Pembagian Trimester Kehamilan, Ini Perkembangan yang Terjadi pada Ibu dan Janin

Periode 40 minggu ini dibagi menjadi tiga periode yang dikenal sebagai trimester kehamilan.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 08 Apr 2024, 14:20 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 14:20 WIB
Arti Mimpi Hamil di Luar Nikah yang Membawa Pertanda Buruk
Ilustrasi Mimpi Hamil Credit: pexels.com/Jonathan

Liputan6.com, Jakarta Kehamilan menjadi fase yang umumnya dinantikan oleh banyak pasangan. Umumnya kehamilan berlangsung selama 40 minggu terhitung sejak hari pertama masa haid normal terakhir. Periode 40 minggu ini dibagi menjadi tiga periode yang dikenal sebagai trimester kehamilan. 

Anjuran pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama kehamilan sesuai dengan panduan WHO dan Kementerian Kesehatan merupakan langkah penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Selain itu, pemahaman tentang hari perkiraan lahir (HPL) berdasarkan penghitungan trimester kehamilan membantu calon orangtua dalam mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Dengan pemahaman yang matang tentang setiap trimester kehamilan, calon orangtua dapat memaksimalkan perawatan medis yang diperlukan, meminimalisir risiko, dan memastikan kelahiran bayi dengan kondisi sehat. Berikut ulasan lebih lanjut tentang trimester kehamilan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/4/2024).

Pembagian Trimester Kehamilan

Asupan Kaya Nutrisi untuk Ibu hamil
Ilustrasi Ibu Hamil Credit: unsplash.com/Suhyeon

Trimester Kehamilan dibagi menjadi tiga fase berdasarkan usia kandungan. Setiap trimester memiliki ciri khas dan perubahan yang signifikan bagi ibu dan janin. Trimester pertama, yang berlangsung dari usia kandungan 1 hingga 13 minggu + 6 hari, merupakan fase awal yang penting. Pada trimester ini, organ-organ utama janin mulai terbentuk dan perkembangan awalnya sangat cepat. Inilah saat yang kritis untuk pemeriksaan medis dan pemantauan yang ketat guna memastikan kesehatan ibu dan janin.

Trimester kedua, yang berlangsung dari usia kandungan 14 hingga 27 minggu + 6 hari, sering disebut sebagai masa keemasan kehamilan. Pada tahap ini, ibu mungkin mulai merasakan gerakan janin dan perubahan fisik yang lebih jelas terlihat. Risiko beberapa masalah kesehatan seperti keguguran spontan juga mulai menurun pada trimester ini.

Trimester ketiga, dari usia kandungan 28 hingga 41 minggu + 6 hari, adalah persiapan untuk kelahiran. Janin terus tumbuh dan berkembang, sehingga pemantauan lebih intensif diperlukan untuk memastikan kesehatan dan kesiapan ibu dan janin dalam menghadapi persalinan.

Untuk memastikan informasi yang akurat dan menghitung usia kehamilan dengan tepat, kalkulator usia kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang disarankan. Dengan pemahaman yang baik tentang pembagian trimester kehamilan dan tahapan kelahiran, calon orangtua dapat lebih siap dan terinformasi dalam menghadapi perjalanan kehamilan dan persalinan.

Perkembangan Trimester Kehamilan Pertama

Ilustrasi Morning Sickness, Hamil (iStockphoto)
Haruskah Tidak Mengalami Morning Sickness Menjadi Suatu Hal yang Harus Ditakutkan? (i

Trimester pertama kehamilan, yang berlangsung dari usia kehamilan satu minggu hingga 13 minggu, merupakan fase yang menentukan dalam perkembangan janin dan penyesuaian tubuh ibu dengan kehamilan.

Pada tahap ini, meskipun belum terlihat secara fisik sebagai wanita hamil, tubuh ibu mengalami transformasi signifikan. Hormon kehamilan seperti HCG memainkan peran penting dalam mengubah berbagai fungsi tubuh, yang sering kali mengakibatkan gejala seperti kelelahan, mual, muntah, sakit perut, perubahan mood, nyeri dan bengkak pada payudara, penambahan berat badan, sakit kepala, serta perubahan selera makan.

Pada awal kehamilan, sebelum pembuahan terjadi, tidak ada janin dalam rahim. Setelah pembuahan, sekitar 10-14 hari kemudian, perkembangan janin dimulai dengan pembentukan otak, sumsum tulang belakang, dan organ vital lainnya, termasuk detak jantung yang mulai terasa. Pada akhir trimester pertama, organ-organ penting janin telah terbentuk dan idealnya, berat janin sekitar 28 gram dengan panjang sekitar 2,5 cm.

Penting untuk menjalani serangkaian tes kesehatan selama trimester pertama, termasuk ultrasonografi (USG) untuk mengukur ukuran dan posisi janin serta mendeteksi risiko cacat lahir, pap smear, pemeriksaan tekanan darah, tes darah untuk deteksi kelainan kromosom, tes TORCH untuk risiko penyakit menular pada bayi, pemeriksaan infeksi menular seksual, seperti HIV dan hepatitis, penghitungan usia kehamilan dan hari perkiraan lahir, pemeriksaan kadar tiroid, dan tes genetik lewat nuchal translucency (NT).

Memahami perubahan yang terjadi pada trimester pertama kehamilan, termasuk gejala yang umum dialami dan tahapan perkembangan janin, membantu calon orangtua untuk lebih siap dan terinformasi menghadapi perjalanan kehamilan yang penuh harapan ini. Pemeriksaan medis yang teratur juga menjadi kunci utama dalam memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa ini.

Perkembangan Trimester Kehamilan Kedua

Ilustrasi Ibu Hamil Minum Kopi (iStockphoto)
Ilustrasi Ibu Hamil Minum Kopi (iStockphoto)

Trimester kedua kehamilan, yang berlangsung dari usia kehamilan ke-13 hingga 27 minggu, sering dianggap sebagai periode yang lebih nyaman bagi calon ibu karena tubuh telah beradaptasi dengan perubahan besar yang terjadi pada trimester sebelumnya.

Pada trimester kedua, gejala awal kehamilan seperti mual dan muntah cenderung berkurang, dan ibu mulai merasakan tendangan pertama dari janin. Perut mulai membesar karena pertumbuhan rahim, stretch mark mungkin mulai muncul, dan beberapa bagian kulit dapat mengalami perubahan warna. Nafsu makan cenderung meningkat, meskipun ibu mungkin mengalami pusing akibat tekanan darah rendah, pegal-pegal pada tubuh, dan bengkak ringan pada pergelangan kaki atau tangan.

Pada trimester kedua, hampir seluruh organ janin diharapkan telah berkembang sempurna. Janin mulai mendengar suara dari luar dan dapat menelan cairan amnion (cairan ketuban) yang ibu konsumsi. Rambut halus yang disebut lanugo mulai tumbuh di tubuh janin, dan pada akhir trimester ini, panjang janin mencapai sekitar 10 cm dengan berat lebih dari satu kilogram.

Selama trimester kedua, kunjungan rutin ke dokter setiap 2-4 minggu tetap penting. Tes yang biasanya dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah, pemantauan kenaikan berat badan ibu, serta skrining diabetes dengan tes darah. Pemeriksaan USG diarahkan untuk menentukan jenis kelamin janin, memeriksa kondisi plasenta, dan memantau pertumbuhan janin secara keseluruhan.

Jadwal tes kesehatan selama trimester kedua membantu calon ibu untuk tetap terinformasi dan siap menghadapi tahap pertengahan kehamilan ini dengan lebih nyaman dan percaya diri. Pemeriksaan medis yang teratur juga menjadi kunci utama dalam memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa ini.

Perkembangan Trimester Kehamilan Ketiga

Ilustrasi Ibu Hamil Minum Kopi (iStockphoto)
Ilustrasi Ibu Hamil Minum (iStockphoto)

Trimester ketiga kehamilan, yang berlangsung dari awal minggu ke-28 hingga 41 minggu plus 6 hari, adalah fase yang ditandai dengan persiapan menuju persalinan. Calon ibu mengalami sejumlah perubahan fisik dan emosional yang mengindikasikan mendekati hari-H kelahiran.

Pada trimester ketiga, perut semakin membesar karena pertumbuhan janin yang aktif, yang membuat calon ibu merasa pegal-pegal dan sulit tidur. Leher rahim juga mengalami perubahan menjadi lebih tipis untuk mempersiapkan jalur keluar bayi saat proses persalinan. Gejala seperti kontraksi palsu, buang air kecil lebih sering, mulas, pembengkakan pada kaki, jari, atau wajah, wasir, payudara bengkak dan air susu bocor, serta sulit menemukan posisi tidur yang nyaman, umum dirasakan oleh ibu hamil pada trimester ini.

Pada trimester ketiga, janin telah mencapai tahap perkembangan di mana hampir semua organ tubuhnya berfungsi dengan baik secara mandiri. Janin juga dapat membuka dan menutup mata serta merasakan cahaya dari luar perut ibu. Berat janin idealnya mencapai sekitar 2.500 gram atau lebih, dengan panjang tubuh mencapai sekitar 50 cm. Posisi kepala janin juga menjadi penting menjelang persalinan, di mana posisi kepala yang turun menghadap ke bawah menjadi ideal untuk persiapan kelahiran.

Pada trimester ketiga, dokter akan membimbing calon ibu dalam mempersiapkan persalinan dan kelahiran, termasuk membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi tanda persalinan serta cara mengatasi rasa sakit melahirkan. Pemeriksaan rutin meliputi pemantauan pertumbuhan bayi, penilaian kondisi vagina untuk memeriksa risiko infeksi, dan tes GBS untuk menghindari risiko infeksi pada bayi selama persalinan.

Pemeriksaan kesehatan pada trimester ketiga membantu calon ibu untuk siap secara fisik dan mental menghadapi proses kelahiran yang mendekati. Pemantauan terus-menerus oleh dokter juga penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa ini serta untuk merencanakan persalinan dengan aman dan tepat waktu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya