Kata Pronomina Dikenal Sebagai Kata Ganti, Simak Jenis dan Contohnya

Kata pronomina dapat memperkaya kosakata, serta membuat kalimat yang lebih padat dan efektif. 

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 07 Mar 2024, 08:40 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 08:40 WIB
Ilustrasi pronomina
Ilustrasi pronomina. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kata pronomina atau yang juga dikenal sebagai kata ganti, adalah bagian penting dalam bahasa Indonesia. Dalam penggunaannya, pronomina digunakan untuk mengganti serta menunjukkan orang atau benda yang menjadi subjek dalam suatu kalimat. Berbagai contoh pronomina yang sering kita dengar dan gunakan sehari-hari antara lain adalah aku, engkau, dia, kami dan mereka.

Pronomina digunakan untuk menghindari pengulangan kata-kata dalam suatu kalimat, sehingga kalimat terasa lebih ringkas dan mudah dipahami. Misalnya, daripada mengulang-ulang kata "ibu", kita dapat menggunakan pronomina "dia" saat mengisyaratkan ibu dalam kalimat. Dalam hal ini, penggunaan kata pronomina menjadi sangat penting dalam berkomunikasi, untuk menjaga kelancaran dan kepadatan kata dalam sebuah kalimat.

Ada beberapa jenis kata pronomina yang perlu dipahami. Pertama, pronomina personal yang mencakup kata ganti orang, seperti aku, kamu, dia dan mereka. Kemudian, ada pronomina posesif yang menunjukkan kepemilikan, seperti milikku, milikmu dan miliknya. Pronomina juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis lainnya, seperti pronomina demonstratif dan pronomina relatif yang mencakup kekerabatan atau kedekatan seseorang dengan objek.

Semua jenis pronomina memiliki peran dan fungsi yang penting dalam mempermudah komunikasi sehari-hari. Berikut jenis dan contoh kata pronomina yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/3/2024). 

Pronomina dan Ciri-Cirinya

Ilustrasi membaca buku
Ilustrasi membaca buku. Credit: freepik.com

 Pronomina merupakan kategori kata yang memiliki fungsi untuk menggantikan kata benda, orang, atau tempat dalam suatu kalimat. Jenis kata ini berperan sebagai pengganti nomina atau frasa nomina dalam bahasa. Contoh pronomina melibatkan kata-kata seperti "saya," "kapan," "-nya" dan "ini." Menurut definisi dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), pronomina adalah kata yang digunakan untuk menggantikan orang atau benda dalam konteks kalimat.

Peran pronomina atau kata ganti ini dianggap sebagai bagian penting dalam suatu kalimat. Fungsi utama dari pronomina adalah untuk menghindari pengulangan kata yang tidak perlu dalam satu kalimat. Pengulangan kata yang berlebihan dapat mengakibatkan kalimat menjadi kurang efektif dan kurang menarik. Berikut adalah beberapa ciri-cirinya:

1. Kata pronomina berperan sebagai subjek memiliki posisi yang berada di awal kalimat. Contohnya adalah "Aku pergi ke sekolah" dan "Dia sedang makan".

2. Kata pronomina yang berperan sebagai objek memiliki posisi yang biasanya berada setelah kata kerja dalam kalimat.

3. Pada posisi yang fleksibel, pronomina dapat ditempatkan di berbagai posisi dalam kalimat tanpa mengubah makna dari kalimat tersebut. Misalnya, dalam kalimat "Dia sedang membaca buku di perpustakaan", kata ganti "dia" dapat ditempatkan di awal kalimat menjadi "Dia sedang membaca buku di perpustakaan"

4. Salah satu keunikan dari pronomina persona adalah kemampuannya untuk berubah, sesuai dengan konteks kalimat. Misalnya, kata "aku" digunakan ketika seseorang berbicara tentang dirinya sendiri, sedangkan kata "engkau" digunakan ketika seseorang berbicara kepada lawan bicaranya.

5. Menunjukkan keterkaitan dengan pelaku atau penerima dalam suatu kalimat. Misalnya, penggunaan kata aku mengindikasikan bahwa pembicara adalah pelaku dari suatu perbuatan. Kata engkau menunjukkan bahwa lawan bicara adalah penerima dari perbuatan tersebut. Sedangkan kata dia mengindikasikan pelaku, atau penerima yang sedang dibicarakan.

 

Jenis Pronomina dan Contohnya

Ilustrasi membaca, buku
Ilustrasi membaca, buku. (Photo Copyright by Freepik)

Pronomina Persona

Pronomina persona, atau lebih dikenal sebagai kata ganti orang, merupakan kategori kata yang memiliki peran penting dalam pembentukan kalimat. Fungsinya adalah menggantikan nama atau panggilan seseorang, memastikan kejelasan dan keterbacaan dalam komunikasi. Terdapat dua jenis pronomina persona yaitu tunggal, digunakan untuk merujuk pada individu dan jamak, digunakan untuk merujuk pada lebih dari satu orang. Pronomina persona tunggal mencakup variasi seperti "saya" dan "aku" (pertama), "kamu," "engkau," dan "anda" (kedua), serta "dia" dan "beliau" (ketiga). Penggunaan pronomina ini tampak dalam kalimat-kalimat sehari-hari, seperti "Saya akan pergi esok hari" atau "Dia adalah kakak saya."

Pronomina Posesiva

Pronomina posesiva, atau kata ganti kepemilikan, berfungsi untuk menyatakan kepemilikan atau kepunyaan seseorang. Contoh imbuhan pronomina posesiva melibatkan kata-kata seperti "ku," "mu," dan "nya." Dengan kata-kata ini, kalimat-kalimat seperti "Rumahku berada di atas bukit" atau "Ayahnya baru saja meninggal dunia karena Covid-19" dapat dikonstruksi dengan elegan.

Pronomina Interogativa

Pronomina interogativa, atau kata ganti penanya, memiliki peran khusus dalam menanyakan informasi mengenai benda, waktu, tempat, keadaan, atau jumlah. Kata-kata seperti "apa," "bagaimana," "kapan," "mengapa," "siapa," dan "di mana" digunakan untuk merangsang pertanyaan dalam kalimat. Misalnya, "Apa saja yang kamu lakukan sejak pagi tadi?" atau "Di mana aku bisa mendapatkan durian semanis ini?"

Pronomina Demonstrativa

Pronomina demonstrativa berfungsi untuk menunjuk suatu benda, lokasi, atau tempat dalam kalimat. Kata-kata seperti "ini," "itu," "sana," "sini," "begini," dan "begitu" memberikan kejelasan dalam menentukan objek yang dibicarakan. Contoh penggunaannya termasuk kalimat-kalimat seperti "Dokumen ini harus segera diserahkan kepada bos siang hari ini" atau "Di sana adalah tempat wisata paling hits saat ini."

Pronomina Relativa

Pronomina relativa, atau kata ganti penghubung, memiliki fungsi mirip dengan konjungsi. Kata-kata seperti "yang" dan "adalah" digunakan untuk menghubungkan klausa-klausa dalam kalimat. Contohnya, "Tidak ada yang tahu kapan hujan akan berhenti" atau "Dia adalah sepupu ku."

Pronomina Indefinit

Pronomina indefinit, atau kata ganti taktentu, merujuk pada orang atau benda yang belum jelas. Kata-kata seperti "seseorang," "para," "sesuatu," dan "masing-masing" memberikan kepastian dalam kalimat. Contoh kalimat yang menggunakan pronomina indefinit mencakup "Para penonton mulai rusuh sejak dimulainya babak pertama" atau "Seseorang pasti sudah mengambil bungaku."

Fungsi Kata Ganti Orang

Gaya Komunikasi dan Pembawaan Diri
Ilustrasi Bekerja di Kantor Credit: pexels.com/Jopwell

Penggunaan kata ganti orang tidak hanya sekadar penyederhanaan struktur kalimat, tetapi juga melibatkan beberapa fungsi penting yang berkontribusi pada keefektifan dan kelancaran komunikasi. Berikut adalah sejumlah fungsi utama yang melekat pada penggunaan kata ganti orang:

  1. Kata ganti orang berfungsi sebagai pengganti nama atau kata benda tertentu, mengeliminasi kebutuhan untuk mengulanginya berkali-kali dalam suatu teks atau percakapan. Dengan demikian, kalimat menjadi lebih padat dan mudah dicerna.
  2. Penggunaan kata ganti orang secara signifikan meningkatkan kelancaran pembicaraan, terutama dalam konteks komunikasi informal. Tanpa kata ganti, percakapan dapat terasa canggung dan berlebihan.
  3. Kata pronomina membantu mengenali dan mengidentifikasi orang atau objek dalam suatu konteks, tanpa harus menyebutkan nama atau kata benda secara spesifik. Ini memudahkan pendengar atau pembaca, untuk memahami pesan yang ingin disampaikan.
  4. Dengan memanfaatkan berbagai jenis kata ganti, penutur bahasa dapat menciptakan variasi dalam struktur kalimat, menjauhkan pembicaraan atau tulisan dari kejenuhan penggunaan kata-kata tertentu secara berulang.
  5. Penggunaan kata ganti membantu menjaga kelancaran bahasa, terutama dalam situasi komunikasi yang dinamis atau dalam penulisan yang memerlukan aliran pikiran tanpa gangguan.
  6. Kata ganti membantu menghindari kebingungan atau ketidakjelasan dalam komunikasi. Dengan memilih kata ganti yang tepat, penyampaian informasi menjadi lebih tajam dan efektif.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya