9 Materi MPLS PAUD yang Menarik dan Mudah Dilakukan, Referensi Untuk Guru

Liputan6.com, Jakarta Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa PAUD merupakan langkah awal yang krusial dalam perjalanan pendidikan mereka. Kemendikbud telah mengeluarkan panduan pelaksanaan MPLS untuk tahun ajaran 2024/2025, yang bertujuan untuk membantu anak-anak menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Namun, apa saja materi yang sebaiknya diberikan kepada siswa PAUD selama masa MPLS ini? Pertanyaan ini menjadi menarik mengingat pentingnya periode ini dalam membentuk pengalaman awal mereka di sekolah.

MPLS PAUD dirancang untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak. Pendekatan yang digunakan haruslah berbeda dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mengingat usia dan perkembangan anak-anak PAUD. Lalu, apa saja rekomendasi yang bisa diikuti oleh sekolah-sekolah dalam menyusun materi MPLS PAUD ini? Beberapa rekomendasi mungkin akan mengejutkan dan memberikan perspektif baru tentang bagaimana mengenalkan dunia sekolah kepada anak-anak kecil ini.

Tidak hanya itu, implementasi MPLS PAUD yang baik juga berpotensi menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap sekolah sejak dini. Sebagai orang tua atau pendidik, mengetahui materi dan rekomendasi untuk MPLS PAUD menjadi sangat penting. Dengan panduan yang tepat, anak-anak dapat menikmati masa pengenalan ini dengan penuh semangat dan antusiasme, sehingga mereka siap menghadapi perjalanan panjang di dunia pendidikan. Bagaimana detail materi dan rekomendasi MPLS PAUD tersebut? 

Berikut penjelasan lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (18/7/2024).

1. Materi Ice Breaking

Ice breaking adalah kegiatan yang sangat penting di awal MPLS PAUD untuk membantu anak-anak merasa nyaman dan lebih dekat dengan teman-teman baru serta guru mereka. Salah satu metode yang digunakan adalah mengajarkan lagu dengan gerakan yang dapat diikuti oleh anak-anak. Lagu pertama yang diajarkan berjudul "Aku Istimewa," yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kesadaran akan keunikan diri setiap anak. Lagu kedua, "Aku dan Temanku," mendorong anak-anak untuk mengenal dan menjalin hubungan dengan teman-teman baru mereka. Selain itu, anak-anak juga diajak menyanyikan lagu "Profil Pelajar Pancasila," yang mengenalkan mereka pada nilai-nilai Pancasila sejak dini. Contoh-contoh ice breaking lainnya dapat dilihat melalui situs resmi Kemendikbud.

2. Perkenalan Guru dan Teman

Guru menyambut kedatangan siswa baru dengan penuh kehangatan dan senyuman yang tulus. Setiap siswa diperlakukan dengan perhatian khusus, memastikan bahwa mereka merasa nyaman dan diterima di lingkungan baru mereka. Proses ini dimulai dengan setiap guru mengantarkan siswa ke aula atau tempat perkumpulan, di mana mereka akan disambut oleh guru-guru lain yang telah bersiap menyambut di aula. Dalam suasana yang ramah ini, guru berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa baru dapat beradaptasi dengan lebih cepat dan merasa bagian dari komunitas sekolah.

3. Aktivitas Bersama Orang Tua

Keterlibatan orang tua dalam MPLS PAUD sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan aman bagi semua anak. Guru menjelaskan kepada orang tua bentuk-bentuk kekerasan yang mungkin terjadi di satuan pendidikan, serta dampak negatifnya terhadap perkembangan anak. Diskusi bersama orang tua diadakan untuk berbagi pemahaman dan strategi dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman, baik di sekolah maupun di rumah. Hal ini bertujuan untuk membangun kolaborasi antara guru dan orang tua dalam menciptakan suasana yang mendukung perkembangan positif anak-anak.

Setelah perkenalan awal, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk lebih mengenal satu sama lain dan para guru. Perkenalan kelompok ini diikuti dengan berbagai kegiatan yang dirancang untuk memicu keseruan dan rasa ingin tahu anak-anak. Misalnya, melalui permainan tanya jawab yang menyenangkan, di mana setiap anak dapat menceritakan sedikit tentang dirinya. Kegiatan ini membantu anak-anak untuk lebih mengenal teman sebaya mereka dan mulai membangun hubungan yang positif sejak awal. Selain itu, guru juga memperkenalkan berbagai kegiatan yang akan mereka jalani selama MPLS, memberikan gambaran tentang pengalaman belajar yang akan datang.

5. Aktivitas Nobar: Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP)

Salah satu metode edukasi yang digunakan dalam MPLS PAUD adalah melalui kegiatan nonton bareng (nobar) konten video tentang pencegahan kekerasan di sekolah. Siswa baru bersama orang tua mereka diajak untuk menonton video yang mengedukasi tentang berbagai bentuk kekerasan yang bisa terjadi di lingkungan pendidikan serta cara pencegahannya. Setelah menonton, diadakan sesi ulas film dengan pertanyaan-pertanyaan yang memantik diskusi, baik antara siswa dan orang tua maupun antara siswa dengan guru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman semua pihak terkait pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan.

6. Pengenalan Ekstrakurikuler

Bagian penting lainnya dari MPLS adalah pengenalan berbagai ekstrakurikuler yang tersedia di sekolah. Kegiatan ini termasuk pesta seni, di mana siswa dapat melihat berbagai karya seni yang diproduksi oleh teman-teman mereka, atau pameran ekstrakurikuler yang menampilkan berbagai kegiatan yang bisa diikuti. Pengenalan ini membantu siswa baru untuk mengenali minat dan bakat mereka dengan lebih mudah, serta memberi mereka gambaran tentang aktivitas yang dapat mereka ikuti di luar jam pelajaran. Dengan demikian, siswa dapat mulai merencanakan kegiatan yang ingin mereka ikuti dan mengembangkan minat mereka lebih lanjut.

Mengelola emosi adalah bagian penting dari perkembangan anak-anak. Dalam MPLS PAUD, siswa diajak untuk mengisi roda dan catatan perasaan yang menggambarkan emosi yang mereka rasakan. Anak-anak diberikan instruksi untuk menentukan perasaan mereka melalui ekspresi wajah pada roda dan catatan perasaan. Kegiatan ini membantu anak-anak untuk mengenali dan mengelola emosi mereka dengan cara yang positif. Melalui aktivitas ini, anak-anak belajar untuk mengekspresikan perasaan mereka secara sehat dan memahami bahwa semua emosi itu normal dan dapat diatasi.

8. Kegiatan Renungan dan Motivasi

Di akhir kegiatan MPLS, diadakan sesi renungan dan motivasi yang bertujuan untuk menanamkan budaya positif dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini melibatkan lomba yel-yel yang dirancang untuk meningkatkan semangat dan antusiasme siswa. Selain itu, sesi renungan dan motivasi belajar diadakan untuk menginspirasi siswa agar selalu berusaha keras dan berdoa bersama untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan keberkahan dalam belajar. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa dapat membawa semangat positif ini sepanjang tahun ajaran dan menjadikan pengalaman belajar mereka lebih bermakna.

9. Deklarasi Antikekerasan

Sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, MPLS PAUD mengadakan kegiatan deklarasi antikekerasan. Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa dalam membuat deklarasi bersama untuk menolak segala bentuk kekerasan di sekolah. Deklarasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk tanda tangan bersama di atas banner atau poster besar yang kemudian dipajang di area sekolah sebagai pengingat komitmen bersama. Dengan adanya deklarasi ini, semua pihak diingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang harmonis dan aman bagi semua siswa.