7 Tanda Bayi Diare dan Cara Mengatasinya, Pahami Segera Agar Tidak Berdampak Fatal

Mengetahui tanda-tanda diare pada bayi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang tua.

oleh Miranti diperbarui 03 Sep 2024, 16:03 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 10:41 WIB
tanda - Vania
Ilustrasi Bayi/https://www.freepik.com/pch.vector 

Liputan6.com, Jakarta Mengetahui tanda-tanda diare pada bayi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang tua. Diare pada bayi bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang serius, sehingga mengenali gejalanya sejak dini dapat membantu dalam memberikan penanganan yang tepat.

Tanda-tanda diare pada bayi umumnya meliputi perubahan dalam frekuensi dan konsistensi tinja bayi, serta adanya gejala tambahan seperti demam atau muntah. Selain itu tanda diare yang paling mudah dikenali adalah perubahan pada tinja bayi.

Di bawah ini akan dipaparkan mengenai beberapa tanda bayi diare yang perlu kamu ketahui. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana telah dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (03/09/2024):

 

1. Frekuensi Buang Air Besar yang Meningkat

tanda - Vania
"Gambar Bayi/https://www.freepik.com/pch.vector "

Salah satu tanda bayi diare yang paling jelas adalah peningkatan frekuensi buang air besar. Jika bayi kamu biasanya buang air besar sekali atau dua kali sehari, tetapi tiba-tiba meningkat menjadi empat hingga lima kali atau lebih, ini bisa menjadi indikasi diare.

2. Konsistensi Tinja yang Cair

tanda - Vania
Ilustrasi Bayi/https://www.freepik.com/cookie_studio 

Konsistensi tinja yang lebih cair dari biasanya juga merupakan tanda bayi diare. Tinja yang normal biasanya berbentuk pasta atau padat, sementara diare membuat tinja menjadi lebih encer dan berair.

3. Warna Tinja yang Berubah

Perubahan warna tinja juga bisa menjadi tanda bayi diare. Tinja yang biasanya berwarna kuning atau coklat bisa berubah menjadi hijau atau lebih pucat saat bayi mengalami diare.

4. Adanya Lendir atau Darah dalam Tinja

Jika kamu melihat ada lendir atau darah dalam tinja bayi, ini merupakan tanda bayi diare yang serius dan memerlukan perhatian medis segera. Lendir atau darah dalam tinja menunjukkan adanya infeksi atau iritasi pada saluran pencernaan.

5. Bayi Rewel dan Tidak Nyaman

Bayi yang mengalami diare sering kali menjadi lebih rewel dan tidak nyaman. Mereka mungkin menangis lebih sering, menunjukkan tanda-tanda sakit perut, atau tampak lebih lesu dari biasanya.

6. Demam

3 Penyebab Bayi Demam dan Ruam Merah Serta Cara Mengobatinya
Tak selalu gejala campak, bayi demam dan ruam merah bisa menjadi pertanda penyakit lainnya.(FOTO:pexels/lauragarcia).

Demam sering kali menyertai diare pada bayi. Jika bayi kamu mengalami peningkatan suhu tubuh bersamaan dengan tanda-tanda diare lainnya, ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi yang memerlukan penanganan medis.

7. Dehidrasi

3 Penyebab Bayi Demam dan Ruam Merah Serta Cara Mengobatinya
Tak selalu gejala campak, bayi demam dan ruam merah bisa menjadi pertanda penyakit lainnya. (FOTO:pexels/karolina grabowska).

Dehidrasi adalah risiko serius dari diare pada bayi. Tanda-tanda dehidrasi meliputi mulut kering, mata cekung, menangis tanpa air mata, dan penurunan jumlah popok basah. Dehidrasi memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Mengenali tanda bayi diare sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan si kecil. Jika kamu melihat salah satu atau lebih dari tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, bayi kamu dapat pulih dengan baik dari diare. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya