Viral Ibu Biarkan Balitanya Rebahan Bareng Ratusan Buaya, Ngeri!

Buaya jadi salah satu reptil paling ditakuti manusia.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 17 Jul 2024, 14:20 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 14:20 WIB
Pegang Anak Buaya
Ibu di Thailand Bolehkan Balitanya Rebahan Bareng Ratusan Buaya (Sumber: Ilustrasi Pexels/Cristian Rojas)

Liputan6.com, Jakarta Buaya dikenal sebagai salah satu reptil yang paling ditakuti oleh manusia. Data dari CrocBITE menunjukkan bahwa di Indonesia terjadi 980 serangan buaya muara dari tahun 2014 hingga Agustus 2023, dengan 455 orang kehilangan nyawa akibat serangan tersebut. Tak heran jika banyak orang menghindari buaya.

Namun, sebuah video viral dari Thailand memperlihatkan hal yang berbeda. Video tersebut menampilkan seorang gadis berusia empat tahun yang bermain dengan ratusan bayi buaya, memicu kehebohan di dunia maya.

Pada awal Juli, Kwanrudee Siripreecha, seorang wanita Thailand, mengunggah beberapa video putrinya bermain dengan lebih dari 200 bayi buaya. Video ini dilaporkan oleh saluran TV Thailand Thaich8 News.

Dalam video tersebut, gadis kecil itu terlihat berbaring dengan riang di sebuah kolam yang dipenuhi dengan bayi buaya yang baru menetas. Dia bahkan tampak memegang beberapa di tangannya tanpa rasa takut.

Meski terlihat mengerikan, namun aksi balita rebahan dikelilingi ratusan bayi buaya itu tak membuat sang ibu panik. Berikut Liputan6.com merangkum aksinya yang viral melansir dari South China Morning Post, Rabu (17/7/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Si Ibu Ternak Daging Buaya

Balita Rebahan Bareng Buaya
Ibu di Thailand Bolehkan Balitanya Rebahan Bareng Ratusan Buaya (Sumber: Ilustrasi Pexels/Cristian Rojas)

Di profil Facebook Kwanrudee mengungkapkan bahwa ia adalah seorang peternak daging buaya di Thailand, yang dikenal sebagai salah satu produsen dan pengekspor produk buaya terbesar di dunia, termasuk kulit, daging, dan produk sampingan lainnya.

Dalam wawancaranya dengan Thaich8 News, Kwanrudee bercerita bahwa putrinya telah terpesona dengan bayi buaya sejak usia dua tahun. Buaya-buaya yang dimainkan putrinya berusia kurang dari 15 hari.

"Putri saya senang menaruh reptil yang baru lahir di mangkuk air dan melihat mereka berenang. Buaya-buaya yang dimainkan putrinya berusia kurang dari 15 hari,”kata Kwanrudee.

Kwanrudee selalu mengawasi putrinya dengan ketat saat bermain dan akan segera menariknya dari kolam jika ada tanda-tanda bahaya.

"Ketika bayi buaya ini tumbuh lebih besar, giginya tumbuh lebih banyak, dan kulitnya lebih tebal, putri saya tidak akan bisa bermain dengan mereka lagi," tutup Kwanrudee.

 


Tuai Kontroversi Netizen

Balita Rebahan Bareng Buaya
Ibu di Thailand Bolehkan Balitanya Rebahan Bareng Ratusan Buaya (Sumber: Ilustrasi Pexels/Cristian Rojas)

Thailand memiliki lebih dari 1.000 peternakan yang menghasilkan sekitar 1,2 juta buaya setiap tahun, berdasarkan data dari Departemen Perikanan Thailand. Produk berbahan dasar buaya, seperti tas tangan Himalaya Birkin, bisa terjual hingga 2,4 juta baht (sekitar Rp 1 miliar).

Sedangkan setelan kulit buaya mencapai harga 200.000 baht (sekitar Rp 89 juta). Daging buaya juga cukup mahal, dijual sekitar 300 baht (Rp 134 ribu) per kilogram.

Namun, seorang ibu yang membiarkan anaknya bermain dengan bayi buaya menerima banyak kritik di media sosial. Seorang pengguna X menyatakan bahwa meskipun bayi buaya tidak menggigit, airnya mungkin mengandung sekresi dan bakteri berbahaya. 

Pengguna lain menambahkan bahwa bermain dengan buaya bisa membuat anak-anak lain salah memahami bahaya yang ditimbulkan reptil tersebut. 

Di Facebook, seseorang memperingatkan ibu tersebut tentang risiko tinggi yang dihadapi, dan menekankan bahwa jika terjadi sesuatu pada anaknya, sang ibu akan bertanggung jawab secara hukum.


Cara Aman Jika Bertemu Buaya

Kawanan Buaya
Ibu di Thailand Bolehkan Balitanya Rebahan Bareng Ratusan Buaya (Sumber: Ilustrasi Pexels/Annariduplessis)

Meski dalam peternakan, buaya tak bisa lepas dari sifat agresifnya. Manusia tetap harus waspada jika bertemu dengan buaya, terlebih di alam liar.

1. Menjauhi Lokasi Air

Penting untuk menghindari lokasi air yang berpotensi dihuni buaya. Tanyakan kepada penduduk setempat mengenai area danau dan sungai yang dihuni buaya, dan hindari berenang di luar daerah yang ditentukan. Jangan masuk ke air keruh atau berenang saat senja atau malam hari karena buaya lebih aktif berburu pada waktu tersebut dan sulit dilihat.

2. Sadar dengan Lingkungan

Saat berada di dalam atau di sekitar air yang dihuni buaya, tetaplah waspada. Buaya sering kali hanya memperlihatkan mata dan lubang hidungnya di atas air, atau sepenuhnya tenggelam.

Hindari menjuntai lengan atau kaki dari perahu, jangan berjalan terlalu dekat dengan tepi sungai atau danau, dan hindari tumbuh-tumbuhan lebat yang bisa menjadi tempat persembunyian buaya.

3. Jaga Jarak dan Hindari Kejutan

Ketika melihat buaya, berikan jarak yang cukup, setidaknya 4,5 meter di darat. Saat musim kawin atau ketika mereka memiliki anak, lebih baik menjauh. Jika harus mendekati buaya, buat suara pelan atau bersiul agar mereka tidak merasa terancam.

Jika diserang, segera menjauh dan serang bagian mata, lubang hidung, atau telinga buaya dengan apa pun yang Anda miliki untuk memaksa mereka melepaskan Anda.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya