Semoga Allah memberikan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
Advertisement