Â
Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pemain naturalisasi Timnas Indonesia kini berada dalam situasi yang menantang di Eropa. Mereka kesulitan mendapatkan kesempatan bermain di klub masing-masing, yang mengancam karier mereka di level internasional.
Bursa transfer yang akan datang memberikan peluang bagi para pemain ini untuk mencari klub baru. Kontras yang terlihat antara performa mereka di Timnas Indonesia dan di klub sangat mencolok. Di bawah bimbingan pelatih Shin Tae-yong, mereka berhasil menunjukkan kualitas dan mendapatkan kepercayaan. Namun, saat kembali ke klub, banyak dari mereka yang tersisih dari tim utama.
Advertisement
Baca Juga
Berbeda dengan saat membela tim nasional, di klub, mereka sering kali tidak mendapatkan waktu bermain yang cukup. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi para pemain yang ingin terus berkembang dan berkontribusi untuk negara.
Advertisement
Dengan bursa transfer paruh musim yang akan segera dibuka, ini adalah waktu yang krusial bagi para pemain untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya. Mereka perlu memikirkan dengan matang agar tidak terjebak dalam situasi yang sama di klub baru. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai situasi ini dari Bola.com.
Nathan Tjoe-A-On
Â
Nathan Tjoe-A-On telah menjadi salah satu pemain naturalisasi yang mendapatkan perhatian besar di Tim Nasional Indonesia. Dengan kemampuan bermain di berbagai posisi, Nathan menjadi salah satu pilihan favorit pelatih Shin Tae-yong. Namun, situasinya berbeda saat ia membela klub Swansea City di Liga Inggris, yang merupakan kasta kedua.
Di musim ini, Nathan hanya mendapatkan tiga kesempatan bermain dengan total waktu 127 menit. Hal ini menunjukkan bahwa ia lebih sering berada di bangku cadangan, yang tentu saja menghambat perkembangan kariernya. Dalam situasi seperti ini, mencari klub baru mungkin menjadi pilihan yang lebih baik bagi pemain berusia 22 tahun tersebut.
Dengan minimnya kesempatan untuk tampil, Nathan perlu mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kariernya. Bergabung dengan klub yang memberikan lebih banyak waktu bermain bisa menjadi solusi untuk mengasah kemampuannya dan meningkatkan performanya di lapangan.
Advertisement
Justin Hubner
Â
Justin Hubner, bek berusia 21 tahun, mengalami tantangan serupa dengan Nathan dalam upayanya untuk mendapatkan kepercayaan dari pelatih Wolverhampton Wanderers U-21. Setelah menjalani masa pinjaman di Cerezo Osaka, klub Liga Jepang, Hubner kesulitan untuk mendapatkan kesempatan bermain secara reguler.
Selama musim 2024/2025, Justin Hubner hanya diturunkan satu kali, dengan total waktu bermain selama 45 menit. Situasi ini jelas kontras dengan penampilannya yang mengesankan saat membela Timnas Indonesia, di mana ia mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Shin Tae-yong.
Dengan kondisi yang tidak menguntungkan ini, bursa transfer paruh musim menjadi kesempatan penting bagi Justin Hubner. Mencari klub baru bisa menjadi langkah strategis untuk mengembangkan kariernya dan mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak.
Eliano Reijnders
Â
Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Eliano Reijnders, menghadapi kesulitan dalam mendapatkan waktu bermain yang cukup. Meskipun di awal musim sempat menjadi andalan, peluangnya untuk tampil kini semakin berkurang.
Eliano, yang berusia 24 tahun, hanya mampu mencatatkan delapan penampilan dengan total waktu bermain sekitar 331 menit. Meskipun angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dua rekan setimnya, tetap saja hal ini tergolong minim mengingat posisinya yang kini bukan lagi pilihan utama.
Dengan situasi ini, Eliano perlu mempertimbangkan langkah selanjutnya. Memperoleh menit bermain yang lebih reguler di klub baru bisa menjadi solusi yang tepat pada bursa transfer mendatang. Keputusan ini penting untuk menjaga perkembangan kariernya di dunia sepak bola.
Â
Advertisement