Liputan6.com, Jakarta Kehamilan adalah salah satu tahapan hidup yang istimewa bagi seorang wanita. Namun, tidak semua wanita memiliki pengetahuan yang cukup tentang tanda-tanda kehamilan atau ciri-ciri yang perlu dikenali. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui ciri orang hamil yang dapat membantu mengidentifikasi kondisi kehamilan.
Baca Juga
Advertisement
Pertama, salah satu ciri yang paling umum dari kehamilan adalah adanya keterlambatan menstruasi. Jika menstruasi biasanya terjadwal secara rutin, maka keterlambatan menstruasi menjadi tanda pertama adanya kehamilan. Namun, perlu diingat bahwa keterlambatan menstruasi juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti stres atau masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kehamilan.
Selain itu, mual atau muntah juga dapat menjadi ciri orang hamil. Terutama pada trimester pertama kehamilan, mual dan muntah seringkali terjadi di pagi hari, meskipun tidak terbatas pada waktu tersebut saja. Sensasi tidak nyaman ini disebabkan oleh perubahan hormonal dalam tubuh. Namun, beberapa wanita mungkin tidak mengalami gejala ini sama sekali, jadi tidak semua wanita hamil merasakan mual atau muntah.
Ciri lainnya adalah perubahan pada payudara. Beberapa wanita yang sedang hamil mengalami pertumbuhan atau perubahan warna pada puting payudara. Selain itu, payudara juga bisa terasa lebih sensitif atau nyeri. Ini terjadi karena peningkatan aliran darah dan persiapan tubuh untuk menyusui. Namun, perubahan pada payudara juga dapat terjadi akibat perubahan hormon atau faktor lain, jadi tidak selalu menjamin kehamilan.
Demikianlah beberapa ciri orang hamil yang perlu dikenali. Meskipun ciri-ciri tersebut dapat menjadi petunjuk awal kehamilan, tetapi untuk memastikannya, dianjurkan untuk melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter. Selalu penting untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat dan mengikuti proses kehamilan dengan baik.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/3/2024) tentang ciri orang hamil.
1. Terlambat Datang Bulan
Terlambat datang bulan atau amenore adalah salah satu ciri utama yang menandakan seseorang sedang hamil. Biasanya, seorang wanita yang mempunyai siklus menstruasi teratur akan mengalami keterlambatan datang bulan sebagai pertanda awal kehamilan.
Terjadinya terlambat datang bulan selama lebih dari satu minggu adalah indikasi yang kuat bahwa seseorang sedang hamil. Perubahan hormon tubuh, khususnya hormon hCG (human chorionic gonadotropin), yang diproduksi oleh plasenta pada tahap awal kehamilan, adalah penyebab utama keterlambatan ini.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat mengalami gejala-gejala ini dengan intensitas yang berbeda. Jika memiliki kecurigaan bahwa kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang hamil, penting untuk melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan hasil yang akurat.
2. Cepat Lelah
Cepat lelah merupakan salah satu ciri orang hamil yang perlu dikenali. Kondisi ini biasanya terjadi akibat perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan serta pertumbuhan janin yang mempengaruhi tubuh.
Selama masa kehamilan, tubuh wanita mengalami perubahan besar meliputi peningkatan volume darah, beban kerja organ-organ penting seperti jantung dan paru-paru, serta perubahan hormonal yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Selain itu, pertumbuhan janin juga membutuhkan energi yang cukup banyak di dalam tubuh ibu hamil.
Akibat perubahan ini, sebagian wanita hamil sering kali merasa lebih cepat lelah dibandingkan dengan kondisi sebelum kehamilan. Mereka merasa mudah kelelahan bahkan setelah melakukan aktivitas fisik yang tidak terlalu berat. Selain itu, cepat lelah juga bisa disebabkan oleh perubahan pola tidur yang diakibatkan oleh perubahan hormonal dan ukuran perut yang semakin membesar.
Mengatasi cepat lelah saat hamil, ibu hamil perlu memperhatikan pola tidur yang cukup, mengatur aktivitas fisik yang tidak terlalu berat, dan menjaga kebutuhan nutrisi yang sesuai dengan kehamilan. Jika cepat lelah berlebihan dan dirasakan mengganggu kegiatan sehari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat agar bisa menjalani kehamilan secara sehat.
3. Sering Mual dan Muntah
Selama kehamilan, sering kali seorang wanita akan mengalami kondisi yang dikenal sebagai mual dan muntah kehamilan, atau dalam bahasa medisnya yang disebut sebagai morning sickness. Pada umumnya, mual dan muntah kehamilan akan terjadi selama trimester pertama kehamilan, yakni sekitar enam hingga dua belas minggu pertama. Akan tetapi, pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa berlanjut hingga trimester kedua kehamilan.
Mual dan muntah kehamilan ini sering kali tak dapat dihindari, terutama pada pagi hari. Namun, ada juga beberapa wanita yang mengalami kondisi ini sepanjang hari tanpa adanya pola tertentu. Meski disebut sebagai morning sickness, kondisi ini pada kenyataannya tidak hanya terjadi di pagi hari.
Penyebab mual dan muntah kehamilan masih belum sepenuhnya dipahami. Beberapa ahli meyakini bahwa perubahan hormonal, khususnya hormon kehamilan yang dikenal sebagai human chorionic gonadotropin (hCG), berperan dalam timbulnya kondisi ini.
Walaupun mual dan muntah kehamilan dapat memberikan ketidaknyamanan dan gangguan dalam aktivitas sehari-hari, kondisi ini umumnya dianggap normal dan tidak berbahaya baik bagi ibu maupun bayi yang dikandung. Namun, jika mual dan muntah berlebihan sehingga mengganggu asupan makan dan minum, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Advertisement
4. Perubahan Suasana Hati
Perubahan Suasana Hati adalah salah satu ciri orang hamil yang umum dialami. Hormon dalam tubuh yang berubah selama kehamilan dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi ibu hamil.
Banyak wanita hamil mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan ekstrem. Beberapa mungkin merasa lebih sensitif, mudah marah, atau mudah menangis tanpa alasan yang jelas. Gangguan suasana hati ini bisa berlangsung beberapa saat atau bahkan beberapa jam dalam sehari.
Perubahan suasana hati ini terjadi karena perubahan hormonal dalam tubuh. Hormon kehamilan seperti hormon progesteron dan estrogen dapat mempengaruhi produksi neurotransmiter yang bertanggung jawab terhadap suasana hati, seperti serotonin. Menurunnya kadar serotonin ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan emosi yang tidak stabil.
Selain perubahan hormonal, perubahan fisik dan psikologis yang dialami selama kehamilan juga dapat berperan dalam perubahan suasana hati. Rasa khawatir, kelelahan, perubahan pola tidur, atau perubahan bentuk tubuh juga dapat mempengaruhi suasana hati wanita hamil.
Penting bagi pasangan dan keluarga untuk memahami dan mendukung wanita hamil dalam menghadapi perubahan suasana hati ini. Memberikan dukungan emosional dan memahami bahwa suasana hati yang berbeda adalah normal selama kehamilan dapat membantu ibu hamil menghadapi perubahan ini dengan lebih baik.
5. Sembelit
Sembelit kerap kali menjadi salah satu ciri orang hamil. Hal ini dikarenakan perubahan hormon progesteron yang dapat mengganggu proses pencernaan. Pada umumnya, progesteron bertanggung jawab dalam memperlambat gerakan usus agar lebih banyak nutrisi yang diserap oleh tubuh, termasuk janin yang tumbuh. Akan tetapi, efek sampingnya adalah penurunan kontraksi otot pada saluran pencernaan, sehingga menyebabkan sembelit.
Selama kehamilan, organ-organ di dalam perut mengalami pemindahan dan pergeseran yang dapat memperlambat proses pencernaan secara alami. Selain itu, peningkatan tekanan oleh rahim yang membesar juga mempengaruhi pembuluh darah dan organ sekitarnya. Akibatnya, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna makanan dan mengeluarkan limbah melalui usus.
Untuk mengatasi sembelit saat hamil, beberapa langkah dapat dilakukan seperti menjaga asupan serat yang cukup, minum air putih yang cukup, bergerak aktif dengan berjalan kaki atau berolahraga ringan, serta menghindari makanan yang mengandung banyak lemak atau gula. Jika sembelit masih berlanjut atau menjadi semakin parah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
6. Ngidam
Ngidam adalah salah satu ciri unik yang sering terjadi pada sebagian wanita yang sedang hamil. Ngidam berasal dari bahasa Jawa yang berarti keinginan yang kuat atau merindukan sesuatu dengan tiba-tiba. Banyak orang beranggapan bahwa ngidam hanya mitos belaka, tetapi sebenarnya ada sebagian wanita hamil yang benar-benar mengalami keinginan yang ekstrem terhadap makanan atau benda-benda tertentu.
Ngidam sering kali muncul di trimester kedua atau ketiga kehamilan, dan biasanya terjadi pada malam hari. Wanita hamil dapat merasakan rasa ingin makan yang sangat kuat dan khusus pada makanan tertentu. Misalnya, mereka dapat mendadak menginginkan makanan yang sebelumnya tidak pernah mereka sukai atau sebaliknya, kehilangan selera pada makanan yang biasanya disenangi.
Ngidam juga dapat berhubungan dengan benda-benda yang aneh atau tidak biasa. Beberapa wanita hamil bahkan dapat merasakan keinginan mengonsumsi benda non-edible seperti tanah, es batu, atau sabun. Hal ini dikenal dengan kondisi Pica, yang dapat mempengaruhi kebutuhan gizi dan kesehatan ibu hamil.
Hal penting yang perlu diketahui adalah ngidam adalah hal yang normal dan umum terjadi selama kehamilan. Namun, meskipun demikian, penting bagi wanita hamil untuk tetap memperhatikan asupan gizi yang seimbang dan tidak mengonsumsi benda-benda yang dapat membahayakan kesehatan. Jika ngidam yang dirasakan sangat mengganggu atau tidak dapat dikendalikan, sebaiknya berkonsultasilah dengan tenaga medis untuk mendapatkan bantuan yang tepat.
7. Perut Membesar
Salah satu ciri utama seseorang yang sedang hamil adalah perut yang membesar. Perubahan tersebut dapat terlihat jelas pada trimester kedua kehamilan. Perut yang semakin membesar adalah hasil dari pertumbuhan janin yang ada di dalam rahim.
Perut yang membesar saat hamil terjadi karena adanya peningkatan ukuran dan volume rahim. Rahim yang semula berukuran kecil akan mulai membesar seiring dengan pertumbuhan janin di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, perut akan semakin terlihat buncit dan memanjang ke bagian depan tubuh.
8. Perubahan pada Payudara
Perubahan pada payudara adalah salah satu ciri yang jelas terlihat pada seorang wanita yang sedang hamil. Pada awal kehamilan, tubuh akan mengalami perubahan hormonal yang signifikan, termasuk pada area payudara.
Pertama-tama, ukuran payudara akan membesar. Ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah yang mengisi kelenjar susu. Selain itu, puting susu juga akan mengalami perubahan. Biasanya, puting susu akan menjadi lebih besar atau lebih gelap, dan areola (lingkaran kulit di sekitar puting) juga dapat menggelap.
Selain ukuran dan warna, rasa sakit atau ketidaknyamanan pada payudara juga sering dirasakan oleh wanita hamil. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah dan perubahan hormon. Beberapa wanita juga mengalami perubahan pada tekstur payudara, seperti munculnya urat-urat halus yang lebih terlihat.
9. Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil
Peningkatan frekuensi buang air kecil adalah salah satu ciri orang hamil. Saat hamil, tubuh mengalami perubahan hormon yang dapat menyebabkan peningkatan produksi urine. Selain itu, pertumbuhan janin juga menekan kandung kemih, sehingga kapasitasnya berkurang dan frekuensi buang air kecil meningkat.
Fenomena ini seringkali mulai terjadi pada trimester pertama kehamilan dan dapat berlanjut sepanjang kehamilan. Wanita hamil sering merasa perlu buang air kecil lebih sering, kadang-kadang bahkan setiap beberapa menit. Ini bisa menjadi tantangan bagi banyak wanita saat mereka harus sering bolak-balik ke kamar mandi.
Selain itu, adanya peningkatan frekuensi buang air kecil juga berperan sebagai mekanisme tubuh untuk menghilangkan kelebihan air dan sisa metabolisme, yang juga turut membantu menjaga kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya agar tidak mengalami dehidrasi.
Dalam kesimpulannya, peningkatan frekuensi buang air kecil merupakan salah satu ciri yang perlu dikenali pada wanita hamil. Meskipun bisa melelahkan, fenomena ini normal dan merupakan respons tubuh terhadap perubahan hormon dan pertumbuhan janin.
10. Perdarahan Implantasi
Perdarahan implantasi adalah salah satu ciri orang hamil yang perlu dikenali. Proses implantasi terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke dinding rahim, yang biasanya terjadi sekitar satu hingga dua minggu setelah pembuahan.
Perdarahan implantasi umumnya terjadi sebelum periode menstruasi yang diharapkan. Ketika sel telur menempel ke dinding rahim, bisa terjadi pendarahan ringan yang disebut perdarahan implantasi. Pendarahan ini dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Yang membedakan perdarahan implantasi dengan menstruasi adalah ciri perdarahan yang ringan dan berwarna cokelat atau merah muda. Pendarahan menstruasi biasanya lebih berat dan berwarna merah yang cerah. Selain itu, perdarahan implantasi juga biasanya disertai dengan nyeri perut yang seperti nyeri haid yang ringan.
Untuk memastikan apakah seseorang mengalami perdarahan implantasi atau menstruasi, penting untuk memperhatikan tanggal dan lama pendarahan. Jika terjadi perdarahan yang tidak biasa sebelum periode menstruasi yang seharusnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Advertisement
11. Kram Perut
Salah satu ciri orang hamil yang perlu dikenali adalah kram perut. Kram perut pada wanita hamil dapat terjadi pada berbagai tahap kehamilan dan bisa berbeda intensitasnya. Kram perut umumnya terjadi akibat pertumbuhan janin dan perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh ibu hamil.
Pada tahap awal kehamilan, kram perut biasanya terjadi karena adanya perubahan dan penyesuaian yang terjadi dalam rahim. Rahim yang semakin membesar menyebabkan munculnya rasa nyeri seperti kram pada perut.
Selama trimester kedua kehamilan, kram perut bisa disebabkan oleh pertumbuhan janin yang semakin pesat. Janin yang aktif bergerak atau menendang dapat memicu timbulnya rasa kram pada perut.
Di tahap akhir kehamilan, kram perut dapat terjadi lebih sering dan lebih intens. Hal ini disebabkan oleh kontraksi braxton hicks yang bisa terjadi sebagai persiapan tubuh untuk persalinan. Kram perut pada tahap ini cenderung teratur dan bisa bertambah kuat seiring mendekatnya waktu persalinan.
Meskipun kram perut merupakan ciri orang hamil, namun tidak semua rasa sakit perut pada wanita hamil dikategorikan sebagai kram hamil. Jika rasa sakit perut disertai dengan perdarahan, kejang, atau nyeri yang luar biasa, penting untuk segera memeriksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
12. Kenaikan Berat Badan
Salah satu ciri orang hamil adalah kenaikan berat badan yang signifikan. Hal ini terjadi karena tubuh mempersiapkan diri untuk membesarkan dan memelihara bayi yang dikandung. Biasanya, wanita hamil akan mengalami penambahan berat badan antara 10 hingga 15 kilogram selama sembilan bulan kehamilan.
Kenaikan berat badan ini terjadi karena beberapa faktor. Pertama, bayi yang dikandung akan terus berkembang dan bertambah beratnya setiap minggu. Selain itu, alamiahnya, tubuh juga menyesuaikan dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Hormon progesteron yang lebih tinggi dari biasanya dapat mempengaruhi retensi cairan dalam tubuh, sehingga menyebabkan peningkatan berat badan.
Namun, kenaikan berat badan yang sehat dan normal adalah penting bagi kesehatan ibu dan bayi. Jika berat badan tidak bertambah cukup, bayi dapat mengalami pertumbuhan terhambat, sedangkan jika berat badan terlalu berlebihan, risiko komplikasi kesehatan seperti diabetes gestasional dan hipertensi dapat meningkat.
Jadi, ketika seseorang mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan dalam waktu yang relatif singkat dan tanpa sebab yang jelas, bisa jadi itu adalah salah satu ciri orang hamil. Penting bagi ibu hamil untuk tetap memperhatikan pertambahan berat badannya serta melakukan kunjungan ke dokter secara teratur guna memastikan bahwa perkembangan kehamilan berlangsung normal dan sehat.
13. Perubahan Kondisi Kulit
Saat seorang perempuan hamil, banyak perubahan fisik yang terjadi pada tubuhnya. Salah satu perubahan tersebut terlihat pada kondisi kulitnya. Perubahan kondisi kulit ini dapat menjadi ciri orang hamil yang perlu dikenali.
Salah satu perubahan kulit yang biasa terjadi pada ibu hamil adalah hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi adalah peningkatan produksi melanin di kulit, yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap. Bagian tubuh yang sering terpengaruh oleh hiperpigmentasi ini adalah wajah, leher, dan perut. Selain itu, garis pucat yang berjalan secara diagonal dari pusar ke pubis (linea nigra) juga bisa terbentuk pada kulit perut ibu hamil.
Selain hiperpigmentasi, perubahan hormonal juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat pada kulit wajah. Hal ini dikarenakan produksi minyak berlebih yang disebabkan oleh hormon. Terdapat juga peningkatan pembentukan pembuluh darah kecil di kulit wajah, yang biasa disebut spider angioma.
Bagi sebagian perempuan hamil, kondisi kulit mereka bisa menjadi lebih kering. Ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan pengurangan produksi minyak alami yang dibutuhkan untuk menjaga kelembaban kulit.
Dalam menghadapi perubahan kondisi kulit yang sering terjadi pada masa kehamilan, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kebersihan kulit dan menggunakan produk perawatan yang aman dan sesuai dengan anjuran dokter.
14. Sensitif terhadap Bau
Sensitif terhadap bau adalah salah satu ciri yang umum dialami oleh banyak wanita selama masa kehamilan. Ketika mengalami kehamilan, hormon-hormon dalam tubuh mengalami perubahan yang signifikan, dan hal ini dapat mempengaruhi indra penciuman. Kondisi ini membuat banyak wanita hamil menjadi lebih sensitif terhadap berbagai aroma atau bau yang sebelumnya tidak mengganggu mereka.
Terlepas dari faktor peningkatan hormon, sensitivitas terhadap bau juga dapat disebabkan oleh mual dan muntah yang sering dialami selama kehamilan, terutama pada trimester pertama. Aroma tertentu dapat memicu mual dan muntah, sehingga wanita hamil menjadi lebih peka terhadap bau yang dapat memperburuk kondisi tersebut.
Beberapa bau yang umumnya membuat wanita hamil merasa tidak nyaman antara lain adalah bau makanan yang kuat, parfum atau wewangian yang terlalu menyengat, asap rokok, dan bau kimia dari berbagai bahan pembersih. Selain itu, beberapa wanita hamil juga melaporkan kepekaan terhadap bau alami seperti tanah, rumput, atau bau alami lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa setiap wanita hamil dapat memiliki tingkat sensitivitas terhadap bau yang berbeda-beda. Beberapa mungkin merasa sangat tidak nyaman atau bahkan terganggu oleh aroma tertentu, sementara yang lain mungkin hanya merasakan sedikit perbedaan. Jika sensitivitas terhadap bau mengganggu keseharian dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat mencari solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.