6 Pemain Arab Saudi yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Bek Tengil

Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia akan menghadapi ujian berat saat menjamu Timnas Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Selasa (19/11/2024) malam WIB. Laga ini menjadi momentum penting bagi Skuad Garuda untuk bangkit di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Arab Saudi, yang kini dilatih oleh Herve Renard, datang dengan skuad yang lebih solid setelah hasil impresif melawan Australia di laga sebelumnya. Mengutip Bola.net, Indonesia harus mewaspadai potensi ancaman dari sejumlah pemain andalan The Falcons.

Memiliki kombinasi pemain berpengalaman dan bintang muda bertalenta, Arab Saudi membawa kekuatan penuh. Berikut adalah lima pemain Arab Saudi yang harus diantisipasi oleh Timnas Indonesia.

Saleh Al-Shehri adalah striker yang tak asing di panggung internasional. Pemain Al-Ittihad ini mencuri perhatian dunia dengan golnya saat Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di Piala Dunia 2022.

Al-Shehri terkenal dengan kecepatan dan insting mencetak golnya. Dalam 32 penampilan bersama tim nasional, ia telah mencetak 13 gol. Tinggi badannya yang mencapai 1,84 meter membuatnya unggul dalam duel udara, dan hal ini menjadi ancaman serius bagi lini pertahanan Indonesia.

Firas Al-Buraikan adalah talenta muda yang menjadi andalan di lini serang Arab Saudi. Pemain yang saat ini membela Al-Ahli SFC ini dikenal fleksibel, bisa bermain sebagai striker maupun gelandang serang.

Dengan 10 gol dari 43 penampilan di level internasional, Al-Buraikan juga menjadi ancaman di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia memiliki kecepatan, kemampuan dribel yang baik, serta kemampuannya dalam mengeksekusi bola-bola mati.

Saud Abdulhamid adalah fullback yang kini memperkuat AS Roma. Pemain berusia 24 tahun ini memiliki kemampuan bertahan yang kokoh serta sering membantu serangan dari sisi kanan lapangan.

Selain kecepatan, Abdulhamid juga dikenal piawai dalam memberikan umpan silang berbahaya. Dalam laga melawan Australia, ia mendapatkan rating tertinggi berkat performa solidnya. Indonesia perlu mengantisipasi eksplosivitasnya di sektor sayap.

Abdullah Radif adalah salah satu pemain muda yang sedang naik daun di Arab Saudi. Pemain kelahiran 2003 ini dikenal gesit dan pintar membaca permainan, membuatnya menjadi ancaman serius bagi lawan.

Mengutip ANTARA, Radif telah mencetak dua gol dalam 18 penampilan untuk tim nasional. Kemampuannya dalam mengolah bola dan mencari celah di pertahanan lawan harus diwaspadai oleh bek Indonesia.

Ali Al-Bulayhi adalah bek tengah yang dikenal tangguh dan memiliki gaya bermain provokatif. Pemain berusia 34 tahun ini pernah memancing emosi bintang-bintang seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di lapangan.

Meski sering dianggap arogan, Al-Bulayhi sangat efektif dalam menjaga lini pertahanan. Di laga melawan Australia, ia menunjukkan permainan taktis dan mampu memutus serangan lawan dengan presisi tinggi.

Pada pertandingan melawan Australia, Arab Saudi kerap menekan melalui kedua sisi sayap. Yasser Alshahrani tampil solid khususnya di babak pertama dari pos fullback kiri.

Ia kerap maju membantu menekan pertahanan lawan dari flank kiri dengan pergerakannya yang lincah, meski sudah berusia 32 tahun. Ia juga mampu bekerja sama dengan baik bareng Al Dawsari di tengah dan Al Buraikan yang ada di depannya.

Saat bertahan ia juga begitu solid. Ia kerap menang dalam duel perebutan bola. Ia jadi pemain dengan rating tertinggi ketiga versi Fotmob di kubu Arab Saudi (7.4). Ratingnya cuma kalah dari Saud Abdulhamid dan Hassan Tambakti.

Ya, Arab Saudi lebih diunggulkan berdasarkan pengalaman dan kualitas pemainnya. Namun, Indonesia tetap memiliki peluang jika mampu bermain efektif.

Arab Saudi kadang kehilangan fokus ketika menghadapi tim dengan serangan balik cepat. Indonesia dapat memanfaatkan kelemahan ini melalui permainan transisi yang cepat.

Pemain-pemain seperti Marc Klok dan Egy Maulana Vikri, yang memiliki kreativitas dan kemampuan individu tinggi, bisa menjadi senjata utama Indonesia.

Meski sulit, peluang tetap ada. Kuncinya adalah fokus dalam bertahan dan memaksimalkan peluang yang ada di lini serang.