Bikin Timnas Indonesia Kelelahan, Shin Tae-yong Usul Format Piala AFF Digelar di Satu Negara

Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, menyatakan timnya merasa lelah setelah menjalani pertandingan penyisihan grup Piala AFF 2024 dengan format kandang dan tandang.

oleh Shani Ramadhan Rasyid diperbarui 16 Des 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 16 Des 2024, 11:22 WIB
Vietnam vs Timnas Indonesia
Vietnam vs Timnas di Indonesia pada pertandingan ketiga penyisihan Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Minggu (15-12-2024). Vietnam menang 1-0. (Bola.com/VFF)

Bola.com, Viet Tri - Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, menyatakan bahwa timnya merasa kelelahan saat mengikuti penyisihan grup Piala AFF 2024 yang menggunakan format kandang dan tandang.

Hal ini terjadi karena Timnas Indonesia dijadwalkan bermain sebanyak empat kali dalam rentang waktu 12 hari, di mana tiga pertandingan di antaranya berlangsung pada 9-15 Desember 2024.

Dengan jadwal yang padat tersebut, Timnas Indonesia hampir tidak memiliki waktu istirahat yang memadai. Jeda antarpertandingan digunakan untuk perjalanan dari Indonesia ke negara lain dan sebaliknya.

Shin Tae-yong mencontohkan saat Timnas Indonesia berhasil menang tipis 1-0 melawan tuan rumah Timnas Myanmar pada 9 Desember 2024. Menurutnya, Arkhan Fikri dan rekan-rekan menghabiskan waktu 31 jam untuk perjalanan pulang-pergi.

Tiga hari setelahnya, Tim Garuda harus puas dengan hasil imbang 3-3 melawan Timnas Laos di Stadion Manahan, Solo.

Dalam pertandingan terbaru, Timnas Indonesia harus menerima kekalahan 0-1 dari tuan rumah Timnas Vietnam di Viet Tri Stadium, Viet Tri, pada hari Minggu, 15 Desember 2024.

Butuh 30 Jam Pulang Pergi

Foto: Perjuangan Pemain Timnas Indonesia saat Melawan Vietnam di Piala AFF 2024, Kalah Tipis
Nguyen Quang Hai mencetak gol penentu di penghujung babak kedua dalam pertandingan ini. (Dok.PSSI)

Perjalanan antarnegara yang memakan waktu lama, meskipun berada dalam satu kawasan regional, disebabkan oleh ketiadaan penerbangan langsung. Oleh karena itu, Timnas Indonesia harus melakukan transit atau mengganti pesawat.

Shin Tae-yong menyatakan, "Saya rasa tidak hanya tim kami, tapi semua tim yang mengikuti Piala AFF 2024 menghadapi situasi yang sama."

Dia menambahkan, "Terutama negara-negara yang tidak punya penerbangan langsung seperti Laos, Myanmar, dan Kamboja."

Shin Tae-yong mengungkapkan, "Jadi, setidaknya, membutuhkan 15 jam dari negara kami. Seperti saat kami ke Myanmar, itu membutuhkan 16 jam untuk ke sana, dan kembali 15 jam. Sebagai pelatih, saya rasa ini sangat melelahkan."

Perjalanan panjang ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain dan staf pelatih. Mereka harus mengatur strategi agar tetap bugar dan siap bertanding meski menghadapi perjalanan yang melelahkan. Selain itu, penting bagi tim untuk memastikan bahwa jadwal perjalanan tidak mengganggu persiapan dan performa mereka di lapangan. Kondisi ini juga memerlukan koordinasi yang baik antara tim manajemen dan maskapai penerbangan untuk mengoptimalkan waktu perjalanan. Dengan demikian, diharapkan Timnas Indonesia dapat tampil maksimal meskipun menghadapi kendala logistik tersebut.

Format Piala AFF Digelar di Satu Negara

Hokky Caraka - Myanmar Vs Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Penyerang Timnas Indonesia, Hokky Caraka, terlibat persaingan dengan gelandang Myanmar, Aung Wai Lin, dalam pertandingan Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Thuwunna, Yangon.

Shin Tae-yong mengusulkan agar format Piala AFF 2024 mengalami perubahan. Ia menyarankan agar babak penyisihan grup dilaksanakan secara terpusat di satu negara, sementara babak semifinal dan final tetap menggunakan sistem kandang-tandang.

Menurutnya, "Saya tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan para pemain. Pasti sangat lelah," ungkapnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mempertimbangkan kondisi fisik para pemain dalam menentukan format pertandingan.

Shin Tae-yong menambahkan, "Dengan sistem ini, seperti apa yang saya bilang sebelumnya, jika Piala AFF mau setiap tim bermain tiga hari sekali, saya sarankan satu negara di penyisihan grup." Usulan tersebut bertujuan untuk mengurangi beban perjalanan yang harus ditempuh oleh para pemain.

Dia juga menjelaskan, "Ketika semifinal atau final baru seperti sekarang. Pemain mengaku kelelahan dengan ototnya jadi ini sangat berat," jelas Shin Tae-yong. Pernyataan ini menegaskan bahwa perubahan format dapat membantu mengurangi kelelahan fisik para pemain selama turnamen berlangsung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya