4 Posisi Tidur Saat Maag Kambuh yang Dianjurkan, Jangan Tidur Telentang

Posisi tidur saat maag kambuh sangat penting untuk disimak.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 18 Sep 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 20:15 WIB
ilustrasi maag saat puasa/pexels
ilustrasi maag saat puasa/pexels

Liputan6.com, Jakarta Maag merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang, seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dan bahkan menyakitkan, terutama saat kambuh di malam hari. Gangguan pencernaan ini dapat mengganggu kualitas tidur dan mempengaruhi produktivitas sehari-hari. Bagi mereka yang mengalami maag, menemukan posisi tidur yang tepat bisa menjadi kunci, untuk mendapatkan istirahat nyenyak dan meredakan gejala yang mengganggu.

Dalam upaya mencari solusi untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat maag saat tidur, berbagai penelitian dan pengalaman praktis telah menunjukkan, bahwa posisi tidur saat maag kambuh memiliki peran penting. Salah satu rekomendasi yang sering dianjurkan oleh para ahli kesehatan, adalah tidur dengan posisi tubuh menghadap ke samping kiri.

Posisi tidur saat maag kambuh ini diyakini memiliki beberapa manfaat, di mana bisa membantu meredakan gejala dan meningkatkan kenyamanan selama tidur. Tidur dengan tubuh menghadap ke samping kiri dianggap efektif, karena sejalan dengan anatomi sistem pencernaan manusia. Dalam posisi ini, lambung berada di bawah esofagus, yang membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain itu, posisi ini juga memfasilitasi proses pembuangan limbah dari lambung ke usus besar, yang dapat membantu mempercepat proses pencernaan, serta mengurangi tekanan pada sistem pencernaan secara keseluruhan. Meskipun tidur menyamping ke kiri bukanlah obat mujarab untuk maag, banyak orang melaporkan pengurangan signifikan dalam gejala mereka setelah mengadopsi posisi ini.

Penting untuk dicatat bahwa efektivitas posisi tidur ini dapat bervariasi dari satu individu ke individu lain. Oleh karena itu, disarankan untuk mencoba posisi ini dan beberapa posisi tidur saat maag kambuh lainnya, sebagai bagian dari strategi manajemen maag yang lebih luas. Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang posisi tidur yang sebaiknya diterapkan dan dihindari saat maag, Rabu (18/9/2024).

Bagaimana Posisi Tidur Saat Maag Kambuh?

Penyebab maag kronis datang
Maag adalah penyakit yang sering dialami ketika puasa. (pexels.com/@sora-shimazaki)

Posisi tidur yang tepat dapat memainkan peran penting dalam mengelola gejala maag dan meningkatkan kualitas tidur Anda. Berikut adalah beberapa posisi tidur yang direkomendasikan untuk membantu mengatasi maag dan meminimalkan ketidaknyamanan:

1. Tidur dengan Posisi Miring ke Kiri

Tidur dengan posisi miring ke kiri adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi gejala maag. Dalam posisi ini, lambung terletak di sisi kiri tubuh, yang secara alami membantu mencegah refluks asam. Posisi ini memanfaatkan gravitasi untuk menjaga asam lambung tetap berada di dalam lambung dan mengurangi kemungkinannya naik ke esofagus. Hal ini penting karena refluks asam adalah salah satu penyebab utama ketidaknyamanan saat maag kambuh. Penelitian menunjukkan bahwa tidur miring ke kiri dapat mengurangi frekuensi dan intensitas gejala refluks asam, memberikan perasaan nyaman yang lebih baik selama tidur.

2. Mengangkat Kepala Saat Tidur

Jika posisi miring ke kiri tidak memungkinkan atau tidak cukup membantu, Anda bisa mencoba mengangkat kepala tempat tidur sekitar 30 derajat. Menggunakan bantal tambahan untuk menopang kepala atau menyesuaikan posisi kepala tempat tidur dapat mencegah asam lambung naik ke esofagus saat Anda tidur. Posisi ini memanfaatkan gravitasi untuk menjaga asam lambung tetap di bagian bawah lambung, sehingga mengurangi risiko refluks dan memperbaiki kualitas tidur. Ini adalah solusi efektif bagi mereka yang sering mengalami refluks asam atau ketidaknyamanan maag saat tidur.

3. Tidur Telentang dengan Bantal di Bawah Lutut

Bagi sebagian orang, tidur telentang dengan tambahan bantal di bawah lutut bisa menjadi pilihan yang nyaman. Dengan menambahkan bantal di bawah lutut, Anda bisa mengurangi tekanan pada perut dan merasakan kenyamanan yang lebih baik. Posisi ini dapat membantu mengurangi beban pada lambung dan perut, meminimalkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh maag. Penempatan bantal di bawah lutut membantu menjaga posisi tubuh tetap mendatar dengan sedikit penekanan pada perut, sehingga membantu dalam mengurangi rasa sakit dan kembung.

4. Posisi Tidur dengan Badan Setengah Duduk

Bagi beberapa orang, tidur dengan posisi badan setengah duduk dapat memberikan bantuan tambahan. Menggunakan beberapa bantal untuk menopang tubuh bagian atas dalam posisi miring sedikit ke belakang memungkinkan kepala dan dada tetap berada di atas level perut. Posisi ini membantu mencegah asam lambung naik ke esofagus dan mengurangi risiko refluks. Ini bisa sangat membantu bagi mereka yang mengalami gejala maag parah atau refluks asam berat.

Posisi Tidur yang Sebaiknya Dihindari

[Bintang] Ilustrasi sakit maag
Ilustrasi sakit maag | Via: istimewa

Ketika mengelola gejala maag atau dispepsia, penting untuk memperhatikan posisi tidur yang dapat mempengaruhi tingkat ketidaknyamanan Anda. Beberapa posisi tidur dapat memperburuk gejala maag, menyebabkan refluks asam yang lebih parah, dan mengganggu kualitas tidur Anda. Berikut adalah beberapa posisi tidur yang sebaiknya dihindari untuk mencegah memperburuk gejala maag:

1. Tidur Telentang Tanpa Penyangga

Tidur telentang tanpa menggunakan penyangga tambahan dapat memperburuk gejala maag. Posisi ini memungkinkan asam lambung lebih mudah naik ke esofagus, karena tidak ada penyangga yang mencegah asam lambung bergerak ke atas. Saat Anda tidur telentang, lambung berada pada posisi yang lebih tinggi relatif terhadap esofagus, di mana bisa mempermudah asam lambung untuk masuk ke tenggorokan, terutama jika Anda makan makanan berat atau berlemak sebelum tidur. Untuk mengurangi risiko refluks asam, disarankan untuk menggunakan bantal atau menyesuaikan posisi kepala tempat tidur untuk menjaga kepala dan dada lebih tinggi dari perut.

2. Tidur Miring ke Kanan

Beberapa studi menunjukkan bahwa tidur miring ke kanan dapat meningkatkan kemungkinan refluks asam. Dalam posisi ini, lambung berada di sisi kanan tubuh, yang memungkinkan asam lambung lebih mudah naik ke esofagus karena posisi esofagus lebih dekat dengan lambung. Ini bisa menyebabkan asam lambung naik ke tenggorokan dan memperburuk rasa tidak nyaman. Jika Anda mengalami gejala maag, cobalah tidur dengan posisi miring ke kiri atau menggunakan bantal tambahan untuk mengangkat kepala, yang lebih efektif dalam mencegah refluks asam.

3. Tidur dengan Posisi Duduk yang Tidak Nyaman

Tidur dengan posisi duduk yang tidak nyaman, seperti duduk tegak atau dengan punggung tegak tetapi miring, juga bisa memperburuk gejala maag. Posisi ini mungkin tidak memberikan dukungan yang cukup untuk tubuh dan dapat meningkatkan tekanan pada perut. Jika Anda mengalami refluks asam atau ketidaknyamanan perut, posisi duduk yang tidak tepat dapat membuat asam lambung lebih mudah naik ke esofagus, terutama jika posisi tubuh tidak mendukung aliran makanan dan cairan di sistem pencernaan dengan baik.

4. Tidur dengan Posisi Berbaring Sepenuhnya Rata

Tidur dengan posisi berbaring sepenuhnya rata, tanpa mengangkat kepala atau menggunakan bantal tambahan, dapat memperburuk gejala maag. Posisi ini memudahkan asam lambung naik ke esofagus karena tidak ada elevasi yang membantu menjaga asam lambung tetap di dalam lambung. Untuk mengurangi risiko refluks, cobalah mengangkat kepala tempat tidur sekitar 30 derajat dengan bantal tambahan atau penyangga khusus.

Mengapa Posisi Tidur Penting Saat Maag Kambuh?

Ilustrasi wanita tidur, bermimpi
Ilustrasi wanita tidur, bermimpi. (Photo created by Lifestylememory on www.freepik.com)

1. Pengaruh Posisi Tubuh terhadap Refluks Asam

Salah satu gejala utama maag adalah refluks asam, yaitu kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar dan ketidaknyamanan. Posisi tidur dapat mempengaruhi seberapa mudah asam lambung naik ke tenggorokan. Posisi tidur yang tidak tepat, seperti tidur telentang tanpa penyangga atau tidur miring ke kanan, dapat mempermudah asam lambung untuk mengalir ke esofagus. Sebaliknya, posisi tidur yang mendukung, seperti tidur miring ke kiri atau mengangkat kepala tempat tidur, dapat membantu mengurangi risiko refluks asam dengan memanfaatkan gravitasi untuk menjaga asam lambung tetap di dalam lambung.

2. Efek Posisi Tidur pada Tekanan Perut

Posisi tidur dapat mempengaruhi tekanan yang diterima oleh perut dan lambung. Posisi yang menempatkan tubuh pada sudut yang tidak nyaman, seperti tidur telentang tanpa bantal tambahan, dapat meningkatkan tekanan pada lambung dan memperburuk gejala maag. Tekanan yang meningkat pada perut dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung dan memperburuk ketidaknyamanan. Dengan memilih posisi tidur yang mengurangi tekanan pada lambung, Anda dapat membantu mencegah pemburukan gejala maag.

3. Kualitas Tidur dan Dampaknya pada Kesehatan Pencernaan

Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan secara keseluruhan dan memperburuk gejala maag. Posisi tidur yang tidak nyaman atau tidak mendukung dapat menyebabkan gangguan tidur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi proses pencernaan dan metabolisme tubuh. Tidur berkualitas dengan posisi yang mendukung, dapat membantu tubuh memproses makanan dengan lebih efisien, mengurangi produksi asam lambung berlebihan, dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

4. Penerapan Posisi Tidur yang Tepat untuk Manajemen Maag

Memilih posisi tidur yang tepat tidak hanya mengurangi ketidaknyamanan saat maag kambuh, tetapi juga membantu dalam pengelolaan gejala jangka panjang. Dengan mengadopsi posisi tidur yang dianjurkan, seperti tidur miring ke kiri atau mengangkat kepala tempat tidur, Anda dapat mengurangi frekuensi dan intensitas gejala maag. Ini juga membantu menjaga asam lambung tetap di dalam lambung dan menghindari refluks yang menyakitkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya