Liputan6.com, Jakarta KH Hasan Besari adalah nama besar dalam sejarah Islam Jawa. Ulama yang lahir pada 1729 ini dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Gebang Tinatar di Tegalsari, Ponorogo. Sosoknya terus dikenang hingga kini, tidak hanya sebagai ulama, tetapi juga sebagai pemimpin masyarakat yang karismatik.
Perannya dalam membentuk pola pendidikan pesantren klasik menjadikannya tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa. KH Hasan Besari tidak hanya mendidik santri, tetapi juga membangun hubungan dengan para pemimpin kerajaan seperti Pakubuwono III. Hal ini semakin menguatkan posisinya di masyarakat.
Baru-baru ini, namanya kembali menjadi perbincangan setelah dikaitkan sebagai leluhur dari Gus Miftah. Klaim ini mengundang rasa penasaran banyak orang untuk mengetahui lebih dalam tentang sosok KH Hasan Besari.
Advertisement
Masa Muda dan Pendidikan KH Hasan Besari
KH Hasan Besari lahir dalam keluarga ulama di Tegalsari, Ponorogo. Ia merupakan cucu dari Kiai Ageng Muhammad Besari, pendiri Pondok Pesantren Gebang Tinatar. Sejak kecil, Hasan Besari dididik dalam lingkungan pesantren yang ketat dengan tradisi sufisme.
Pendidikan yang diterima Hasan Besari mencakup berbagai disiplin ilmu agama seperti tafsir, hadis, dan fiqih. Ia juga belajar sastra Jawa, yang kelak memperkaya kontribusinya terhadap budaya lokal. Hasan Besari dikenal sebagai pribadi alim dan ahli tirakat.
Advertisement
Peran KH Hasan Besari dalam Pondok Pesantren Gebang Tinatar
Setelah menempuh pendidikan, KH Hasan Besari melanjutkan kepemimpinan di Pesantren Gebang Tinatar. Pesantren ini menjadi pusat pendidikan dan pengaruh keislaman di Jawa. Para santri datang dari berbagai daerah untuk menimba ilmu darinya.
Selain pendidikan agama, KH Hasan Besari juga mengajarkan nilai-nilai moral dan sosial yang relevan dengan masyarakat Jawa. Pesantren ini memainkan peran penting sebagai pusat pengembangan intelektual pada masanya.
Hubungan dengan Kerajaan Mataram
KH Hasan Besari memiliki hubungan erat dengan keluarga kerajaan Mataram. Ia menikah dengan Bra. Murtosyah, putri dari Pakubuwono III. Pernikahan ini tidak hanya mempererat hubungan kekeluargaan, tetapi juga memberikan pengaruh politik yang signifikan.
Pernikahan ini menghasilkan enam keturunan, salah satunya adalah R.M. Cokronegoro, ayah dari tokoh pergerakan nasional HOS Tjokroaminoto. Hubungan ini menunjukkan pentingnya peran KH Hasan Besari dalam lintas sejarah Islam dan politik Jawa.
Advertisement
Pendidikan Sufisme dan Murid-Murid KH Hasan Besari
KH Hasan Besari dikenal sebagai guru yang mendidik para santri dengan pendekatan sufisme. Ia mengajarkan praktik-praktik ibadah seperti wirid, salat sunnah, dan puasa. Salah satu muridnya yang terkenal adalah R. Ng. Ronggowarsito, pujangga besar dari Jawa.
Melalui pendidikan ini, KH Hasan Besari membentuk generasi intelektual yang memahami agama sekaligus budaya. Tradisi ini terus hidup melalui santri-santrinya yang tersebar di berbagai wilayah.
Kontroversi dan Warisan KH Hasan Besari
Meskipun dikenal sebagai ulama besar, KH Hasan Besari tidak lepas dari kontroversi. Pada masanya, ia sempat ditangkap oleh penguasa Surakarta karena dianggap melakukan penyelewengan. Namun, hal ini tidak mengurangi pengaruhnya di masyarakat.
Warisan KH Hasan Besari tetap hidup hingga kini. Makamnya di Ponorogo menjadi tujuan ziarah, dan pesantrennya terus melahirkan generasi baru ulama. Namanya tetap dikenang sebagai salah satu tokoh besar Islam Jawa.
Advertisement
Miftah Maulana Mengklaim Sebagai Keturunan ke-9 Kiai Ageng Besari
Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, mengklaim sebagai keturunan ke-9 dari Kiai Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur. Ia menyatakan bahwa leluhurnya, Muhammad Besari, dimakamkan di Tegalsari, Ponorogo. Namun, pengakuan ini sempat memicu polemik setelah adiknya, Miftahul Khairat atau Tajib, menyebut latar belakang keluarga mereka lebih sederhana.
Dalam video lawas yang viral, Tajib menyatakan bahwa keluarga mereka berasal dari Lampung, dengan ayah yang bekerja sebagai petani dan ibu sebagai pedagang, serta hidup dalam keterbatasan ekonomi. Sang adik pada 2021Â sempat menuduh Gus Miftah menelantarkan orangtua mereka, meskipun tuduhan ini dibantah oleh Gus Miftah yang mengaku telah berulang kali mengajak orangtuanya tinggal bersamanya di Yogyakarta.
Â
Apakah benar Gus Miftah adalah keturunan KH Hasan Besari?
Klaim ini masih menjadi perdebatan.Â
Advertisement
Apa kontribusi terbesar KH Hasan Besari?
Ia mendirikan Pondok Pesantren Gebang Tinatar dan menjadi guru bagi tokoh-tokoh penting seperti Ronggowarsito.
Apa hubungan KH Hasan Besari dengan Pakubuwono III?
KH Hasan Besari menikah dengan putri Pakubuwono III, Bra. Murtosyah, yang mempererat hubungan pesantren dengan kerajaan.
Advertisement