Deretan Insiden Pesawat Jelang Pergantian Tahun 2024-2025, Berikut Fakta-faktanya

Kejadian-kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya penerapan protokol keselamatan di industri penerbangan.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 02 Jan 2025, 09:20 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 09:20 WIB
Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan, Begini Penampakannya
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat reruntuhan pesawat Jeju Air Boeing 737-800 di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer sebelah barat daya Seoul pada tanggal 29 Desember 2024. (JUNG YEON-JE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Desember 2024 menjadi bulan kelam bagi dunia penerbangan, rentetan insiden pesawat mengguncang sejumlah negara. Kejadian ini mematahkan kepercayaan banyak orang terhadap transportasi yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang paling aman.

Perjalanan udara, yang biasanya memberikan kenyamanan dan kecepatan, tiba-tiba berubah menjadi mimpi buruk bagi para penumpang dan kru. Insiden-insiden ini merenggut rasa aman, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan mengundang perhatian serius dari komunitas global.

Kejadian-kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya penerapan protokol keselamatan di industri penerbangan. Di balik kabar tragis ini, upaya luar biasa dari tim penyelamat dan pakar investigasi terus berlangsung. Berikut deretan insiden penerbangan yang terjadi jelang pergantian tahun 2024-2025, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (2/1/2025).

1. Azerbaijan Airlines

Menuju Rusia, Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan
Otoritas Kazakhstan mengatakan bahwa para penumpang pesawat tercatat 37 warga negara Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 dari Kirgistan, dan 16 warga Rusia. (Handout/Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan/AFP)

Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines jatuh di dekat Aktau saat dalam perjalanan dari Baku ke Grozny pada Rabu (25/12/2024). Pesawat ini membawa 67 penumpang dan awak, dan insiden yang terjadi mengakibatkan 38 korban jiwa, sementara sisanya mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan. 

Dugaan awal menyebutkan bahwa tabrakan dengan burung menyebabkan kerusakan pada salah satu mesin. Namun, penemuan lubang besar di bagian ekor pesawat memicu spekulasi bahwa pesawat mungkin terkena rudal yang diluncurkan secara tidak sengaja oleh Rusia. Investigasi masih berlangsung, dengan fokus pada analisis kotak hitam untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari tragedi ini.

2. Jeju Air 

Pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air nomor penerbangan 2216 mengalami kegagalan roda pendaratan saat hendak mendarat pada Minggu (29/12/2024). Akibatnya, pesawat tergelincir dan mengalami kebakaran hebat yang menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak. 

Insiden ini mencatatkan sejarah sebagai kecelakaan penerbangan paling mematikan di Korea Selatan sejak tahun 1997. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pesawat kemungkinan menabrak burung di area sekitar bandara yang menjadi habitat burung migrasi. Pihak berwenang kini berupaya meningkatkan langkah-langkah pengendalian burung di wilayah tersebut untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.

3. Air Canada Express

Di hari yang sama, pesawat De Havilland Dash 8-400 milik Air Canada Express nomor penerbangan 2259 tergelincir di landasan pacu setelah mengalami kerusakan pada roda pendaratan. Kejadian ini memicu percikan api di bagian bawah pesawat, tetapi kru berhasil memadamkan api dengan cepat. 

Seluruh 77 penumpang dan awak selamat tanpa cedera serius, berkat respons cepat dari pilot dan tim darurat di bandara. Insiden ini memicu tinjauan terhadap prosedur perawatan roda pendaratan di pesawat jenis ini.

4. KLM Royal Dutch Airlines

Boeing 777-300 - KLM Royal Dutch Airlines 0515
Foto: Dok. KLM Royal Dutch Airlines

Masih pada hari Minggu (29/12/2024), pesawat Boeing 737-800 KLM nomor penerbangan 1204 mengalami kegagalan sistem hidrolik saat sedang terbang dari Oslo menuju Amsterdam. Setelah memutar kembali ke Bandara Torp Sandefjord, pesawat mendarat darurat dan tergelincir ke area berumput di luar landasan pacu. 

Meskipun momen tersebut sempat membuat panik, 176 penumpang dan 6 awak pesawat berhasil keluar tanpa cedera. Pihak maskapai bekerja sama dengan otoritas penerbangan Norwegia untuk menyelidiki apa yang menyebabkan kegagalan hidrolik ini.

5. Pesawat Ringan Jatuh di UEA

Sebuah pesawat ringan yang membawa pilot dan kopilotnya juga jatuh di lepas pantai Ras al-Khaimah pada Minggu (29/12/2024). Kedua awak pesawat tewas di tempat. Penyelidikan awal menunjukkan kemungkinan kegagalan mesin sebagai penyebab utama, tetapi otoritas penerbangan sipil UEA masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apa yang terjadi.

6. Jeju Air Penerbangan 7C101 

Masaah kembali dialami maskapai Jeju Air  pada Senin (30/12/2024) pagi, Pesawat dengan nomor penerbangan 7C10 mengalami masalah pada roda pendaratan saat baru saja lepas landas. Pesawat memutuskan untuk kembali ke Bandara Gimpo, dan pilot berhasil melakukan pendaratan darurat tanpa insiden fatal. 

Semua 161 penumpang di dalamnya selamat, meskipun beberapa di antaranya mengalami syok ringan. Maskapai kini bekerja sama dengan tim teknis untuk memastikan keamanan seluruh armada mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya