Liputan6.com, Jakarta Kylie Jenner baru-baru ini membuka diri tentang pengalaman depresi pasca persalinan yang dialaminya setelah melahirkan kedua anaknya, Stormi dan Aire. Kylie mengungkapkan bahwa depresinya berlangsung selama satu tahun penuh.
"Depresi pasca melahirkan setelah kelahiran Stormi berlangsung selama setahun," ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan British Vogue yang dikutip Liputan6.com dari laman E!News, Jumat (23/8/2024). Setelah melewati masa-masa sulit tersebut, kini Kylie merasa telah menemukan kembali dirinya.
Baca Juga
"Aku akan berusia 27 tahun, dan aku akhirnya merasa seperti diriku sendiri lagi. Aku pikir, selama masa kehamilan, aku tidak punya waktu untuk memahami bahkan hal-hal kecil dalam hidupku, dan kemudian depresi pascapersalinan berlangsung selama setahun. Secara mental, itu sangat menantang. Secara hormonal, itu juga sangat sulit," jelas Kylie Jenner.
Advertisement
1. Emosional dan lupa nama putranya
Kylie berbagi lebih lanjut tentang pengalaman beratnya menghadapi depresi pasca persalinan setelah kelahiran putranya. Depresi tersebut begitu mendalam dan emosional, hingga Kylie sempat melupakan nama putranya, Aire.
"Mungkin masa-masa itu adalah yang paling sulit bagiku dengan putraku, sehingga aku menjadi sangat emosional terhadap hal-hal yang mungkin biasanya tidak akan aku rasakan. Sepanjang hari aku berbicara di telepon dengan ibuku sambil menangis histeris, berkata, 'Aku tidak tahu namanya.'"
Advertisement
2. Karunia terindah
Namun, perasaan yang berbeda muncul ketika Kylie melihat putranya. Kehadiran Aire begitu berarti baginya.
"Ketika pertama kali bertemu dengannya, ujar Kylie, Aire adalah sosok terindah yang pernah saya lihat. Saya tidak bisa percaya betapa sempurnanya dia. Saya merasa sangat gagal karena tidak bisa menyebutkan namanya dengan benar. Dia pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu. Hal itu benar-benar membuat saya tersulut emosi," tambahnya.