Mensos: Presiden Prabowo Targetkan Kemiskinan Nol Persen pada 2026

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan angka kemiskinan di Indonesia bisa nol persen. Karenanya, dibutuhkan kolaborasi dari banyak pihak untuk mewujudkan itu semua.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 16 Des 2024, 12:59 WIB
Diterbitkan 16 Des 2024, 12:59 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf merespons cepat banjir Pandeglang dengan menyalurkan berbagai bantuan bagi para korban terdampak, Jumat (6/12/2024) (Istimewa)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf merespons cepat banjir Pandeglang dengan menyalurkan berbagai bantuan bagi para korban terdampak, Jumat (6/12/2024) (Istimewa)

Liputan6.com, Serang - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan angka kemiskinan di Indonesia bisa nol persen. Karenanya, dibutuhkan kolaborasi dari banyak pihak untuk mewujudkan itu semua. Saat ini, masih ada 9,3 persen penduduk Indonesia masuk pada kategori miskin, diantaranya 0,38 persen miskin ekstrem.

"9,3 persen penduduk Indonesia masih dalam kategori miskin, 0,38 persen diantaranya miskin ekstrim. Presiden menargetkan 2026 nanti kemiskinan ekstrem tuntas 0 persen, sementara kemiskinan absolut harus dibawah 5 persen pada 2029 mendatang," ujar Mensos, Saifullah Yusuf, dalam acara Kick Off Hari Kesetiakawanan Sosial (HKSN), Senin, (16/12/2024).

Guna mencapai target tersebut, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Budiman Sudjatmiko sebagai Badan Percepatan (BP) Pengentasan Kemiskinan (Taskin). Kemudian seluruh program pengentasan kemiskinan di Indonesia, berada dibawah naungan Muhaimin Iskandar, selaku Kemenko Pemberdayaan Masyarakat.

Menurut Saifullah Yusuf, HKSN yang ada di bawah Kemensos juga salah satu cara mendukung pengentasan kemiskinan di Indonesia. "Bahasa lain dari kolaborasi besar-besaran ini adalah gotong-royong, berbagi peran dan solidaritas bersama, inilah makna kesetiakawanan sosial yang sebenarnya," terangnya.

Hari Kesetiakawanan Nasional

Diacara kick off HKSN yang berlangsung di Mancak, Kabupaten Serang, Banten itu, Kemensos bersama para relawan, masyarakat hingga Tagana dengan total 250 peserta, melakukan aksi bersih-bersih sungai hingga pembuatan filter air sungai untuk mengurangi sampah yang hanyut.

"HKSN secara nasional diharapkan bisa dilakukan gotong-royong membersihkan lingkungan, melakukan layanan sosial dan kegiatan nyata yang di rasakan rakyat. Kami akan memberikan berbagai layanan sosial, mulai dari operasi katarak, layanan kesehatan, penyaluran bantuan sosial," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya