Resign dari Pekerjaan Diartikan Sebagai Tindakan Mengundurkan Diri, Ketahui Alasannya

Resign dari pekerjaan biasanya karena mendapatkan penawaran yang lebih baik.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 02 Apr 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi resign, pindah kerja, mengundurkan diri
Ilustrasi resign, pindah kerja, mengundurkan diri. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Resign atau yang dalam bahasa Indonesia berarti mengundurkan diri dari pekerjaan, adalah keputusan yang diambil oleh seorang karyawan, untuk secara sukarela mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan tempatnya bekerja.

Akan tetapi, resign dari pekerjaan bukanlah keputusan yang mudah untuk diambil. Terdapat berbagai faktor pendukung yang harus dipertimbangkan, sebelum mengambil langkah tersebut. Salah satu faktor utama adalah kepuasan kerja. Jika karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaannya, entah karena beban kerja yang terlalu berat, konflik dengan rekan kerja atau atasan, atau kurang adanya kesempatan pengembangan karir, maka mereka akan cenderung untuk memilih untuk resign.

Resign dari pekerjaan karena kepuasan kerja, bisa berdampak negatif terhadap kehidupan karyawan secara keseluruhan, termasuk kesehatan fisik dan mental. Jika seorang karyawan mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik, baik dari segi gaji, fasilitas, atau kesempatan pengembangan karir, maka mereka cenderung untuk mengambil kesempatan tersebut, serta mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya.

Setiap individu memiliki pertimbangan yang berbeda-beda, juga faktor yang mempengaruhi keputusan mereka dalam mengundurkan diri dari pekerjaan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghargai keputusan tersebut. Berikut ini alasan resign dari pekerjaan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/4/2024). 

Resign dari Pekerjaan

Ilustrasi resign, pindah kerja
Ilustrasi resign, pindah kerja. (Image by Freepik)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, resign diartikan sebagai tindakan mengundurkan diri, menyerah, atau berhenti. Ini umumnya merujuk pada keputusan yang diambil oleh seorang pekerja atau karyawan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan tempatnya bekerja. Saat seseorang memilih untuk resign dari pekerjaannya, ia secara otomatis melepaskan semua tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Keputusan untuk resign juga berarti kehilangan sejumlah tunjangan yang biasanya diberikan oleh perusahaan, seperti asuransi kesehatan dan berbagai tunjangan lainnya. Berbagai faktor dapat mempengaruhi seseorang dalam memutuskan untuk resign, termasuk jenjang karier, budaya kerja, pelatihan, dan banyak lagi.

Kata "resign" sendiri berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti pengunduran diri, menyerah, atau berhenti. Oleh karena itu, istilah "resign" sering digunakan oleh karyawan atau pegawai yang ingin mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan tempat mereka bekerja. Langkah ini seringkali diambil setelah pertimbangan matang dan evaluasi terhadap situasi pribadi dan profesional seseorang.

Contoh Alasan Resign yang Baik

Ilustrasi resign, pindah kerja
Ilustrasi resign, pindah kerja. (Image by pressfoto on Freepik)

1. Pengalaman Baru

Ketika Anda menjawab pertanyaan dari seorang recruiter, mempertimbangkan pengalaman baru sebagai alasan untuk resign dapat memberikan kedalaman dan arah yang jelas pada wawancara Anda. Meskipun terlihat sederhana, mencari pengalaman baru mencerminkan semangat Anda untuk terus berkembang dan mengeksplorasi potensi yang belum tergali. Ini bisa mencakup perubahan jalur karier atau mencari peluang yang lebih menantang yang sesuai dengan minat Anda yang lama terpendam. Berbicara tentang keinginan Anda untuk mencapai jenjang karier yang lebih baik dengan memperoleh skill dan pengetahuan baru dapat menunjukkan komitmen Anda terhadap pertumbuhan profesional Anda.

Contoh Jawaban: "Saya telah menikmati perjalanan saya di perusahaan ini, dan saya sangat berterima kasih atas semua pelajaran yang saya peroleh. Namun, saya merasa bahwa saat ini saya siap untuk tantangan baru. Saya ingin terus belajar dan berkembang, dan saya yakin bahwa mencari pengalaman baru akan membantu saya mencapai potensi penuh saya dalam karier ini. Saya tertarik untuk mengeksplorasi bidang pekerjaan yang saya minati sejak lama dan meningkatkan kemampuan saya."

2. Work Life Balance

Work Life Balance adalah faktor penting dalam menjaga kesejahteraan dan kinerja Anda di tempat kerja. Dalam menjawab pertanyaan tentang alasan resign, membahas kebutuhan akan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa menunjukkan kepada recruiter bahwa Anda sadar akan pentingnya waktu untuk diri sendiri di luar lingkungan kerja. Anda dapat membagikan pengalaman Anda tentang bagaimana kurangnya Work Life Balance di tempat kerja sebelumnya memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan Anda, serta bagaimana Anda mencari lingkungan kerja yang memprioritaskan keseimbangan ini.

Contoh Jawaban: "Saya percaya bahwa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk keberhasilan saya di tempat kerja. Sebelumnya, saya mengalami kesulitan dalam mencapai keseimbangan ini di tempat kerja saya sebelumnya, dan hal ini memengaruhi kesejahteraan dan produktivitas saya. Oleh karena itu, saya mencari lingkungan kerja yang menghargai Work Life Balance agar saya dapat memberikan yang terbaik dalam pekerjaan saya dan memiliki waktu untuk hal-hal yang penting di luar pekerjaan."

3. Kehilangan Pekerjaan

Menghadapi kehilangan pekerjaan adalah situasi yang mungkin dihadapi oleh banyak orang, dan menjelaskannya kepada recruiter saat wawancara bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan sikap yang jujur dan penuh pengertian, Anda dapat menunjukkan kepada mereka bahwa Anda mampu mengatasi tantangan tersebut dengan bijaksana. Hindari menggunakan kata-kata yang menimbulkan kesan negatif, dan fokuslah pada pembelajaran yang Anda dapatkan dari pengalaman tersebut, serta bagaimana Anda berharap untuk berkembang di masa depan.

Contoh Jawaban: "Saya mengalami kehilangan pekerjaan sebelumnya karena perbedaan harapan antara saya dan perusahaan. Saya menghargai langkah perusahaan untuk tidak memperpanjang karier saya, dan saya melihat ini sebagai kesempatan untuk mencari tantangan baru dan berkembang lebih jauh. Meskipun ada kekecewaan, saya telah belajar banyak dari pengalaman ini dan saya yakin bahwa saya siap untuk mengambil langkah berikutnya dalam karier saya."

4. Pengembangan Karier

Kesempatan untuk pengembangan karier baru bisa menjadi alasan yang kuat untuk resign, terutama jika Anda merasa bahwa Anda telah mencapai batas kemajuan di perusahaan sebelumnya. Ketika menjawab pertanyaan recruiter tentang alasan resign, Anda dapat menyoroti keinginan Anda untuk terus berkembang dan mengasah keterampilan baru. Pastikan untuk menjaga profesionalisme dan menghindari menyinggung perusahaan sebelumnya dalam menjelaskan alasan ini.

 

5. Kompensasi yang Lebih Baik

Ilustrasi surat pengunduran diri dari kerja, resign
Ilustrasi surat pengunduran diri dari kerja, resign. (Photo created by katemangostar on www.freepik.com)

Faktor kompensasi, termasuk gaji, sering kali menjadi pertimbangan utama dalam keputusan untuk resign. Mengungkapkan kebutuhan Anda untuk mendapatkan kompensasi yang sepadan dengan nilai dan kontribusi Anda adalah langkah yang sah dalam menjawab pertanyaan recruiter. Dalam menjelaskan alasan ini, pastikan untuk memberikan bukti konkret tentang value Anda kepada perusahaan baru.

6. Perubahan Karier

Berpindah ke bidang atau industri yang berbeda untuk pengembangan profesional bisa menjadi langkah yang masuk akal untuk resign. Ketika menjawab pertanyaan tentang alasan resign, tunjukkan kepada recruiter bahwa keputusan Anda didasarkan pada keinginan yang kuat untuk mengejar passion baru atau mengembangkan keterampilan dalam lingkup yang berbeda.

7. Perubahan Lingkungan Kerja yang Sulit

Jika Anda mengalami lingkungan kerja yang sulit atau hubungan yang buruk dengan atasan, resign untuk mencari lingkungan yang lebih positif dan mendukung bisa menjadi keputusan yang wajar. Dalam menjawab pertanyaan tentang alasan resign, jujurlah tentang tantangan yang Anda hadapi di lingkungan kerja sebelumnya, dan tunjukkan kepada recruiter bahwa Anda mencari lingkungan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan dan sukses Anda.

8. Melanjutkan Pendidikan

Salah satu alasan resign yang masuk akal adalah untuk melanjutkan pendidikan. Bagi sebagian orang, pendidikan merupakan prioritas yang tinggi, dan mendapatkan gelar yang diimpikan bisa menjadi kunci untuk membuka pintu karier yang lebih baik. Jika Anda ingin fokus untuk menyelesaikan pendidikan Anda dengan baik, mengajukan resign atau mencari pekerjaan yang lebih fleksibel adalah langkah yang masuk akal. Pastikan untuk mencari pekerjaan yang dapat disesuaikan dengan jadwal kuliah Anda, seperti kerja paruh waktu atau menjadi freelancer.

9. Pindah Domisili/Tempat Tinggal

Pindah tempat tinggal atau domisili juga bisa menjadi alasan resign yang masuk akal, terutama jika perpindahan tersebut cukup jauh dari tempat kerja. Sebelum mengambil langkah resign, cobalah untuk berdiskusi dengan atasan atau HRD apakah ada opsi untuk bekerja secara remote dari rumah (WFH). Jika tidak ada alternatif yang memungkinkan, resign bisa menjadi pilihan yang logis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya