Antara Benci dan Cinta, Ini 5 Tanda Hubunganmu Penuh Kontradiksi

Mungkin kamu merasa terperangkap dalam lingkaran emosi yang tidak menentu, di mana satu saat kamu sangat mencintai pasanganmu, tetapi pada saat lain, kamu merasa marah dan frustrasi.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 13 Sep 2024, 14:12 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 14:12 WIB
couple romantis bahagia
Gambar ilustrasi yang menunjukkan perasaan benci saat mengatakan cinta.

Liputan6.com, Jakarta Terkadang, dalam dinamika hubungan asmara, perasaan yang dirasakan bisa sangat kompleks dan membingungkan. Fenomena yang sering muncul adalah campuran antara cinta dan benci, yang bisa membuat seseorang merasa terombang-ambing secara emosional.

Hubungan semacam ini tidak hanya melelahkan tetapi juga dapat membuat seseorang merasa tidak stabil dan bingung dengan perasaan mereka sendiri. Perasaan cinta yang mendalam terhadap pasangan dapat tiba-tiba berubah menjadi perasaan benci yang kuat, dan sebaliknya.

Perubahan emosi yang drastis ini sering kali membuat seseorang merasa bingung dan tidak yakin tentang apa yang sebenarnya dirasakan. Situasi ini bisa sangat menantang untuk dihadapi, terutama ketika kedua belah pihak tidak sepenuhnya menyadari atau memahami apa yang sedang terjadi.

Dalam hubungan yang penuh dengan kontradiksi antara cinta dan benci, ada beberapa tanda yang bisa dikenali. Memahami tanda-tanda ini dapat membantu seseorang menilai apakah mereka berada dalam hubungan yang sehat atau tidak. Berikut adalah lima tanda utama yang menunjukkan bahwa kamu mungkin berada dalam hubungan yang penuh dengan kontradiksi emosional, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at (13/9/2024).

1. Kesulitan dalam Menyampaikan Perasaan dengan Lancar.

[Bintang] Si Dia Hobi Banget Marah? 3 Hal Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Mendinginkannya
Ilustrasi mengungkapkan perasaan benci dengan mengatakan cinta. (Ilustrasi: Kelas Cinta)

Salah satu ciri dalam hubungan benci tapi cinta adalah kesulitan dalam mengekspresikan perasaan dengan baik. Sulit untuk mengungkapkan perasaan tersebut kepada pasangan, sehingga perasaan tersebut tertahan dan semakin terpendam. Komunikasi yang tidak efektif dapat menyebabkan salah paham dan konflik di kemudian hari. Ketika kamu tidak bisa mengekspresikan perasaanmu, hubungan akan terasa tidak sehat.

Setiap kali kamu mencoba berbicara, pasangan tidak mengerti atau merasa diserang. Tindakan ini dapat membuatmu merasa kesepian dalam hubungan dan meragukan apakah hubungan ini tepat bagimu. Pikiran untuk putus sering kali muncul ketika kamu merasa tidak puas dengan hubungan, tetapi pada saat yang sama, kamu juga merasa tidak bisa hidup tanpa pasanganmu.

2. Meskipun Sering Terjadi Pertengkaran, Mereka dengan Cepat Bisa Memperbaikinya.

Ilustrasi pasangan kekasih, marah, silent treatment
Ilustrasi mengungkapkan perasaan cinta dengan kebencian. (Photo created by yanalya on www.freepik.com)

Pertengkaran yang sering namun mudah berbaikan adalah ciri khas dari hubungan benci tapi cinta. Meskipun kamu dan pasangan sering terlibat dalam perdebatan atau pertengkaran yang sengit, kalian selalu bisa berbaikan dengan cepat karena emosi yang kuat satu sama lain, baik itu emosi cinta atau benci. Namun, pola ini bisa sangat melelahkan secara emosional dan fisik.

Hubungan yang penuh dengan drama seperti ini membuat kamu merasa seperti sedang naik roller coaster emosi yang tak pernah berakhir. Kadang kamu merasa sangat bahagia, tapi di saat lain kamu bisa merasa sangat marah atau sedih. Dalam hubungan benci tapi cinta, sulit untuk menerima kekurangan pasangan adalah suatu yang umum.

Meskipun kamu mencintai pasanganmu, kamu sering kali terjebak pada kekurangan mereka dan sulit untuk melihat kualitas positifnya. Kesulitan menerima kekurangan pasangan bisa membuat hubungan terasa tegang dan penuh tekanan. Kamu mungkin merasa bahwa pasanganmu tidak memenuhi ekspektasimu dan ini memicu rasa tidak puas yang membuatmu semakin sulit merasa bahagia dalam hubungan tersebut.

3. Sering Mengalami Beban Emosional yang Berlebihan

couple cinta tidak cocok marah
Gambaran ketidaksukaan mengatakan cinta.

Merasa terbebani secara emosional merupakan salah satu tanda bahwa kamu sedang berada dalam hubungan yang penuh dengan konflik antara cinta dan benci. Hubungan ini bisa sangat menguras emosi karena kamu selalu berada dalam keadaan bimbang antara cinta dan benci. Perasaan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan dan kesulitan dalam menemukan keseimbangan dalam hidupmu.

Dalam hubungan ini, kamu mungkin seringkali merasa stres, cemas, atau bahkan depresi. Setiap kali kamu mencoba untuk merasa bahagia, selalu ada yang membuatmu kembali merasa marah atau kecewa. Perasaan terbebani secara emosional ini dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraanmu secara keseluruhan.

4. Perubahan Perasaan yang Drastis

Ilustrasi pasangan cinta, romantis
Ilustrasi pasangan cinta, romantis. (Photo by Marius Muresan on Unsplash)

Salah satu tanda utama dari hubungan yang penuh kontradiksi adalah perubahan perasaan yang drastis terhadap pasangan. Kamu mungkin merasa sangat dekat dan penuh kasih sayang pada satu saat, tetapi kemudian mengalami kemarahan atau kebencian yang mendalam di lain waktu.

Perubahan ini sering kali tiba-tiba dan sulit diprediksi, sehingga kamu merasa kesulitan untuk memahami dan menilai hubungan secara objektif. Perasaan campur aduk ini dapat membuatmu merasa bingung tentang apa yang sebenarnya kamu rasakan dan apakah hubungan ini sehat untukmu.

5. Ketidakmampuan untuk Mengabaikan Kebaikan dan Keburukan

pasangan - vania
Ilustrasi Pasangan/https://www.freepik.com/freepik

Kamu mungkin sering terjebak antara mengingat momen-momen indah dan positif dengan pasangan serta merasakan kemarahan atau kekecewaan akibat perilaku mereka. Ketidakmampuan untuk melihat hubungan secara objektif sering kali membuatmu kesulitan untuk membuat keputusan yang jelas mengenai masa depan hubungan tersebut.

Kamu mungkin merasa terpecah antara menghargai kualitas baik pasangan dan merasakan ketidakpuasan yang mendalam dengan aspek buruk dari hubungan tersebut. Ketidakmampuan untuk mengabaikan atau melupakan baik dan buruk ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam menentukan apakah hubungan ini layak dipertahankan atau tidak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya