Pengamat Sebut Erick Thohir Bak Playmaker yang Kebingungan Mengarahkan Bola dalam Polemik Pemecatan Shin Tae-yong

Desakan masyarakat untuk memberhentikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia semakin meningkat, terutama setelah Khairul Anwar dari Exco PSSI mengunggah foto dengan keterangan ambigu.

oleh Fardi Rizal diperbarui 06 Jan 2025, 12:29 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 12:29 WIB
Pengamat Sebut Erick Thohir Bak Playmaker yang Kebingungan Mengarahkan Bola dalam Polemik Pemecatan Shin Tae-yong
Pengamat Sebut Erick Thohir Bak Playmaker yang Kebingungan Mengarahkan Bola dalam Polemik Pemecatan Shin Tae-yong

Bola.com, Jakarta - Kehendak masyarakat terhadap pemberhentian Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia semakin menguat. Situasi ini semakin tidak terkendali setelah anggota Exco PSSI, Khairul Anwar, mengunggah foto yang disertai keterangan ambigu di media sosial.

Inti dari semua ini tetap mengarah pada perpisahan dengan mantan pelatih Timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 lalu.

"Terima kasih STY atas kebersamannya selama ini. Kamu tetap menjadi bagian sejarah transformasi sepak bola Indonesia," tulis Khairul Anwar di Instagram.

Kisruh dalam dunia sepak bola Indonesia ini menarik perhatian serius dari Gusnul Yakin. Pengamat sepak bola senior dari Malang tersebut justru merasa prihatin terhadap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

"Saya kasihan dengan Ketum PSSI Erick Thohir. Tumben Erick Thohir seperti terombang-ambing dengan polemik ini. Padahal selama ini dia sosok yang selalu optimistis dan teguh dengan semua langkah yang dilakukannya," katanya.

Playmaker Mengalami Kebingungan

Gusnul Yakin
Gusnul Yakin tampil di saluran YouTube Omah Balbalan. (Bola.com/Abdi Satria)

Gusnul Yakin mengakui bahwa sebagai orang yang berada di luar lingkaran, ia tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam dinamika organisasi sepak bola Indonesia. Ia merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui situasi internal yang sedang berlangsung.

"Saya tak tahu, apakah saat ini Erick Thohir dapat tekanan kuat dari luar yang membuatnya seperti playmaker yang bingung ke mana mengarahkan bola di kakinya," kata Gusnul Yakin.

Pernyataan ini menggambarkan kebingungan yang mungkin dirasakan Erick dalam menghadapi berbagai tekanan eksternal yang bisa mempengaruhi keputusannya.

"Maaf, kalau saya boleh mengandaikan Erick Thohir malah seperti bola yang ditendang ke sana-sini, tapi bola itu tak mengarah ke gawang. Lupa tujuan dan misi utamanya memimpin sepakbola Indonesia," ujarnya.

Analogi ini menunjukkan bahwa Gusnul melihat Erick seolah kehilangan arah dan tujuan dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin di dunia sepak bola Indonesia.

Erick Thohir Haru Fokus

Gusnul Yakin, yang telah lama berkecimpung di dunia sepak bola, menganggap bahwa reputasi Erick Thohir saat ini dapat dibandingkan dengan para mantan Ketua Umum PSSI sebelumnya, seperti Bardosono dan Kardono. Erick Thohir dikenal memiliki kepedulian dan totalitas yang sebanding dengan Bardosono dan Kardono.

Ia tidak hanya berfokus pada pencapaian prestasi, tetapi juga menjalin kedekatan dengan pelatih dan pemain. Ketiganya memiliki kesamaan dalam hal turun langsung untuk memantau perkembangan sepak bola di Indonesia.

"Kepedulian dan totalitas Erick Thohir seperti Bardosono dan Kardono. Selain fokus mengejar prestasi juga sangat dekat dengan pelatih dan pemain," katanya. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika misi besar Erick Thohir terus dihalangi.

Gusnul Yakin berharap agar apapun keputusan akhir PSSI mengenai nasib Shin Tae-yong, Erick Thohir tetap konsisten dengan tujuannya yang mulia untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia ke tingkat Asia bahkan Dunia. Ia menekankan pentingnya Erick Thohir segera mengambil keputusan terkait Shin Tae-yong.

"Ibarat hakim, palu vonis ada di tangan Erick Thohir. Makanya dia harus cepat memutuskan nasib Shin Tae-yong agar imbasnya tak makin liar," jelas Gusnul Yakin.

Hal ini penting mengingat Indonesia akan menghadapi empat pertandingan krusial pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Karena kita menghadapi empat pertandingan penting di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Jika peluang ini lepas, belum tentu kita bisa mencapai babak itu pada periode Piala Dunia berikutnya," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya