Fungsi Bronkus Mainkan Peran Vital dalam Sistem Pernapasan Manusia, Ini Penjelasannya

Bronkus berfungsi memastikan aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru tetap lancar.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 07 Jun 2024, 11:51 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 08:15 WIB
Ilustrasi organ sistem pernapasan manusia
Ilustrasi organ sistem pernapasan manusia. (Image by macrovector on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Bronkus adalah sistem saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru manusia. Fungsi bronkus adalah memastikan aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru tetap lancar. Bronkus terdiri dari dua bagian utama, yaitu bronkus primer dan bronkus sekunder.

Fungsi bronkus yang penting adalah sebagai pengatur aliran udara, di mana ketika kita bernapas maka udara pertama-tama melewati trakea dan kemudian masuk ke dalam bronkus. Setelah itu, udara akan berlanjut masuk ke dalam alveoli untuk dilakukan pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida. Begitu juga sebaliknya, saat kita mengeluarkan napas, udara akan melewati bronkus sebelum keluar melalui trakea.

Dengan fungsi bronkus yang baik, aliran udara dalam paru-paru dapat tetap lancar. Jika terjadi gangguan pada bronkus seperti infeksi atau adanya penyumbatan, maka aliran udara dapat terganggu dan berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas. Oleh karena itu, menjaga kesehatan bronkus sangat penting dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan kita secara keseluruhan.

Berikut ini fungsi bronkus dalam sistem pernapasan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (7/6/2024).

 

Fungsi Utama Bronkus

ilustrasi paru-paru
Paul merupakan orang terakhir yang bertahan hidup dengan paru-paru besi usai terinfeksi polio saat usianya baru 6 tahun. | pexels.com/@shvetsa

1. Memastikan Udara Masuk ke Paru-Paru

Salah satu fungsi bronkus adalah memastikan jumlah udara yang masuk ke dalam paru-paru teratur. Ketika kita bernapas, udara masuk melalui hidung atau mulut dan kemudian melewati faring, laring, trakea, dan akhirnya bronkus. Bronkus berperan penting dalam mengatur aliran udara ini sehingga oksigen yang dibutuhkan tubuh dapat masuk ke paru-paru, sementara karbondioksida yang merupakan hasil sisa metabolisme dapat dikeluarkan melalui mulut atau hidung. Bronkus memastikan bahwa proses pertukaran gas ini berlangsung dengan efektif, menjaga keseimbangan oksigen dan karbondioksida dalam darah.

2. Menghasilkan Dahak

Bronkus juga memiliki fungsi penting dalam menghasilkan dahak atau lendir. Dahak ini berperan sebagai pelindung saluran pernapasan dengan cara menangkap dan mengikat debu serta partikel berbahaya lainnya yang masuk bersama udara yang dihirup. Lendir yang dihasilkan oleh bronkus membantu mencegah partikel-partikel ini mencapai paru-paru, sehingga melindungi jaringan paru-paru dari iritasi dan infeksi. Selain itu, dahak juga membantu melembapkan saluran pernapasan, menjaga agar tetap lembab dan sehat.

3. Mengeluarkan Debu dari Paru-Paru

Selain menghasilkan dahak, bronkus juga berperan dalam mengeluarkan debu dan partikel berbahaya dari paru-paru. Bronkus dilapisi dengan bulu silia, yaitu rambut-rambut halus yang berfungsi menyaring udara yang masuk dan menangkap partikel-partikel debu. Bulu silia ini bergerak secara berirama untuk mengeluarkan debu dan lendir berlebih dari saluran pernapasan, memindahkannya ke arah tenggorokan di mana dahak dapat dikeluarkan melalui batuk atau ditelan. Jika bulu silia ini rusak akibat penyakit atau infeksi, kemampuan bronkus untuk membersihkan saluran pernapasan akan berkurang, yang dapat menyebabkan kondisi seperti bronkitis.

4. Menyalurkan Udara ke Alveoli

Proses pernapasan pada manusia melibatkan sejumlah organ dan struktur hingga udara mencapai alveoli di paru-paru, di mana pertukaran gas terjadi. Udara yang kita hirup melalui hidung atau mulut pertama kali melewati faring, laring dan trakea. Trakea kemudian bercabang menjadi dua bronkus utama yang masing-masing menuju ke paru-paru kanan dan kiri. Bronkus utama ini kemudian bercabang lagi menjadi bronkus sekunder dan bronkiolus yang lebih kecil. Di sinilah udara disaring lebih lanjut dan dialirkan menuju alveoli, kantung-kantung kecil di paru-paru di mana oksigen diserap ke dalam darah dan karbondioksida dikeluarkan dari darah. Fungsi bronkus dalam menyalurkan udara ini sangat penting untuk memastikan setiap sel dalam tubuh mendapatkan oksigen yang dibutuhkan, untuk proses metabolisme dan energi.

Secara keseluruhan, bronkus memainkan peran vital dalam sistem pernapasan manusia. Bronkus tidak hanya memastikan bahwa udara yang bersih dan kaya oksigen mencapai paru-paru, tetapi juga melindungi sistem pernapasan dari partikel-partikel berbahaya, menghasilkan dahak untuk menjaga kebersihan dan kelembapan saluran pernapasan, serta membantu dalam proses pertukaran gas yang esensial bagi kehidupan manusia. Dengan demikian, menjaga kesehatan bronkus dan menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan infeksi atau kerusakan pada bronkus sangat penting untuk kesehatan dan fungsi optimal sistem pernapasan.

Mengenal Bronkus dan Strukturnya

ilustrasi paru-paru/credit pixabay/geralt
ilustrasi paru-paru/credit pixabay/geralt

Bronkus adalah saluran pernapasan utama yang terhubung langsung dengan paru-paru. Sebelum mencapai paru-paru, udara yang dihirup melalui mulut atau hidung akan melewati beberapa tahapan penting dalam sistem pernapasan. Udara pertama-tama melewati laring, sebuah struktur yang berfungsi sebagai pintu masuk ke trakea, kemudian udara bergerak melalui trakea, sebuah tabung besar yang menghubungkan laring dengan bronkus. Setelah melalui trakea, udara akan melewati percabangan trakea yang disebut bronkus. Bronkus ini bercabang menjadi dua bagian utama: bronkus kanan dan bronkus kiri. Setiap bronkus utama ini kemudian bercabang lagi menjadi saluran-saluran yang lebih kecil yang dikenal sebagai bronkiolus. Bronkiolus ini terus bercabang hingga berakhir pada kantung udara kecil yang disebut alveolus. Di alveolus inilah terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida. Oksigen dari udara yang dihirup masuk ke dalam darah, sementara karbondioksida dari darah dilepaskan ke udara untuk dikeluarkan dari tubuh melalui proses pernapasan.

Bronkus kanan dan kiri memiliki beberapa perbedaan penting. Panjang bronkus di paru-paru kanan sekitar 2,5 cm, lebih pendek dibandingkan bronkus di paru-paru kiri yang berukuran sekitar 5 cm. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga saluran karena paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, sementara bronkus kiri hanya bercabang menjadi dua saluran karena paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus. Posisi bronkus kanan lebih vertikal dan memiliki diameter yang lebih lebar dibandingkan bronkus kiri, yang lebih landai dengan diameter yang lebih sempit. Karena posisi dan diameternya yang lebih lebar, bronkus kanan lebih rentan terhadap masuknya kuman yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru.

Meskipun terdapat perbedaan posisi dan ukuran, bronkus kanan dan kiri memiliki struktur dasar yang sama. Keduanya terdiri dari tulang rawan dan otot polos. Tulang rawan berfungsi untuk menjaga struktur bronkus agar tetap kokoh dan terbuka selama proses pernapasan. Tanpa adanya tulang rawan, bronkus bisa mengalami kolaps yang akan mengganggu aliran udara. Sementara itu, otot polos yang melapisi bronkus berperan dalam mengatur lebar dan sempitnya saluran napas. Ketika otot polos berkontraksi, saluran napas menyempit, dan ketika otot polos relaksasi, saluran napas melebar. Mekanisme ini penting untuk mengatur volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru, serta untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel asing dan iritasi.

Masalah Kesehatan pada Bronkus

Ilustrasi paru-paru
Ilustrasi paru-paru. (Sumber: Freepik)

Organ-organ dalam sistem pernapasan manusia rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan yang dapat mempengaruhi fungsi pernapasan. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang umum terjadi pada organ sistem pernapasan beserta penyebab dan gejalanya:

Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkus, yaitu saluran yang membawa udara ke paru-paru. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya mengalami batuk berdahak yang sering disertai dengan gejala lain seperti dada yang terasa sesak, lendir berwarna kuning atau hijau dan demam. Bronkitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri serta iritasi akibat polusi atau asap rokok.

Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada alveoli di paru-paru. Alveoli bisa terisi dengan cairan atau nanah, sehingga menghambat proses pertukaran gas. Penyebab pneumonia bisa bervariasi, termasuk infeksi bakteri, jamur, atau virus. Salah satu jenis virus yang dapat menyebabkan pneumonia adalah virus corona yang bertanggung jawab atas penyakit COVID-19. Gejala pneumonia meliputi batuk, sesak napas, demam, menggigil, dan nyeri dada. Pencegahan pneumonia mencakup vaksinasi, menjaga kebersihan, dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi.

Asma

Asma adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada saluran pernapasan, menyebabkan penyempitan saluran napas. Penyempitan ini membuat penderitanya mengalami kesulitan bernapas. Penyebab asma dapat bervariasi, termasuk paparan asap rokok, alergi terhadap debu atau serbuk sari, udara dingin, dan polusi udara. Gejala umum asma meliputi sesak napas, batuk, dada terasa sesak, dan mengi (suara napas yang berbunyi seperti siulan).

Infeksi Virus Influenza

Flu atau influenza, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui udara, kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, serta melalui benda yang telah terkontaminasi. Gejala flu termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Pencegahan flu dapat dilakukan dengan membiasakan hidup sehat, seperti memakai masker saat keluar rumah, rutin mencuci tangan, menjaga jarak dari orang yang sakit, dan menghindari kerumunan.

 

Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan, dengan angka kematian yang tinggi. Penyebab utama kanker paru-paru adalah merokok, baik aktif maupun pasif. Paparan asap rokok dalam jangka panjang dapat merusak sel-sel di paru-paru dan memicu pertumbuhan sel kanker. Gejala kanker paru-paru sering kali tidak muncul pada tahap awal, tetapi pada tahap lanjut, gejala dapat meliputi batuk kronis, batuk berdarah, nyeri dada, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, dan sesak napas. Pencegahan kanker paru-paru dapat dilakukan dengan berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok. Selain itu, menerapkan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, cukup istirahat, dan memenuhi asupan gizi harian juga sangat penting.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan

Menjaga kesehatan sistem pernapasan sangat penting untuk memastikan bahwa tubuh mendapatkan oksigen yang cukup dan dapat berfungsi dengan baik. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk menjaga kesehatan sistem pernapasan:

  1. Hindari Merokok dan Paparan Asap Rokok: Merokok adalah penyebab utama banyak penyakit pernapasan serius. Menghindari paparan asap rokok juga penting untuk melindungi paru-paru.
  2. Cuci Tangan Secara Rutin: Mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah penyebaran virus dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan.
  3. Gunakan Masker di Tempat Umum: Memakai masker dapat melindungi dari paparan polusi udara dan mengurangi risiko tertular penyakit menular.
  4. Jaga Kebersihan Lingkungan: Menjaga kebersihan rumah dan tempat kerja dapat mencegah penyebaran alergen dan patogen.
  5. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  6. Pola Makan Sehat: Makanan bergizi membantu menjaga kekebalan tubuh sehingga lebih mampu melawan infeksi.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya