7 Cara Mengatur Perhatian pada Anak dengan Jarak Usia yang Berdekatan

Memiliki anak dengan jarak usia yang dekat dapat menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.

oleh Miranti diperbarui 23 Okt 2024, 20:41 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2024, 20:41 WIB
Parenting
Ilustrasi keluarga. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta Memiliki anak dengan jarak usia yang dekat dapat menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Terlebih lagi, jika kedua anak tersebut masih balita yang membutuhkan perhatian, pendidikan, dan pengawasan yang intensif.

Membagi waktu dan perhatian untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan masing-masing anak mungkin terdengar sulit dan melelahkan, sehingga diperlukan strategi parenting yang tepat. Apalagi jika kamu tidak memiliki baby sitter. Namun, hal ini bukan berarti tidak mungkin untuk diatasi.

Artikel ini akan membahas beberapa tips untuk membantu orang tua dalam membagi waktu dan perhatian secara seimbang pada balita dengan jarak usia yang dekat. Simak tips parenting ini hingga selesai, sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (23/10/2024):

1. Punya Prioritas

Waktu bersama Anak
Gambar keluarga yang berusaha memanfaatkan waktu bersama. Sumber: pexels.com oleh Kampus Production

Salah satu cara utama dalam mengelola waktu dan perhatian untuk balita dengan jarak usia yang dekat adalah dengan menentukan prioritas. Kenali kebutuhan dan perkembangan masing-masing anak, serta distribusikan waktu dan perhatian berdasarkan prioritas tersebut. Misalnya, jika ada anak yang lebih muda dan sedang melalui tahap perkembangan penting, berikan perhatian lebih pada anak tersebut dalam hal stimulasi dan pengasuhan.

2. Manfaatkan Waktu Bersama Sebaik Mungkin

Potret sebuah keluarga
Long distance parenting merupakan metode pengasuhan anak ketika orangtua tinggal jauh dari anak-anak. (Foto: Pexels/Vlada Karpovich)

Gunakan setiap kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan kedua anak secara bersamaan. Temukan aktivitas yang bisa dinikmati bersama oleh kedua anak, seperti bermain di taman, membaca buku cerita, atau mengikuti kegiatan keluarga. Dengan melakukan aktivitas bersama, kamu bisa memberikan perhatian yang seimbang kepada kedua anak sambil memperkuat ikatan di antara mereka.

3. Kalau Perlu, Atur Jadwal!

Keluarga Tetap Menjadi Prioritas Utama
Gambar Keluarga Harmonis Credit: pexels.com/pixabay

Sangat penting untuk memiliki jadwal yang efisien agar dapat membagi waktu dengan seimbang antara kedua anak. Buatlah jadwal harian yang terstruktur namun tetap fleksibel, sehingga kamu bisa mengalokasikan waktu untuk merawat, mengasuh, dan berinteraksi dengan kedua anak secara optimal. Gunakan waktu tidur atau waktu luang untuk merencanakan kegiatan bersama dengan anak-anak.

4. Buat Anak Merasakan ‘Tanggung Jawab’

Keluarga
Gambar keluarga bahagia. Sumber: pexels.com/pixabay

Ajak kedua anak untuk turut serta dalam tanggung jawab keluarga sejak usia dini. Berikan mereka tugas-tugas ringan yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka, seperti membereskan mainan, merapikan tempat tidur, atau membantu menyiapkan makanan. Melibatkan anak-anak dalam tanggung jawab keluarga tidak hanya mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerjasama dan tanggung jawab, tetapi juga membantu mengalokasikan waktu dan perhatian dengan lebih efisien.

5. Berikan Perhatian Secara Individual

keluarga bahagia kakak dan adik bermain game
gambar bermain teka-teki/MMD Creative/Shutterstock

Meskipun kamu berusaha membagi waktu dan perhatian dengan adil, tetaplah penting untuk memberikan perhatian pribadi kepada masing-masing anak. Luangkan waktu khusus untuk melakukan aktivitas bersama setiap anak, seperti berkumpul untuk berbincang atau bermain game favorit mereka. Dengarkan dengan penuh perhatian kebutuhan dan keinginan masing-masing anak, dan berikan perhatian yang mereka perlukan untuk merasa dicintai dan dihargai.

 

6. Sediakan Waktu untuk Menyendiri

Gentle Parenting
Ilustrasi gentle parenting / Freepik by lifeforstock

Pastikan setiap anak memiliki waktu untuk menyendiri ketika mereka membutuhkannya. Ini memberi mereka kesempatan untuk mereset emosi dan mengurangi rasa cemburu. Waktu sendiri juga penting untuk pengembangan pribadi mereka, dan memungkinkan mereka untuk bermain atau beristirahat tanpa gangguan.

7. Komunikasi Terbuka

Katanya, Positive Parenting Tidak Boleh Marah pada Anak
Katanya, Positive Parenting Tidak Boleh Marah pada Anak | copyright pexels.com/Vika Glitter

Dorong komunikasi yang terbuka antara anak-anak dan orang tua. Ajak mereka untuk berbagi perasaan dan pengalaman mereka tanpa rasa takut. Dengan komunikasi yang baik, kamu dapat lebih memahami kebutuhan masing-masing anak dan mengatasi masalah yang mungkin timbul dari jarak usia yang dekat.

Menerapkan tips di atas diharapkan dapat membantu kamu membagi waktu dan perhatian secara seimbang pada balita dengan jarak usia yang berdekatan. Penting untuk tetap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan, serta memberikan dukungan dan kasih sayang kepada kedua anak secara merata. Ingatlah bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan memberikan perhatian yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan mereka adalah kunci untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya