Memahami Perbedaan Antara Physical Sunscreen dan Chemical Sunscreen

Dua jenis sunscreen yang paling umum dijumpai di pasaran adalah physical sunscreen dan chemical sunscreen.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 28 Sep 2024, 11:08 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 11:08 WIB
Homosalate
Ilustrasi Produk Sunscreen Credit: pexels.com/Lambrinth

Liputan6.com, Jakarta Tabir surya atau sunscreen kini menjadi produk perawatan kulit yang sangat digemari. Fungsinya yang utama adalah melindungi kulit dari bahaya sinar UV. Mengingat Indonesia adalah negara tropis, penggunaan sunscreen sangatlah penting sebelum beraktivitas di luar ruangan.

Tapi, tahukah kamu bahwa sunscreen ternyata memiliki berbagai jenis? Dua jenis yang paling umum dijumpai di pasaran adalah physical sunscreen dan chemical sunscreen.

Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut? Yuk, simak pembahasan mendalam tentang jenis-jenis sunscreen ini yang dilansir oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (28/9/2024).

Physical Sunscreen

Physical Sunscreen
Gambar Physical Sunscreen | hak cipta freepik

Menurut Center for Dermatology & Laser Skin Surgery, physical sunscreen mengandung bahan aktif seperti zinc oxide dan titanium dioksida yang berbasis mineral. Sunscreen ini berfungsi dengan menciptakan lapisan pelindung di atas kulit, yang memantulkan dan menyebarkan sinar UV sebelum mencapai kulit. Sunscreen jenis ini sangat cocok untuk kulit sensitif.

Kelebihan Physical Sunscreen

Physical sunscreen tidak memerlukan waktu untuk menyerap, sehingga memberikan perlindungan segera setelah diaplikasikan. Bahannya cenderung lembut dan tidak menyebabkan iritasi, sehingga aman digunakan bahkan oleh anak-anak. Mineral seperti zinc oxide yang menjadi bahan aktif utamanya tidak menyumbat pori-pori, sehingga aman bagi mereka yang memiliki masalah jerawat. Selain itu, sunscreen ini stabil saat terpapar sinar matahari, sehingga tidak mudah rusak oleh sinar UV.

Kekurangan Physical Sunscreen

Apakah kamu pernah mendengar istilah white cast? Physical sunscreen sering meninggalkan lapisan putih di kulit, terutama pada kulit dengan tone warna lebih gelap. Teksturnya cenderung berat dan terasa lengket di kulit. Selain itu, karena bekerja di permukaan kulit, physical sunscreen lebih mudah hilang atau luntur saat terkena air atau keringat.

Chemical Sunscreen

Chemical Sunscreen
Gambar Chemical Sunscreen | hak cipta freepik

Bahan aktif yang terdapat dalam chemical sunscreen meliputi dioxybenzone, avobenzone, oxybenzone, octocrylene, homosalate, dan octinoxate. Chemical sunscreen berfungsi dengan cara menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas, lalu melepaskannya dari kulit. Sunscreen jenis ini lebih ringan dan mudah diserap, sehingga banyak digunakan dalam produk sunscreen modern.

Kelebihan Chemical Sunscreen

Chemical sunscreen lebih nyaman digunakan sehari-hari karena mudah diserap dan terasa ringan di kulit. Sifatnya yang mudah menyerap tidak meninggalkan white cast, sehingga cocok untuk berbagai warna kulit. Saat melakukan aktivitas di luar ruangan, chemical sunscreen akan bertahan lebih lama saat terkena air atau keringat, sehingga lebih ideal digunakan.

Kekurangan Chemical Sunscreen

Dibutuhkan sekitar 20 menit setelah aplikasi agar chemical sunscreen bekerja efektif melindungi kulit. Bahan kimianya cenderung menyebabkan iritasi, terutama bagi pemilik kulit sensitif atau yang rentan terhadap alergi. Proteksinya terhadap sinar matahari kurang stabil dalam jangka waktu lama sehingga perlu sering kali dilakukan re-apply atau penggunaan ulang.

Baik physical maupun chemical sunscreen, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kamu dapat memilih jenis sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan jenis kulit dan aktivitas yang akan dilakukan agar pilihan sunscreen tepat untuk seharian.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya